klik disini

Sabtu, 18 Juni 2016

Tubuhku yang Indah eps 2

Hari ini, aku mengajak temanku bermain kami sedang main di atas sementara ibu memesan M*D untuk makan siang kami. Hari itu aku kembali melihat ibuku memakai baju terbuka bahkan di depan temanku. Ughh... Apa dia tidak tahu tanpa menggunakan seperti itu saja sudah seksi. Belahan toketnya yang seksi seolah-olah ditunjukkan. Gimana aku gak tergila-gila. Mamaku ini kan cantik kalo pake baju gitu tambah sexy. Bisa-bisa dia jadi bahan onani temanku. Mama nakal sekali menggodaku

"Bro..bro.. Ibu lu cantik banget bro." tiba-tiba Adi menegurku
"Yee.. Elu bro. Emang iyaa. Gua aja suka banget. Apalagi tiap hari bajunya gak bener."
"wah hoki lu bro jadi anaknya"
"Bro gw digodain tadi sama ibu lu gua gak tahan bro" selak Fajar
"Goda gimana???"
"Senyumnya itu loh bro manis banget aduh.. Trus bro dia suka desah gitu bro jadi tambah cantik" katanya
"Gua juga suka ibu lu, pantatnya itu loh behh lenggang2 kalo lagi jalan" kata Sony
"Kalo gua sukanya kulitnya sama wanginya bro.. Aduh tuh kulit licin bener kalo ke titit gimana ya mana aromanya mancing" lanjut Bayu cekikikan
"Emak gua bro sadar lu"

 

Melihat teman2ku bercerita, ternyata benar kan apa yang kupikirkan selama ini. Ternyata temanku juga nafsu dengan mamaku. Aku semakin nafsu dengannya mendengat perkataan itu. Mamaku itu sangat cantik tubuhnya juga indah. Jadi tidak salah jika kujadikan bahan onani. Salah ibu sendiri menggoda anaknya yang sedang bertumbuh. Membayangkan senyumnya saja ahh... Manis banget. Kuyakin banyak orang diluar telah menggodanya. Habis ini aku akan menjadikan dia bahan coli lagi.

 

Jklek... Pintuku terbuka. Ternyata ibu..
Kini ia memakai dress rumah terusan transparan dengan rambut dicepol uhh... mama cantik sekali seperti ini. Wajah cantiknya dengan rambut indah menambah pesonanya. Gak tahan ma pengen ngecrot di tengah toketmu. Ahh..

"Sayang, makanannya udah dateng" lagi-lagi suara halusnya itu duh gak tahan aku
"I...iya ma. Sabar ya" 
"Eh ta...tante makasih tante udah dipesenin" temanku salah tingkah
"Iya gapapa"
Lalu, ibuku menutup kembali pintuku dan turun ke bawah. Momen deg-degan serr itu telah kami lewatkan. Indahnya pemandangan wanita dewasa di depan kami. Tadi kami terdiam untuk sejenak karena tubuh mama. 

"Wah dicepol rambutnya pake belahan rendah lagi. Bayangin kalo semprot disitu" kata Sony
Kami turun lalu duduk di meja makan sambil mengambil makanan masing-masing. Ibuku ada di kamar biasanya sedang santai. Kami makan sambil ngobrol. Kembali ibuku menjadi topik
"Boleh gak mama lu gua godain?"
"Gua sih bolehin aja tapi asalkan dia ngasih ya mau gimana lagi"
Temanku cekikikan mesum seolah mendapat lampu hijau. Tapi tak semudah itu mendapatkannya.
"Oke deh bro nanti gua godain. Jangan cemburu loh" kata Bayu
"Iye.. Ah" jawabku sewot

Selesai makan kulihat Bayu menghilang. Tidak ada di kamarku ataupun di kamar mandi. Apa dia benar-benar menggoda mamaku pikirku. Ah sial tapi aku kan sudah memberi ijin ya sudahlah. Kami kembali naik tanpa Bayu untuk main sebentar sebelum mereka pulang.
"Bro ada yang liat Bayu gak?" Tanyaku
"Gak tuh.. Kenapa?"
"Beneran kali yak dia godain mama gua" 
"Bisa jadi, enak banget dia"
"Bentar lagi gua pulang ya yo!" Kata adi
"Yah bentaran lagi lah di" kata Fajar
"Gabisa jar" katanya
"Yaudah kita juga balik ya yo kalo Adi balik" tanya Sony kepadaku

Akhirnya setelah 1/2 jam an mereka main, mereka pamitan. Bayu tiba-tiba datang dari bawah. Kulihat burungnya tegang berat dari sela-sela celananya. Apa yang telah ia lakukan dengan mamaku. Pasti mamaku menggodanya habis-habisan tapi tidak memberinya kesempatan untuk crot. Kasian aku dengannya.
"Gua balik juga yah" katanya
"Yaudah bro hati-hati" kujawab

Inilah kesempatan untuk mendekati mama. Aku ingin sekali crot didepannya. Kupakai kesempatan menanyakan tentang Bayu tadi untuk mendapatkannya.
"Teman kamu sudah pulang sayang?" Kata mama keluar kamar
"Udah ma." Jawabku singkat
"Ma... Mama ngapain sih sama Bayu tadi di kamar?" Tanyaku sewot
Pertanyaanku dibalas senyuman yang membuatku adem. 
"Kenapa sih sayang? Gak ngapa-ngapain kok dia aja basa-basi doang" jawabnya mendekatiku memgang lenganku
Uhh... Mah mulus banget bodymu tanpa cela. Seketika penisku berdiri. Ditambah aromanya menempel denganku. Ingin rasanya kutembakan wajahnya dengan pejuhku. 
"Iya deh mah jangan macem-macem tapi ya"

Aku sudah tidak tahan lagi. Nanti malam saat mama tidur aku akan crot di wajahnya yang indah itu. Aku masuk dan meninggalkan mama.

Hari sudah malam, mama kulihat sedang nonton tv di ruang tengah dengan daster tipis tanpa bh sehari-hari yang ia suka. Dari belakang kulihat sangat seksi sekali punggungnya. Aku kembali ke atas dan mengurungkan niatku menunggu saat yang tepat. 

Setelah bermain hingga larut malam, kulihat mama ketiduran. Yess inilah saatku menyemprot sperma di mukanya. Ah dia tidak mematikan tv. Aku datang dan apa yang kulihat. Wow.... Aku terbelalak dengan pemandangan di depanku. Pahanya tersingkap sehingga menunjukan pantat sekalnya. Uhh, pada waktu itu penisku langsung tegangan tinggi. Kulihat payudaranya montoknya juga tumpah karena posisi tidurnya. Rambut indahnya tersisir rapih ke belakang sehingga tidak menghalangi toket bulat itu pamer. Wajahnya juga sedang pulas tidur sehingga menampakkan kecantikannya. Sungguh mama merupakan anugerah Tuhan yang sungguh indah

Langsung kuraba penisku yang menegang berukuran 18 cm dan mengeluarkannya. Aku seolah-olah menyodorkan penis tegangku ini di depannya. Tapi dia sedang tidur dan tidak sadar. Aku mengocoknya pelan-pelan awalnya. Kunikmati pemandangan terindah dalam hidupku ini. Coli di depan mama sungguh nikmat sangat berbeda dengan coli sendiri. Mama.. Wajah cantik toket bulat paha mulus kulit licin putih wangi ohh... mamaku yang cantik kini telah berada di depanku seperti menunggu peju keluar. Seiring waktu kocokanku semakin kencang dan dadaku berdebar kencang. Kunikmati setiap detik ngocok di depan mukanya. Akhirnya ahh aku mau keluarr. Aku mengarahkan penisku ke depan mukanya dan bersiap. 
"Ahh ma.. Ahh tubuhmu indah banget mah" aku meracau pelan sendirian
Setelah itu, langsung Crrrrrroooootttt....crrrottt...crotttt penisku memuntahkan lahar panas di mukanya selama 8 kali. Terima facial dariku mah gratis kulit mama jadi tambah mulus. Astaga aku menyemprot wajah mamaku sendiri yang cantik. Sungguh nikmat sekali seperti terbang. Wajahnya yang cantik semakin cantik dan bersinar karena cairan pejuhku. Indahnya wajah mama. Tembakan terbanyak dalam hidupku dan onani terindah. Kulihat mama tidak terbangun. Yess aku tidak ketahuan. Aku langsung kabur ke kamar.

Pagi harinya, mama terbangun dengan sedikit kaget dan berteriak kudengar
"Mmhh.. Bau.." Katanya
Dia memegang mukanya dan berteriak
"Astaga pejuh siapa ini?" Katanya panik
Pejuku mah aku ingin menjawab seperti itu. Mama semakin cantik aja seperti itu. 

Pagi hari, aku bergegas mandi. Di depan kamar mandi, aku bertemu mama
"Pagi mah"
"Pagi sayang"
Senyumnya kembali membuatku terbayang2. Aku melihat belahan dan pantat semoknya saat berjalan. Kenapa sih aku harus punya mama sperti ini? Menggoda sekali bikin pengen. Di dalam kamar mandi aku onani membayangkan tubuh mama
"Dek... Lama banget sih kamu ngapain?.. Onani yah?" Astaga tebakannya tepat aku menjawab sekenanya
"Namanya juga laki-laki normal mah ngeliat mama kayak gitu aku tegang"
"Dasar kamu tuh ya sayang masa mama sendiri nafsu ih kesell" dengan nada manja membuatku gemas kudengar dari dalam kamar mandi

Ketika aku keluar, mama mencubitku manja
"Kamu udah gede ya sayang liat mama udah bisa tegang" katanya yang semakin membuat deg2an
Dia masuk kamar mandi langsung meninggalkanku. Dia tidak marah sama sekali justru memaklumiku haha tanda bagus untuk melanjutkan aksi. 

Keluar kamar mandi aku lihat mama memakai crop top yang ketat dengan hotpants super ketat. Wow... ngaceng lagi aku. Uhh mama kenapa mama selalu bikin aku ngaceng. Dia masuk kamar dan memanggilku
"Sayang sini bentar deh"
Aku datang ke kamar mamaku. Ngaceng lagi aku melihat pemandangan ini. 

 

"Sini sayang berdiri depan mamah"
Aku menghampirinya dan ohh.... Toketnya mengintip hampir keliatan pentil indahnya yang berwarna merah. Aku ngaceng berat dan terlihat jendolan di celanaku.
"Buka celana kamu deh sayang" kata mamaku
Eh... Apa dia bilang barusan?? Buka celana? Aku seperti dalam mimpi. Diberi pemandangan indah dan dipersilahkan menyodorkan kemaluanku. Tapi aku menolak dan jual mahal
"Eh ma.. Mau ngapain mah?" 
"Udah buka aja dulu" mama langsung menurunkan celanaku dan kaget sekaget-kagetnya. Dia melotot melihat ukuran penisku. Terlihat mama nafsu dengan kontol sepanjang 18 cm ini. Kontolku udah mulai berurat tanda aku ngaceng berat sekali. Memang besar punyaku. Mama tidak fokus saat melihatnya. Melihat kelamin besar menunjuk-nunjuk wanita yang diinginkannya untuk mengocok.

Kukira penisku akan dikocok. Tetapi ia mengeluarkan penggaris besar dan malah mengukur penisku. Ugghh.. Tangannya mulus sekali ketika bergesekan dengan kontolku. Srek... Srek... Begitulah bunyi gesekan tangan halus itu di kemaluan beruratku. Aku seperti ingin muncrat padahal baru disentuh saja. Apalagi pemandangan toketnya yang kulihat dari atas. Wajah cantiknya yang sedang asyik mengukur penisku. Aku tidak tahan lagi uhh... Ma hentikan dong. Aku takut dibilang cemen ukuran 18 cm besar tapi cepat keluar. "Sayang kok berdiri punyamu?" Tanya mamaku
"Ada pemandangan mah dibawah tangan mama juga duh licin pengen keluar."
"Hihi... Mau sayang?" Tanya mama
"Mau mah mau banget" kujawab
"Enak aja" jawab mama dengan senyuman manisnya yang membuat semakin tidak tahan
Uhh dasar mama setelah menggoda dibiarkan saja seperti ini.
"Udah nih sayang makasih ya penis kamu termasuk besar" mama mengatakannya sambil membenarkan baju.. Ahh toketnya itu mengintip lagi aku sudah tidak tahan lagi.

Aku benar-benar khilaf. Karena sudah tanggung pikirku, Aku mengocok kontolku di depan muka mama.
"Apa-apaan kamu sayannggg?? Berhenti ngocok depan mamahh" mama teriak pelan
Apa boleh buat, cairan spermaku sudah diujung kontolku. Aku sudah tidak tahan lagi digoda seperti ini. Sudah terlanjur kukocok baru sekitar 30 detik aku sudah ingin keluar. Aku semakin cepat dan mamaku terlihat panik tapi tetap tergerak nafsu menungguku. 

Dan ahhh....................
Crrrotttt....crotttt......crrrroottttt.... Penisku menyemprot mukanya untuk kedua kalinya. Kali ini lebih banyak cairan yang kukeluarkan. Nikmatnya tidak bisa terbayangkan. Coli yang lebih nikmat dari yang sebelumnya. Ahhh... Makasih mama. Dari mukanya hingga bajunya yang baru mandi seluruhnya kena spermaku. Seluruh tubuhnya bermandikan sperma. Dia terpaksa mandi lagi nanti.
"Saaayyangggg..... Apaan sih kamu? Jorok nih kena peju kamu semua baju mama.. Banyak banget lagi lengket jorok ih kamu.." Katanya mengeluh membuat ia semakin menggemaskan.
"Maafin aku mah aku udah khilaf banget mah.. Aku gak tahan dari tadi tangan mulus mama gesek-gesek titit aku pingin muncrat di muka mama" 
"Mama goda aku terus sihh.. Aku kan laki2 normal mah"
"Ih kamunya sih.. Masa mama sendiri disemprot peju. cuci baju mama sampe bersih dan wangi sperti semula" perintahnya cantik
Dia tidak marah. Sekali lagi lampu hijau buatku.
Pagi itu, aku ada jadwal mengambil rapot. Dan mamakulah yang saat itu mengambil rapot. Mamaku membangunkan aku ke kamar. Dan pagi itu aku terkejut karena membangunkanku dengan kocokan halusnya. Apalagi saat itu ia memakai dress tipis tidurnya.

"Eh mama, pagi ma. Ah... Ma masih pagi sshh.. Enak mah" kataku kaget dan langsung keenakan

"Ini hukuman buat kamu karena gak mau dibangunin dari tadi" hukuman saja sudah seenak ini.

"Ah... Mama nakal. Tanganmu mahh... Uhh... Halus banget.. Masukin ke mulut mamah... Ohh..." Kataku melenguh karena kocokannya.

Dan jleb.... Penisku dilahap setengahnya oleh mama karena gak muat. rasanya hangat dan seperti memek.

"Penismu besar banget sayang hkghh gapernah masuk ke mulut mungil mama" katanya menggoda

"Mama.... Ohh.... Mulut mama kayak memek perawan.. Hanget... Aku mau keluar mahh" kataku tidak tahan ingin crot

"Sabar sayng haggkhh" katanya tersedak

Aku tak kuasa menahan pejuku dan tak sempat kucabut dari mulut mama. Dan akhirnya keluar di mulutnya

Crotttt....crotttt.....crotttt penisku berkedut 5 kali. Ejakulasi pertamaku diawali di pagi hari. Sungguh nikmat sekali. Pagi hari sudah dikasih layanan blowjob oleh mama.

"Hkgghh sayang banyak banget sampe tenggorokan mamah nih" katanya menunjukan sperma ku di mulutnya. Uhh... Menggoda banget jadi pengen entotin mulutnya lagi

"Telen mah enak."kataku menawar dan tak bisa membayangkan.

Glek! Benar-benar semua spermaku ditelan olehnya. Ah sungguh binal mamaku ini. 

"Udah kan sayang? Puas ya." Katanya tersenyum

 

Kami bangun agak telat karena kejadian tadi sehingga harus cepat bergegas. Sehabis bangun dan makan, aku bergegas mandi. Di depan kamar mandi aku dicegat oleh mamaku. Aku ditahan dan mamaku bilang
"sayang mama duluan ya yang mandi"
"Aku aja mah mama lama"
"Yaudah kita mandi bareng aja." Duar! Akhirnya kesampaian juga melihat tubuh telanjangnya. Aku senang bukan main.
"Iya ma." Kataku menuruti permainannya.

Di kamar mandi aku dan mama membuka baju dan saling membelakangi. Awalnya aku pura2 jual mahal tak menegur mama ingin melihat tubuhnya yang indah. Karena jujur saja aku sudah ngaceng mencium aromanya. Tapi aku sudah tak kuasa dan spontan mengocok kontolku. Tiba2 mama menegurku.

"Sayang cepat dong jangan ngocok mulu" tebakannya benar dan membuatku tak tahan.
"Nih deh mama kasih bonus. Balik badan kamu." Dia sudah menungguku berhadapan denganku.

Dan karena sudah tak kuasa lagi, aku kembali ngaceng melihat tubuh bugil mama. Toketnya yang kencang namun kenyal. Pentil berwarna coklat muda. Wangi toketnya membuatku ingin crot. Dibawahnya lagi perut langsing indah dan pinggang lebar. Di sela2 selangkangannya ada vaginanya yang masih rapat. Vagina nya masih tembem dan keliatan empuk. Berwarna pink. Ingin kumasukan penisku ke dalam situ. Sontak aku semakin mengocok-ngocok. 

"Mah body mamah bagus banget. Boleh pegang toketnya yah" kataku tidak terkendali.

"Jangankan pegang sayang sini mamah jepit biar cepet." Katanya sambil menunjuk penisku yang tegang.

Aku langsung menghampiri tubuh mama dan mencoba memegang toketnya. Astaga empuknya bukan main. Namun, selain empuk toket mama masih kencang dan belum turun sehingga nikmat sekali diremas-remas. Aku semakin tidak tahan. Penisku sudah turun naik ngangguk ngangguk. 

Setelah itu, ini pemandangan yang saat indah. Mamaku bersimpuh di depanku dengan toket telanjang dan vaginanya juga. Pemandangan pertama kulihat mama bugil berlutut. Dan apa yang dia lakukan. Dia menjepit kontolku di antara toket kencang putih mulus halus kenyalnya. Rasanya seperti terbang ke langit. Daging halus itu menjepit batangku. Lalu mengocoknya. Aku bengong dan terdiam mengikutinya. Baru beberapa detik dikocok aku mendapatkan orgasmeku.

Crottttt......crotttt.....crotttt penisku berkedut 7 kali. Ejakulasi terdahsyat dan menyembur telak toket dan mukanya. Birahiku tertuntaskan. Crot di toket mulusnya dan mukanya. Mama terkaget2 menunggu ejakulasiku selesai dan protes padaku yang masih bengong.

"Aryo, pejuh kamu banyak banget sihh.... Bersihin.. Baru pertama kali dijepit ya." Katanya menanyakanku protes

"Hmm...hmnm" kataku karena masih terpana

"Maa...maaf ma. Kan mama yang jepitin. Toketnya mulus bener mah. Aromanya aja aku udah ngaceng. Wajar sebanyak ini." Kataku mendesah dan terbata2 karena keenakan.

"Baru pertama kali ya mencicipi toket semulus dan sekenyal ini? Hihihi" kata mama merayu

"Iya ma enak banget sering perawatan sih moncrot terus penis orang di situ." Kataku 

"Ihh... Nakal... Iya dong kan biar cantik di hadapan kamu sama papa kamu. Biar banyak yang nafsu" jawabnya nakal sambil kembali mengocokan penisku di toketnya

"Udah cepetan mandi siap-siap"

Mimpi apa aku semalam, di pagi hari aku sudah ngocrot 2 kali. Dan itu ejakulasi terdahsyatku. Ini karena mamaku yang cantik sedang binal-binalnya. Aku bergegas mandi dan siap2. Mamaku memanggilku dari kamarnya.

"Aryo... Sinideh cepetan" katanya melengking dengan halus

"I... Iya mah."

Sampai di kamar, mama telanjang. Dan penisku kembali bangun. Ingin kusikat langsung ke tempat tidurnya. Tapi aku sedang bergegas. Ia bilang

"Kita kan mau ngambil rapot di sekolah kamu. Kamu pilihin baju deh buat mama" apa dia bilang? Mamaku menyuruhku memilih bajunya. Binal sekali mamaku. Mah.. Aku ini anakmu kenapa kau menggodaku terus. Apa dia senang dilihatin bodynya? Dia ingin pamer ke teman dan guruku gimana kalu diperkosa nanti?

"Beneran nih ma?"
"Iya"

Aku berantakin lemari pakaiannya mencari baju terseksinya. Dan kulihat ada baju tipis yang sangat menerawang hingga keliatan bh. Serta rok mini berwarna ungu yang kupilihkan. Aku tidak kuat melihat mama seperti ini nanti. Aku menyodorkan bajunya dan mama bilang

"Yakin mamah mau disuruh pake ini? Kalo diperkosa gimana mamamu yang cantik ini?" Katanya menggodaku

"Ya mamah yang minta. Aku kan laki2 normal. Sukanya ngelihat mamah kayak gitu" kataku menjawabnya

"Iya deh sayang. Mama coba ya." 

 

Dia langsung memakainya di depanku. Amboi.. Cantiknya seperti kekurangan bahan bajunya. Di tambahkan syal ungu yang menambah keanggunannya. Aku tegang berat seketika itu. Aku memegang-megang selangkanganku. Tiba2 mama menegurku

"Gimana sayang" 
"Cantik banget mah nafsuin"

Aku gak bisa membayangkan dia seperti ini didepan guru dan temanku.

"Udah gak tahan yah sayang? Tuh ada bh dan dress seksi mama cium2in terus coli sendiri yah mama buru2 nih" katanya semakin menggodaku

Aku terdiam dan langsung menciumi bh dan dress seksi nya lalu mengocok penisku di depannya. Dan sekitar 10 menit...

Crott..... Crottt.... Crotttt ejakulasi ketigaku hadir pagi ini. Kumuntahkan seluruh lahar panas di dress seksi nya di depan mata mamaku. Dasternya basah dan bhnya juga. Terpaksa dicuci walaupun baru.

"Ihz.. Kamu crotnya disitu lagi di tempat lain kek. Kan baru dicuci. Jadi lengket nih" kata mama mengeluh semakin cantik

"Maaf mah gatahan."
"Yaudah balik sana siap2" katanya tidak marah

Aku balik ke kamarku dan melanjutkan mengganti pakaianku. Hari ini baru pagi hari penisku sudah crot tiga kali. Ditambah nanti di sekolah. Mamaku ingin exhib di depan teman dan guruku. Apa aku akan mendapatkan ejakulasi keempat di sekolah?

Next exhib tante nidya disekolah

Tidak ada komentar :

Posting Komentar