klik disini

Sabtu, 18 Juni 2016

Tubuhku Yang indah eps 3

"Aryo.... Ayo berangkat. Lama banget sih."
"Iya ma ini udah selesai"
"Wow cantik sekali mama bisa digodain ntar"
"Ah kamu bisa aja ini kan pilihan kamu"

Saat menuruni tangga aku melihat mama lagi memakai baju tadi. Cantiknya... Aku berpikir dua kali apakah mama akan tetap memakai ini atau tidak. Aku takutnya mama digodain sama temanku lagi. Tapi, mamaku sendiri yang menyuruhku memilih. Biarlah biar fantasiku terpenuhi lagi. Akhirnya mamaku dinikmati oleh kenalanku sendiri. Apalagi wali kelasku juga laki-laki. Soalnya dengan memakai baju mini ini tubuh mulus mama hampir terekspos semua. Dari syal yang hanya menutupi hingga rok mininya.

"Ayo sayang ke garasi panggil pak supir"
"Iya ma ayo"

Aku dan mama bergegas menuju garasi. Kami ingin memanggil pak supir. Pak supir kami juga kulihat memperhatikan mamaku dengan mesum. Tapi karena diburu oleh mama dia langsung menuju ke mobilnya.

"Pak ayo cepetan masuk mobil dong jangan liatin saya mulu. Saya ada tiap hari kok pak" kata mama entah maksudnya apa tapi dia merayu supirku

"Iya nyonya" kata supirku membuka garasi dan mobil ceper mempersilahkan aku masuk

Di tengah perjalanan, mama terlihat cantik sibuk melihat hpnya. Terkadang ia melihat pemandangan di luar. Tatapannya dingin sekali seperti sedang santai walaupun diburu waktu. Aku iseng mengganggu keasyikannya. Aku ambil hpnya dan kusembunyikan saat ia tak melihat. Ketika mama tahu hpnya hilang, mama langsung tahu bahwa aku yang menyembunyikan. Mama mengusik aku dan mencari2 sambil mencoba meraih tangan yang kusembunyikan. Tubuh mama tertekan ke dadaku. Nikmatnya rencanaku berhasil. Tapi itu hanya sekedar iseng. Aku mengembalikan hpnya tak lama kemudian. Karena perjalanan sudah dekat.

Ketika sampai di sekolah, aku dan mama turun. Supirku pulang ke rumah. Memasuki gerbang sekolah, mamaku dilihat oleh semua orang. Wajarlah orang mamaku pakaiannya terbuka sekali padahal sedang di sekolah anaknya yang masih smp. Apalagi wajahnya cantik. Mata lelaki semua tertuju kepadanya mencari celah tubuhnya yang terbuka. Bangga aku memamerkan tubuh mamaku.

"Aryo liat tuh ngeliatin semua ih kamu mah milihinnya" kata mama protes
"Gapapa ma itu berarti mama cantik"
"Ih gombal kamu. Mana nih kelas kamu sayang?" Katanya 
"Di atas mah"

Aku dan mama naik lewat tangga. Masih mamaku dilihat saat menaiki tangga. Banyak guru-guru yang sedang mempelototi mama. Terutama yang laki-laki sudah tersenyum mesum. Mamaku seolah menjadi primadona.

Sampai di kelas, kelasku penuh dengan siswa dan para orang tua murid. Ada sekitar 20 siswa dan orang tuanya yang datang. Dengan wali kelas di depan kelas. Pak Ahmad, wali kelasku bengong saja memperhatikan kedatangan mamaku. Seperti sebuah hipnotis saja ibuku. Mamaku memberi salam dan menyalam tangannya. Saat menyalam mata pak Ahmad melihat-lihat yang di bawahnya bukan muka mamaku. Sambil menghirup aroma tubuh ibuku, pak Ahmad selesai berjabat tangan langsung meraba penisnya di balik meja. Rasakan tuh halusnya tangan mamaku pak. Aromanya juga pak. Bapak pasti terangsang kan.

Mamaku duduk di tempat yang disesuaikan. Acara dimulai. Mata orang tua murid yang laki-laki masih saja melihat mamaku. Apalagi anaknya. Setelah menjelaskan, pak Ahmad memberi waktu untuk bertanya. Ibuku bertanya dan mengangkat tangan. Seketika pak Ahmad dan yang lain memperhatikan.

"Pak, acara perpisahannya jadi gak" kata mamaku mengangkat tangan kelihatan lengan dan ketiaknya yang mulus
"Woah mulusnya" kudengar ada beberapa yang bilang seperti itu.

Pak Ahmad masih terdiam dalam lamunannya. Ibuku menegur kembali

"Pak kok bengong sih?" Kata mamaku bertanya. Jelas lagi ngeliatin mama lah mamaku gimana sih
"Anu ibu jadi kok" katanya terbata2
"anu anu emang anunya siapa pak?" Ibuku sepertinya mulai terangsang dan memancing.
"Anu saya tegang. Eh salah bu" kata pak Ahmad
"Oh kirain yang lain juga, punya bapak mah udah tua" kata mamaku. Dia sepertinya ingin diexe sekelas deh.
"Eh anu bu saya juga tegang" kata salah seorang orang tua murid.

Sepeti sebuah permainan, kami sudah masuk di permainan utama. Mamaku sepertinya jadi pemicu. Lagian dia pake mancing segala udah habis diexe ini.

"Apa sih udah ah lanjutin pak" kata mamaku malah bernada manja. Menambah keimutannya

"Jadi begitu bapak ibu sekalian dan anak murid saya. Sampai jumpa lagi." Kata pak Ahmad

Mama membisikiku,
"Yo, kita sini dulu mama mau legain pak Ahmad gak enak dia udah tegang." Apa? Apa mama sudah gila? Kontol peyot milik pak Ahmad ingin dilegakan juga.

Setelah perkataan wali kelas tadi, semua orang di kelas keluar. Mamaku dan aku bersama pak Ahmad tinggal. Benar-benar mamaku sudah bulat ingin melegakan pak Ahmad. Pak Ahmad bertanya,
"Bu, gak pulang?"
"Ini pak ngadem dulu panas habisnya diluar sshh.." Katanya mengibas bajunya dan membuka syal. Sontak punyaku tegang. Toketnya kini terpampang bebas. Ia menunjukan belahannya di depan si peot. 
"Anu bu.. Ibu cantik banget sih. Aryo mama kamu cantik banget" kata pak Ahmad kepadaku
"Apanya yang cantik pak?" Kataku merayunya
"Dari dateng tadi tangannya aja udah halus bener. Sekarang belahannya bener2 kenyal keliatannya" katanya di depanku dan mamaku
"Nakal ya pak Ahmad. Sini saya kocokin deh biar lega" kata mamaku benar2 kali ini.
"Beneran bu punya saya ukuran ekstra loh"
"Emang semana sih pak penasaran saya" kata mama memasang muka centil.
"Ih ibu malah ngerayu saya lagi nih buat ibu" tuing... Lompat keluar penis pak Ahmad. Ukurannya memang luar biasa. Perkiraanku sekitar 20 cm diameter 6 cm. Woah luar biasa punya dia. Bisa robek memek mamaku. Rasain tuh ma akibatnya godain lelaki. 

Melihat itu mama terkejut dan takut. Penisnya menunjuk tubuh mama meminta dipuaskan. 
"Gimana bu, ekstra besar kan" katanya terkekeh
"Ya ampun pak. Besar sekali... Ini siapa yang bikin berdiri gini?" Kata mama
"tubuh ibu lah boleh pegang gak saya belahannya?" Pak Ahmad ingin menyentuh payudara mamaku. Tapi mamaku menolak dan bilang,
"Tunggu pak, pelan-pelan. Rasain dulu kocokan saya" kata mama memegang tangan pak Ahmad
"Hmmh... Bu saya mau cium tangan ibu boleh?"
"Boleh pak, nih" 
"Mulus banget bu tangan saya hampir kepleset. Harumnya. Pasti enak pas dikocok nih"
"Sini pak deketan saya kocokin"

Aku hanya duduk di pojok kelas melihat aksi mereka sambil onani. Sambil melihat jendela jika ada orang.

"Sini ya pak, dedek kecil tuh harus dimanja dibelai dulu" kata mama halus sambil membelai penis pak Ahmad
"Ah bu halusnya bu di penis saya. Ahh sshh.. Kayak memek perawan belum mulut sama vaginanya. Bener paling top tangan ibu." Katanya badannya menggelinjang dan keenakan.
"Ini belum saya kocok atau masukin mulut loh pak.. Nih mau rasain kocokan saya?" Kata mama langsung mengocoknya halus
"Uhh.... Bu saya masih pengen entotin vagina ibu gamau cepet keluar" kata pak Ahmad mengeluh.
"Bu mulutnya dong sekarang" kata pak ahmad
"Pasti halus banget deh mulut ibu" sambungnya
"Nih mulut saya ya pak" slep.... mama memasukkan penis pak Ahmad sebagian dan mengocoknya. Pak Ahmad jerit jerit
"Ibu ahsss... Mulutnya mungil banget lucu pengen tak makan. Ahh... Urutannya kayak dipijet memek.. Enak bu astaga." Kata pak Ahmad keenakan.

Pak Ahmad akhirnya merasakan juga mulut mamaku. Aku tahu benar mungilnya dan hangatnya di dalam mulut mamah. Aku aja sempat langsung crot di mulutnya. Tapi dia dewasa dan ekstra ukurannya jadi tidak keluar. Mungkin ia sampai di tahap jepit2 kali. Hihihi.... Gak sampe memeknya.

"Ahh ibu stop bu enak banget aku mau ngentotin vagina ibu" kata pak Ahmad
"Kalo kuat ya pak hihihi saya masih pengen nyepongin si dedek nih"
Mama terus menyepong kontolnya. Sepertinya mama gak mau ngasih memeknya makanya ingin cepat pak Ahmad keluar. Iyalah aku aja belum pernah.
"Kalo memek punya suami saya pak. Gaada yang boleh." Kata mama senyum manis.
Pak Ahmad langsung menatap ke langit tak kuasa melihat manisnya senyuman mama.

Saat dia puas menyepong, kontol pak Ahmad belum juga keluar. Akhirnya mama memakai payudaranya. Yang baru sampai saat ini tahap aku ejakulasi. Pasti pak Ahmad berhenti disini.

"Nih ya pak, buat ukuran ekstra bapak saya kasih layanan spesial buat bapak" kata mamaku membuka tali bhnya dan

Tuing.. Payudara sempurnanya menunjukkan diri. Payudara harum, kencang, kenyal, putih, mulus, halus idaman para pria menantang di depan pak Ahmad. Inilah payudara paling sempurna yang pernah kulihat. Sampai terlihat urat2nya saking mulusnya. Aku semakin cepat mengocok penisku. Pak Ahmad kulihat bengong. Mungkin ini wanita terseksi yang pernah ia lihat. Ia langsung memegang dan meremas payudara mamaku

"Ahhh slurppp slurpp enak banget toket ibu. Kayaknya lalat kepleset disini nih" kata pak Ahmad memuji kehalusannya
"Iyalah pak aku tuh harus tampil cantik" kata mama menggoda
Pak Ahmad langsung mengangkat tubuh mama ke atas meja murid dan menjilat-jilat puting pinknya. Sambil memeluk dan menciumi wajahnya yang cantik natural.

"sini pak dedeknya di terapi pijit daging halus ya pak" kata mama mendekati toketnya dan mengenai kontol pak Ahmad ke toketnya
"Aahhh ibu gak tahan aku bu aduh ibu" kata pak Ahmad menjerit jerit enak
"Hehe pak biar sehat ini dedeknya" katanya senyum
"Udah bu senyumnya ahh manis banget kaya gula bentar lagi aku keluar bu." Kata pak Ahmad yang kulihat sedang keenakan.

Tahan lama juga dia. Tapi bentar lagi keluar. Kita lihat saja dimana dia akan keluar.

"Bu sekarang jepit yah bantu adek saya" kata pak ahmad meremas toket mama
"Iya pak sini dedek kita jepit-jepit dulu ya. Biar sehat dek" kata mama menggemaskan sekali.
Mama membimbing kontol pak Ahmad dan membuka lebar toketnya dan 
Slepp..... Toketnya menjepit kontol pak wali kelas.
"Ahhh bu enak bu sambil disepong juga dong bu" katanya
"Slurp....slurp..." Sepongan pertama mama berikan sambil menjepit kontolnya. Baru sekali pak Ahmad tak kuasa menahan ejakulasinya.
"Bu... Saya mau keluar bu ahh yesss lepasin dari toket ibu." Kata pak ahmad mendesah
"Gamau... Uu... Bapak dedek masih mau dijepit nih" kata mama. Mama menahan kontol pak Ahmad di toketnya tetap memijat. Sekali lagi dengan ekspresi mengeluhnya yang manis. Aduh ekspresinya menggemaskan sekali aku ingin menyelesaikan birahiku juga. Mama menggemaskan sekali. Mama mendongak ke atas menampung semprotan pak Ahmad seolah tak mau kelewatan satupun. Ah... Mama aku tak tahan lagi. Aku dan pak Ahmad berteriak dan...

Crotttt.....crotttt.... Crotttt.... Aku keluar dan menyemprot ke lantai. Sementara pak Ahmad menyemprot ke mamaku. Enak sekali dia. Mamaku tak kuasa membendung semprotannya yang tak berhenti-henti. Padahal semprotanku sudah berhenti. Luar biasa birahi pak Ahmad ini. Kulihat akhirnya selesai juga. Leher mama penuh dengan peju. Muka cantiknya belepotan di matanya juga terkena semprotan. Sementara di toketnya paling banyak kulihat. Penuh dengan cairan putih. Entah berapa kali pak Ahmad menyemprot. Ada mungkin 10 kali semprotannya. Mama terlihat cantik terhiasi peju. Dadanya mengkilat akibat pejuh yang ditampung. Mama mengelap mulutnya dan berbicara,

"Aduh pak Ahmad ini ampun ya semprotannya. Ampe ke leher sama dada saya. Pernah punya fantasi ga pak sperma bapak saya telan?" Kata mama protes lalu menggodanya

Glek! Semua spermanya ditelan mama. Kecuali yang di payudara. Gila binalnya mamaku ini. 

"Aryo ambilin tisu dong, kamu juga crot ya tadi" kata mamaku

"Hehe gamau mah rasain tuh pejuh pak Ahmad. Nakal sih lagian" kataku meledek

"Bandel ya kamu... Udah ambil ntar sampe rumah mama kasih nusuk vagina mama" kata mama. Yess... Dia akhirnya memberikan izin. Aku tak sabar. Langsung kuambil tisunya
"Itupun kalo kuat ya yo" katanya berkedip. Cantiknya mamaku

"Mulus bener ya bu kalo diliat lagi tubuh ibu" kata pak Ahmad
"Hehe iyalah pak saya rawat terus. Udah puas ya dek mainnya" mamaku menghampiri penis pak Ahmad dan menciumnya
Senangnya muka pak Ahmad saat itu. 

Aku meninggalkan sekolah dan menuju rumah. Sudah tak sabar crot di vagina mama. 
 Setelah mereka selesai, aku dan mama memakai baju dan celana lagi. Mama yang masih memakai baju super menerawangnya masih tampak seksi. Aku sudah tak sabar menusuk vaginanya. Melihatnya saja belum. Mama berbincang-bincang dengan pak Ahmad.

"Enak ya Aryo bisa serumah sama mama secantik ini." Kata pak Ahmad gombal sambil mengelus lengan atas mama yg putih mulus dengan 2 jari.
"Gombal aja nih pak Ahmad. Tambah2in nilai anak saya ya pak" kata mamaku memegang penisnya.
"Iya bu sip. Sampai jumpa mama cantik." Balas pak Ahmad

Aku dan mama kemudian melangkah keluar kelas. Menuruni tangga bapak guruku menatap mesum mamaku. Mama malah membalas mereka dengan senyum. aduh mama ini cantik sekali. Bapak-bapak itupun bengong dan hanya bisa terdiam. Kami menuju ke mobil yang ada di belakang sekolah. Supirku sedang tidur di bawah pohon menunggu kami. 
"Pak, ayo pak jalan"
"Nyonya toh. Udahan ya. Ayo masuk."
Aku dan mama masuk ke dalam mobil. Kemudian supirku masuk dan menyalakan mobil. Mobil pun mulai berjalan

Aku bingung harus berkata apa di momen seperti ini. Kami berdua hanya diam. Mama dan aku memainkan hp masing-masing. Akupun mulai memberanikan diri dan berbisik
"Ma, nanti jadikan nusuk vagina mama?" Aku nekat bertanya terang2an
"Jadi yo, kalau kamu kuat ya" mama tersenyum dingin dan memegang penisku. Ah.. Mama manisnya. Penisku nanti tegang lagi.
"Ma, udah di rumah aja nanti crot disini repot" aku mencoba ngeles
Mama kemudian memberhentikan aksinya. Aku dan mama terdiam lagi setelah itu. Kami tak berbicara sepatah katapun sampai di rumah. 

Sesampainya, aku dan mama memasuki kamar sendiri. Aku masuk kamar dan menelanjangi diriku. Kupegang penisku. Bisakah ini memuaskan mama? Tubuh mama saja sudah bikin crot. Akupun masuk ke kamar mandi. Membersihkan diriku dan menyabuni penisku berkali-kali hingga tegang. Aku harus memiliki kontol yang bersih untuk menusuk memek mama. Kupotong bulu-bulu halus di sekitarnya. Kuberi bedak supaya halus. Kemudian dilanjutkan dengan keramas dan menggosok badan sendiri. Selesai itu aku keluar dengan tetap memakai handuk. Mungkin ngentot dengan mama tidak hari ini. Karena sudah malam jadi esok atau esoknya lagi. Tapi aku harus menyimpan pejuku untuk kusemprot habis di memeknya. Baju sudah terpakai, sekarang saatnya santai sambil nonton.

Malam hari, mama pasti sudah tertidur. Aku masuk ke kamarnya. Mama... mamaku tidur dengan dress tipis biasanya namun tidak memakai cd dan sedikit tersingkap selangkangannya. Oh... Mulusnya selangkangan itu. Tanpa bulu dan putih sekali. Kontolku tegang melihatnya. Spontan kontolku kukocok pelan. Ah tidak aku harus menyimpan untuk hari esok. Kubatalkan onani dan menyemprot peju di mukanya. Aku ke kamar dan langsung tidur.

---------------------------
POV Nidya

Pagi yang cerah, aku bangun memakai dress tipis tanpa bh dan cd. Kulihat pintuku terbuka. Pasti si Aryo. Tapi dia tidak onani baguslah. Aku bangun dari tempat tidurku. Menuju ke kamar Aryo. Dia masih tidur. Aku membangunkannya
"Yo, bangun udah pagi nih"
"Ehmm... Iya.. Mama yah?"
"Iya yo"
Dia mengucek mata dan kaget. Aku melihat penisnya tegang. 
"Kenapa bengong?"
"Mama cantik banget pagi ini harum"
Aku membalas dengan senyum. Seperti semua lelaki, mereka terdiam setelah aku tersenyum.

Aku kemudian keluar kamar dan memasak. Oh iya, aku punya janji dengan Aryo. Mengijinkan ia menusuk vaginaku. Tapi apakah akan kuberikan pada anakku? Nakal sekali aku. Suami tidak ada memberikan vagina ke anak sendiri. Tapi aku sudah janji. Bagaimanapun aku harus tepati. 

Aku harus menepati janjiku. Sore ini, setelah mandi kuputuskan memakai hotpants ketat dan tanktop pink. Aku akan memakai parfum vanila tersexyku. Aku yakin ini akan membuatnya membekapku. Kemudian menusuk vaginaku. Sudah lama aku menantikan kontol di vaginaku.

--------------------
POV Aryo

Inilah saatnya, sudah sehari penuh kutampung spermaku. Kubersihkan lagi semua bagian kontolku dan badanku. Aku keluar kamar dan.. Astaga kulihat mamaku melenggak-lenggok di depan mataku memakai tanktop pink dan hotpants ketat. Mataku mau melotot melihat itu. 

Kemudian ia duduk di sofa ruang keluarga. Dari kamar kuperhatikan saja. Pemandangan di depanku benar-benar membuat tegang. Aku mendatanginya dan pura2 ingin nonton tv. Hmphh... Saat duduk wanginya sexy sekali. Aku sudah tak tahan. Aku melihat ia asik memainkan hp sambil sesekali menonton tv. Tanpa basa-basi kudekap mamaku. Kutahan mulutnya dan memeluknya rapat.
"Aryo, ampun Aryo pelan-pelan saja mama gakuat" kata mama memohon dari dalam
"Mama yang menggodaku. Aku sudah tak tahan"
Celanaku kubuka dan kukeluarkan penis yang sudah tegang. Ku masukan langsung ke mulut mama menahan apapun yang dikatakan mama. Oh... Rasanya hangat sekali. Bibir mama yang mungil itu dimasukan batang kontolku yang besar. Dia tak bisa berkata-kata dan tersedak. Makan nih ma kontolku. Enak kan.

"Ah aryo.. Pelan-pelan"
"Mama cantik sekali. Aryo pengen ngentotin mama."
"Boleh gak Aryo hamilin mama?"
"Boleh sayangg ayo tusuk vagina mama dan crot di dalam"
Kontolku masih di sepongnya dan dikocok-kocok. Tangan yang lentik itu. Oh.. Halus sekali. Seperti memasukan kontolku di sebuah lubang licin. Seperti terpeleset kontolku di jarinya.
"Rasain nih ma kontol Aryo, gede banget kan"
"Ah iya Aryo ampuni mama. Kontol kamu keras banget. Masukin ke vagina mama" katanya memohon

Aku tidak mau langsung menusuk vaginanya, masih disepong kontolku. Masih enak rasanya aku tak mau buru-buru. Baju mama masih lengkap tapi sudah basah semua karena air liur. Kusumbat mulutnya dan sodok tenggorokannya hingga dalam sekali. Mama tersedak. Ah.. Enaknya sampai ke dalam. Hangat sekali. Apalagi memeknya. Permainan pertama aku belum crot. Aku memasuki tahap kedua.

"Buka bajunya ya mah" 
"Buka sayang, ayo puaskan mama"
"Dengan senang hati ma"
Kubuka bajunya, ternyata mama tidak memakai bh. Terpampang toket bulat kenyalnya melompat. Astaga birahiku naik lagi melihat bentuk sempurna toket mama. Kupegang dan kuraba toket mama. Kumainkan remas-remas sekencangnya. Mama berteriak.
"Ah Aryo pelan-pelan. Enak ssshh" 
Slurp slurp pentilnya kulumat dan gigit yang membuat mama kembali berteriak.

"Ma, berlutut dong aku pengen entotin toket mama"
"Ssshh... Iya sayang nih rasain toket mama"
Aku berdiri dan menyuruh mama bersimpuh di depanku. Kukocok pelan penisku lalu kujepit di antarnya. Uhh... Penisku tertelan habis. Toketnya kenyal sekali. Aku semakin tak tahan. Tubuhku menggelinjang. Rasanya sungguh nikmat tak tertahankan. Toketnya naik turun mengocok kontolku. Aku berteriak. Kini mamaku yang sedang di atas. Mamaku sedang senyum-senyum manis padaku. Membuatku semakin bergairah. Santai saja dia mengocok penisku. Sementara aku menggelinjang karena kocokannya.
"Ah.. Mamah... Ohh sshhh... Enak sekali mah... Toket kenyal ini selalu bikin Aryo gatahan"
"Mhm... Saatnya mama memuaskan kamu sayang. Enak kan?"
"Udahan ma nanti crot gabisa nusuk vagina mama"
Aku mencabut kontolku dari sela toketnya. Untung saja tidak crot. Aku masih kuat menusuk mamaku. Kubuka celana dalamnya dan..

Yeah... Astaga indahnya memek mama. Pink tembem dan tanpa bulu sama sekali. Ditambah kulitnya yang putih bersih. Aku bengong di depannya. Apakah memek ini milikku? Entah berapa lama aku tahan di dalamnya.
"Aryo ayo tusuk kok malah diem"
"Memek mama indah banget. Ini buat Aryo mah?" Aku terbata-bata
"Malam ini mama milik kamu" 
Ia kembali tersenyum dingin dan membuat birahiku memuncak. Kuangkat tubuh mama dan kubaringkan di tempat tidur. Lalu aku melakukan pemanasan pada kontolku. Kukocok pelan. Apakah kontol ini bisa masuk. Lubangnya saja sempit sekali. 

Akhirnya... Blesss... Nikmatnya penisku baru setengah masuk rasanya sudah sangat nikmat. Penisku seperti diurut bagian depannya. Ngilu-ngilu enak. Sempitnya memek mama. Aku harus menekannya supaya masuk sepenuhnya.
"Ah Aryo... Gede banget gabisa masuk itu. Perut mama serasa penuh.. Ahh sshhh.. Puaskan mama yo"
"Iya mah uh... Sssh.. Yeah memek mama sempitnya luar bisa kayak dijepit saja ini kontol Aryo" kami berdua mendesah nikmat.
Bless... Penisku masuk seluruhnya di memek mama. Hangat sekali. Lembek dan licin vagina mama. Seperti dikocok-kocok dengan halus. Aku tak tahan. Kumaju mundurkan pelan-pelan
"ah aryo enak shsshh kontol kamu emang yang paling besar. Ayo genjot sayang... Enak ahh" mama menggelinjang
"Mama... Memek mama enak sekali. Sempurna dari atas hingga bawah. Aku sebentar lagi ingin crot mah" 

Aku menggenjot memek mama semakin kencang dan berteriak
"Ohh... Sempit sekali enak sshh"
Berteriak dan kuaduk memek mama. Ini perasaan terenak ku selama hidup. Mama merespon dengan membantu genjotanku. Nikmatnya. Oh... Mama..
Setelah 10 menit, aku sudah tidak tahan. Pejuku yang sudah kutampung sehari penuh sudah ingin keluar. Aku memperingati mama
"Mahh... Ssshhh ohh mama aku pingin crott.."
"Yah sayang baru bentar sshh...."
"Memek mama sssh sempit sekali hsssh... Aku crot di dalem ya mah uhh"
"Iya sayang. Ayo hamili mama sshh ohh..."
Aku menggenjot tambah cepat dan spermaku sudah di ujung tanduk

Crott....crottt....crottt..... Kontolku berkedut 10 kali. Ejakulasi terdahsyat. Kudapatkan bersama mama. Spermaku dengan deras mengguyur segar vagina mama. Ah.... Mama menunggu dengan dingin sekali santai seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara aku berteriak-teriak kenikmatan kontolu berkedut-kedut dalam vaginanya. Akhirnya selesai juga semprotan penisku. Cairan pejuhku tersemprot balik saking penuhnya. Kulihat cairannya membasahi kasur. Aku berdiri dan mencium mama
"Makasih ya mah aku puas banget"
"Sama-sama sayang. Lain kali lebih lama ya" kata mama tersenyum.

-----------------
POV Tante Nidya

Akhirnya aku menepati janjiku. Memekku diguyur pejuh oleh anakku. Rasanya nikmat tak tertahankan. Tapi dia kurang tahan lama. Andai saja sedikit lagi, aku pasti lebih puas. Untung saja aku meminum pil kb sehingga tak akan hamil. Memang tak ada yang tahan bermain lama denganku. Paling lama 20 menit dan itu milik suamiku. Kita lihat saja siapa yang akan terlama menggenjot vaginaku

Ah.. Aku terbujur lemas di samping mama. Permainan yang luar biasa. Nikmatnya membuatku crot dalam 10 menit. Mama masih cantik sekali walaupun sudah dientot. Wajahnya yang mulus masih tersenyum manis. Kulihat raut wajahnya merasa lega.

"Gimana Aryo? Enak gak?" Mama mengocok pelan penisku. Ouhh.. Tangannya halus sekali membuat aku keenakan.

"Enak ma body mama masih mulus banget. Wanginya minta ampun lagi. Mancing dientot." Aku menjawab mama nakal sambil mengerang keenakan.

"Hihi.. Aryo.. kamu nih saking nafsunya crot di dalem. Kalo mama hamil gimana?" Katanya sambil tertawa kecil. Menggoda sekali suaranya.

"Biarin aja. Nakal sih. Udah tau badannya bagus. Coba mama bikin di luar, udah diperkosa" kataku kesal digoda.

"Biarin aja" katanya dasar mama nakal sekali. Bisa2nya bilang biarin aja diperkosa orang.

 

Selesai itu, aku dan mama memakai baju. Kami kembali ke kamar tidur masing-masing. Wow tak kusangka hari ini akhirnya aku mendapatkan memek indah mama. Ternyata sperma yang kutahan tanpa coli dan pil yang kumakan tak cukup. Tetap saja aku crot dalam waktu singkat. Memang yah tubuhnya itu nafsuin banget. Aku jadi gemas mengingatnya. Kita tunggu saja permainan berikutnya. Pasti dia lebih nakal lagi. Saatnya tidur.... Hari yang melelahkan.

Besok paginya aku sudah ambil rapot dan sedang libur sekolah. Seperti biasa, mamaku di rumah karena tidak kerja. Aku masih terbaring di kasur baru saja terbangun dari tidur panjang. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 13.00. Lama sekali aku tidur. Selimut kutarik dan aku melompat keluar dari tempat tidur. Aku keluar dan mendapati sinar matahari yang masuk ke rumahku silau. Tak kulihat mama. Lalu aku mencarinya di kamar. Tidak ada juga. Akupun pergi ke dapur dan ternyata ada disini mama. Baru saja bangun aku sudah disuguhi pemandangan. Mama memakai kaos putih transparan ketat dan celana pendek yang memperlihatkan belahan pantatnya.

"Pagi mah"
"Pagi yo"

"Gimana tidurnya? Lama banget sih.. Capek ya pasti hihi" mama cengegesan saja dengan centil menggoda

"Nakal ih mama.... Capek banget ma.. Habis terkuras kemarin." Kujawab 

"Kasian anak mama.. Sini.. Sini.. Peluk." Katanya menghadapku melebarkan tangan. Payudaranya terpampang jelas. 

Aku mendatangi tawaran tangannya dan memeluknya. Toketnya pas mengenai wajahku. Wajahku terpeleset karena licinnya toket itu. Kenyalnya seperti bantal aduh enaknya. Mama membebaskanku lagi setelah berpelukan agak lama. Tak kusadari kontolku terbangun. Pasti ini gara-gara pelukan tadi. Di luar dugaanku kontolku ngaceng padahal masih pagi. Mama menyadarinya dan melihat kontolku yang kelihatan menonjol sekali panjang. Mama cengar-cengir saja. Ketahuan deh aku ngaceng. Aku menutupi dengan tanganku. Tapi mama malah berkata

"Ngaceng ya sayang? Gara-gara pelukan tadi? Ih kamu tuh manja banget nempel toket mama udah berdiri" mama memanfaatkan situasi mupengku. 

"Habis baru bangun Aryo udah disuguhi seperti ini." Aku jawab jujur.

"Kamu tuh ya.. Genit banget sama mama sendiri. Mama kasih kocokan pagi deh sini.. Sini.." Yeyy! Mama menawarkanku dikocokin tangannya. 

Aku menghampiri mama dan membuka retsletingku. Tanpa disuruh mama berlutu di depanku. Mukanya itu sungguh bikin nafsu sekali. Di bawahnya juga terlihat toket kencangnya menunggu. Ah... Mama cantik sekali. Kubuka celana dalamku dan.. Tuing.. kontolku melompat lalu mengagetkan mukanya. Ekspresi mama saat kaget sungguh menggemaskan. Sekarang dilihatnya lah kontol besarku dengan tatapannya. Menggemaskan sekali ingin kumakan ia. Mama bilang

"Wih.. Ini si junior yang kemarin main sama mama..? Belum puas ya dek muncratin peju?" Aduh ekspresinya seolah berbicara dengan kontolku manis sekali. Menenangkan suasana. 
"Kocok yah dek kecil.. Jangan cepat muncrat yah.. Hihihi..." Tambahnya semakin merayu-rayu membuatku ingin crot.

Tangannya mengocok kontolku. Uhh.... Lembutnya... Rasanya tak tergambarkan. Kocokannya yang lembut ditambah tangan halus membuatku kelojotan. Aku menggelinjang hebat
"Ah... Uh.. Mama enak sekali... Mulutnya dong ma" kataku meminta

 

Slep.... Mulutnya langsung melahap kontolku
Ohh... Hangatnya mulut itu. Belum lagi kemungilannya yang membuat kontolku tak muat seluruhnya. Aku memaksa mulut mama melahap semuanya. Kutekan kepalanya hingga ke dalam-dalam tenggoroknya. Mama tersedak. Namun aku keenakan karena semua kontolku mendapatkan kehangatan. Dikulumnya kontolku lembut. Aku semakin tidak tahan.

Melihatku masih belum crot, mama mencoba hal yang baru. Dia membuka kaosnya. Dan tuing toket kenyal dan empuknya keluar. Kemudian ia menaruh penisku di sela-selanya
"eh mah... Jangan aku gak tahan kalo itu.. Ah sshh... Oh... Mama enak banget ahh.." Kataku belum sempat mengeluh sudah dijepit. Uhh.. Toketnya kenyal sekali. Sesekali ia mengulum lembut membuatku serasa ingin terbang. Cplak..cplok.. Bunyi kocokan toketnya di kontolku berusaha membuat batangku cepat crot.

5 menit kemudian, aku tahan lagi.. Ahh... Mama sempurna sekali...
"Maaaa... Aku pengen crot oughh... Nikmatnya.." Kataku mengeluh dan 
Crotttttt.......crrrrottt....crottttt.... Kontolku memuntahkan cairan putih telak di muka dan toketnya. Mama sepertinya tak menghindar sehingga semua badannya kena. Mulut, wajah dan toketnya kena semua. Mama benar-benar belepotan. Dia malah tersenyum. Oh... Manisnya dia bukan marah malah senyum nakal sekali. Ingin lebih banyak kusemprot lagi biar tau rasa. 
"Hihihi... Banyak banget sayang. Adek kamu nakal yah... " bodo amat mama malah berkata seperti itu. Ekspresinya santai. Glek! Semua spermaku ditelan setelah dijilatnya. Hina sekali kubuat mamaku. Toketnya mengkilat semakin nafsuin karena cairan pejuku. Puas akhirnya aku kembali ke kamar. Mandi dan main di kamar.

Hari-hari kulewati. Semakin nakal aku kepada mama. Bahkan sudah beberapa kali aku ngentot vaginanya. Sekarang, hari ini aku akan ada perpisahan kelas dan mamaku ikut acara itu. Aku ingin memamerkan mamaku lagi. Melihat reaksi pertama orang tua murid dan nafsu guru, aku tertarik memamerkan mama. 

Pagi itu, aku mandi dan memakai baju. Aku sudah rapih dan pergi ke kamar mama. Mama sedang mandi. Mmh.. Kamarnya wangi parfum vanilla nya yang sangat khas. Nafsuin sekali. Aku menunggu di tempat tidurnya. Karena bosan akhirnya aku mengecek lemari mencari baju tepat untuk mama. Membuka lemari langsung terlihat semuanya yang ada disini mini-mini dan ketat. Mama memang bitchy. Ah ini dia cocok buat mama. Kemeja hitam terbuka dengan dalaman putih transparan. Aku tak sabar melihatnya seperti ini. Seksi sekali. Kemeja yang terbuka memperlihatkan dalaman transparan bagian tengahnya. Tepat di belahan dadanya. Saat memakai ini kupastikan belahannya terlihat karena ukuran besarnya. Ditambah jika tidak memakai bh. Bawahannya, aku tidak mengerti jadi kupilihkan hotpants saja. Yang terlihat hingga belahan pantat.

Selesai mama mandi, aku menyuruhnya memakai ini.
"Kamu yakin? Ini kebuka banget loh yo. Ntar diperkosa mama."
"Engga ma aku pengen mamaku keliatan cantik. Ayolah"
Mamapun menurut dan mencobanya. Wow mama cantik sekali. Belahannya terlihat. Dengan kemeja dibuka dia terlihat rapih namun seksi. Anggun sekali.
"Wow mama cantik banget."
"Bisa aja yo. Kalo gini mah dibuka aja kemejanya"
Grep! Aku menangkap kemeja yang dilempar dan mama hanya memakai dalamannya saja. Seperti abg. Manisnya... Dadanya terlihat dengan jelas putih halus. Ditambah lengan yang mulus membuat pria yang melihatnya ingin menerkam. Jelas ini lebih sexy. Langsung saja aku setuju.
"Cantik mah udah gini aja."

Waktu sudah tak cukup, mama dan aku menaruh barang di mobil dan bersiap-siap. Jadi mama sudah fix memakai baju tadi. Aku tak peduli mama diapain nanti. Kami langsung masuk dan tancap gas saja ke lokasi. Dari depan kulihat supir lirik2 kaca spion tengah melihat ke mamaku. Ini adalah penampilan tercantik mama menurutku. Di jalan dia seperti biasa saja. Main hp tak peduli dengan sekitar membuat mama menggemaskan sekali. Sekitar 4 jam perjalanan kami sampai di tempat tujuan.

Di sana, semuanya masih sangat hijau. Sopir memarkirkan mobil di tempat kami kumpul. Sudah banyak yang sampai tinggal menikmati saja. Temanku ada yang membawa koper. Orang tua yang mereka bawa rata2 lelaki. Hehe.. Pikiran mesumku berjalan kembali. Semuanya lancar hanya sedikit ibu2 dan guru kami saja. Aku dan mama lalu keluar ingin melihat2. Jklek... Pintu mobil terbuka, mama keluar dengan tubuh indahnya menggontai dan pakaian minimnya. Para orang tua murid terbelalak. Yang bapak-bapak melek sedangkan ibu-ibu kagum dengan kemolekan mamaku. Baru saja turun sudah jadi perhatian, mama seperti sudah jadi primadona di kelasku saja.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar