klik disini

Minggu, 26 Juni 2016

incest 1

Suasana di ruang makan ini terasa hangat dan penuh dengan keakraban keluarga. Derai canda tawa keluarganya membuat hati Fitri terasa gembira. Wanita cantik yang baru berumur 22 tahun itu tersenyum saat melihat wajah ayahnya, Suparno, bersinar ceria. Sejak kematian ibunya dua tahun yang lalu, Fitri merasa ayahnya selalu terlihat kesepian dan murung. Fitri dan suaminya, Farrel, memang tinggal di Jakarta setelah mereka menikah tiga tahun yang lalu. Begitu juga dengan kakaknya, Sarah, yang mengikuti suaminya, Joko, tinggal di Surabaya. Walaupun masih ada adik laki-lakinya, Bimo, yang menemani ayahnya di Bandung sini, tapi Fitri merasa ayahnya masih merasa kesepian. Dan sekarang kesepian di hati ayahnya seakan sirna dengan kehadiran semua anak dan mantunya di rumah ini. Apalagi dengan kehadiran si kecil, Indi, anak dari kak Sarah. Ayahnya seakan tak pernah bosan menimang balita yang masih berumur 1 tahun itu.

�Say, makan dulu dong. Entar kamu sakit lho.�, kata Farrel sambil menyodorkan sepiring nasi dengan lauknya kehadapan Fitri. Fitri tersenyum manis melihat suaminya itu. Farrel memang selalu romantis dan perhatian, yang membuat Fitri selalu mencintai suaminya itu. Bahkan dia rela melepaskan cita-citanya untuk menjadi model atau pemain film ketika Farrel meminangnya ketika Fitri baru lulus SMU. Padahal berbekal wajah cantik, tubuh tinggi semampai bak model-model catwalk, serta bakat aktingnya yang terasah lewat sanggar teater yang diikutinya, jalan Fitri untuk meraih cita-citanya itu sudah terbuka. Dulu juga ada modeling agency profesional di Jakarta yang sudah bersedia mengontraknya menjadi model profesional. Tapi semua itu dia lepaskan, karena Farrel, lelaki yang sangat dicintainya meminangnya dan ingin dia menjadi ibu rumah tangga biasa saja.

�Aduh! Kalian benar-benar pasangan serasi ya. Sudah tiga tahun menikah tapi mesranya kayak masih pengantin baru aja he� he� he��, goda Sarah.

�Ih, kak Sarah, apaan sih�.�, kata Fitri malu. Wajah Fitri merah mendengar godaan kakak perempuannya itu. Sarah tertawa melihat adiknya salah tingkah.

�Mmm� kamu nggak usah godain Fitri terus. Kalo kamu mau kita bisa bulan madu lagi kok. Papi juga pasti senang kalau punya cucu lagi selain Indi.�, kata Joko sambil merangkul istrinya dengan mesra. Kini ganti wanita cantik itu yang tersenyum malu.

�Sudah jangan bercanda terus, makan dulu. Farrel, adik kamu Cindy disuruh makan juga dong.�, kata Suparno.

�Iya, Pi.�, jawab Farrel yang segera menyuruh Cindy, adik perempuannya, untuk mengambil makanan. Cindy, adik perempuan Farrel yang baru berumur 17 belas tahun sebaya dengan Bimo, ikut berkunjung kesini karena kebetulan sekarang sedang libur sekolah. ABG cantik yang masih SMU itu senang bisa ikut liburan kesini, apalagi disini ada Bimo yang sebaya dengannya dan bisa mengantarnya keliling kota Bandung. Keluarga itu kemudian makan malam dengan gembira. Setelah makan malam, mereka bercengkrama dan bercanda dalam kehangatan suasana kekeluargaan. Tapi tiba-tiba�..

BRAAAAKKK

�JANGAN BERGERAK!!! SEMUANYA DIAM DAN JANGAN MELAWAN.

Pistol ini bukan pistol mainan, kalau ada yang melawan, gue nggak akan segan-segan ngebunuh kalian semua.�, teriak seorang lelaki tak dikenal yang tiba-tiba saja mendobrak masuk ke ruang makan itu. Laki-laki itu mengancam sambil menodongkan sepucuk pistol. Laki-laki itu masuk bersama dengan dua orang temannya yang juga bersenjata pistol. Teriakan ketakutan segera terlontar dari para kaum hawa yang ada di ruangan itu. Farrel dan Bimo berdiri kelihatan seperti mau melawan tapi..

DOORR�

PRANGG�. Suara letusan pistol terdengar keras. Farrel dan Bimo segera mengurungkan niat mereka melakukan perlawanan. Untung saja peluru pistol itu tak terarah ke mereka tapi ke televisi kecil yang ada di pojok ruangan ini, membuat tivi itu hancur berantakan. Para wanita yang tadi berteriak-teriak menjadi terdiam ketika mendengar suara tembakan itu, mereka hanya menangis ketakutan.

�Apa mau kalian? Kalian boleh ambil apa saja yang kalian mau, tapi tolong jangan usik keluarga kami.�, kata Farrel.

�Ha.. ha.. ha� tenang. Selama kalian tidak melawan dan mau menuruti perkataan kami maka tidak ada satu orang pun yang akan terluka. Chelsea. Barong. Kalian ikat mereka semua dengan tali agar tidak bisa melawan.�, kata si Brewok kepada dua orang temannya. Dua orang itu segera mengikat Fitri dan keluarganya dengan tali yang sepertinya sudah mereka siapkan. Tak lama kemudian seluruh anggota keluarga yang naas itu sudah terikat erat di masing-masing kursi mereka. Mulut mereka juga disumpal dengan saputangan sehingga tak bisa bersuara. Meja makan besar itu mereka singkirkan hingga keluarga itu kini duduk terikat dengan posisi mengelilingi ruang kosong di tengahnya.

�Ha�ha�ha� kayaknya kali ini kita nggak salah pilih. Rumah ini ternyata sarang bidadari ha.. ha..ha��, kata si Brewok yang kelihatannya merupakan pemimpin gerombolan itu.

�Bener banget, Juk. Loe emang jago ngincer target. Sekarang cepet loe ambil pilihan loe siang tadi, gue sudah nggak tahan nih.�, kata laki-laki botak yang bertubuh agak gendut.

�Oke Rong. Loe tahan dulu nafsu loe.�, kata si Brewok sambil menghampiri Fitri. Dia melepaskan ikatan Fitri sambil terlebih dulu mengancamnya agar tidak melawan. Wanita muda itu terlihat ketakutan.

�Rong, loe jaga dulu disini. Biar gue sama Chelsea yang ngasih briefing buat si cantik ini.�, kata si Brewok sambil menarik Fitri menuju ruangan lain.

Laki-laki yang satunya lagi yang berbadan tinggi besar dan berkulit hitam memakai kaos bola Chelsea mengikuti mereka ke ruangan itu yang ternyata adalah ruangan tamu.

�Apa mau kalian? Tolong jangan apa-apakan kami. Kalian boleh ambil semua uang atau perhiasan yang kami punya, tapi tolong lepaskan kami.�, kata Fitri. Fitri bukanlah wanita bodoh.

Dia bisa menerka dari percakapan mereka tadi kalau yang diinginkan gerombolan ini bukan hanya uang dan harta. Pandangan mereka yang bagai serigala lapar terlihat selalu melihat ke arahnya, kak Sarah, ataupun Cindy. Fitri seakan tahu bahwa nasib yang akan menerpa dirinya dan para wanita disini merupakan hal yang paling tragis bagi para kaum hawa.

PERKOSAAN.

Tapi Fitri berharap kalau perkiraannya itu salah, dan bajingan-bajingan itu hanya menginginkan harta dan tidak mengganggu mereka.

�He..he..he� Kami sama sekali tak butuh uang, cantik he..he..he��, kata si Brewok.

�La�lalu apa yang kalian inginkan? To� tolong jangan ganggu kami.�, kata Fitri memohon. Airmata mulai menetes lagi dipipinya ketika dia menyadari kalau apa yang menjadi perkiraannya ternyata benar.

�Apalagi yang diinginkan laki-laki seperti kami dari wanita cantik seperti kamu dan dua bidadari lagi yang ada di ruang sebelah he..he.. he��, kata si Brewok sambil tertawa. Fitri pun menangis karena dia sangat paham apa yang mereka inginkan. Si Brewok dan temannya hanya membiarkan wanita itu menangis. Sekitar lima menit Fitri menangis sebelum akhirnya dia menenangkan dirinya.

�Baik. Kalian boleh lakukan apa saja kepadaku, tapi tolong jangan ganggu kak Sarah ataupun Cindy.�, kata Fitri. Wanita cantik itu akhirnya mengambil keputusan bahwa cukup dia saja yang harus mengalami musibah ini. Kak Sarah dan, terutama Cindy yang masih perawan tak usah mengalami nasib mengenaskan seperti dia.

Si Brewok tertawa mendengar perkataan Fitri.

�Wanita pintar. Tapi sebelum itu, lebih baik kamu lihat ini dulu. Chelsea, kemariin kameranya.�, kata si Brewok sambil mengambil sebuah kamera digital dari temannya. Dia lalu menunjukkan pada Fitri sebuah rekaman yang tersimpan di memori kamera itu.

�AAKKKHHH����, Fitri menjerit. Wanita itu sangat shock ketika melihat rekaman itu. Rekaman itu menunjukkan rekaman si Brewok yang sedang memperkosa seorang wanita di hadapan keluarganya. Wanita itu kelihatan menderita dan menangis. Kemudian dia melihat si Brewok mulai marah-marah lalu terlihat adegan yang membuatnya shock sampai ingin muntah. Si Brewok dengan kejamnya membunuh semua anggota keluarga itu dengan pistolnya. Pria, wanita, bahkan anak kecil pun tak luput dari tangan kejam si Brewok.

Fitri menangis, wajahnya pucat pasi, tubuhnya lemas sampai dia terjatuh dari kursi dan meringkuk di lantai.

�Itu adalah contoh apa yang akan terjadi bila kamu tidak mau menuruti perintahku. Kamu dan wanita yang lainnya tetap akan aku perkosa, kemudian aku bunuh. Lalu aku juga akan membunuh semua keluargamu, termasuk bayi yang tadi siang aku lihat. Dimana dia? Dikamar atas??? Jangan kuatir kami pasti akan menemukan dia. Mmm�. aku minta kamu menuruti semua perintahku tanpa ragu, kalau tidak hal yang seperti kamu lihat barusan akan menimpa keluargamu. Aku beri kamu waktu sepuluh menit untuk berpikir.

Jangan kecewakan aku he he he��, bisik si Brewok dengan suara dingin di telinga Fitri yang masih menangis dan shock. Selama sepuluh menit itu, Fitri dilanda dilema atas tragedi yang menimpa dirinya itu. Dia sangat mencintai keluarganya, terutama Farrel suaminya. Bahkan dia rela melakukan apa saja untuk kebaikan keluarganya. Tapi masalahnya dia tak tahu apa yang diminta si Brewok agar dia mau melepaskan keluarganya. Perasaannya mengatakan, apapun itu tentulah sesuatu yang mengerikan.

�Waktu sudah habis. Sekarang cepat kamu katakan apa keputusan kamu?�, kata si Brewok.

�Ngg� ka�kalau aku lakukan semua yang kamu minta, apa kamu akan melepaskan aku dan keluargaku?�, kata Fitri setelah dia berhasil menenangkan dirinya.

�Jangan kuatir. Aku memang bajingan, tapi aku tak pernah ingkar janji.�, kata si Brewok. �Mmm� baik. Aku akan menuruti semua perkataanmu, tapi lebih baik jangan ingkari janjimu. Trus apa maumu?�, kata Fitri. Wanita itu sudah mengambil keputusan, dia akan melakukan apa saja demi keselamatan keluarganya karena dia sangat mencintai keluarganya. �Keputusan yang bagus ha.. ha� ha� Pertama-tama, kenalkan namaku Juki. Yang hitam itu, orang ambon, namanya Chelsea. Dan si Gendut yang bersama keluargamu itu namanya Barong. Sekarang kamu sebutkan siapa nama kamu dan semua orang yang ada di ruang makan, dan juga jelaskan apa hubungan kalian, suami, kakak, adik, atau yang lainnya.�, kata Juki.

Fitri pun segera menuruti perintah Juki. Wanita cantik itu menceritakan nama dan hubungan keluarga diantara dia dan keluarganya yang lain, meskipun dia masih bingung apa mau Juki sebenarnya. �Sekarang buka semua pakaianmu!�, perintah Juki. Fitri pun melakukannya walaupun dalam hatinya dia merasa sangat malu dan terhina. Satu-persatu, pakaian yang melekat ditubuhnya, dia lepaskan.

Fitri sadar kalau dia adalah wanita yang cantik. Semua kenalannya berkomentar kalau wajah dan bentuk tubuhnya seperti Luna Maya, artis terkenal itu. Bahkan tak sedikit yang menyangka mereka masih ada hubungan saudara. Fitri bisa melihat kekaguman dan nafsu yang terpancar dari mata Juki dan Chelsea saat mereka melihat tubuh telanjangnya. Wajah cantik dengan hidung mancung dan bibir yang merekah indah, bermahkotakan rambut hitam panjang.Tubuh tinggi semampai dengan lekuk yang menggairahkan, buah dada yang walaupun tak terlalu besar tapi proporsional dengan tinggi tubuhnya, bulat menantang dengan putting yang mencuat, pantat membulat penuh, perut rata tanpa lemak, serta kaki jenjang. Semua lekuk indah tubuhnya itu terbalut kulit putih mulus bak pualam. Vaginanya yang bulunya dicukur habis, dengan belahan memek yang masih rapat dan tak bergelambir. Semua pemandangan itu membuat dua bajingan itu terpana.

�He.. he.. he� kali ini kita tak salah pilih. Kamu benar-benar cantik, Fit. Iya nggak Chel?�, kata Juki. �Bener Juk. Gue jadi inget Luna Maya kalau lihat nih cewek. Tapi gue kayaknya pengen kakaknya. Siapa namanya?? Oh iya Sarah. Gue lihat toketnya gede banget. Apalagi dia masih punya bayi, pasti tetek yang montok itu penuh ASI. Hmmm� baik tuh buat kesehatan ha.. ha.. ha��, jawab Chelsea.

�JANGAN. Tolong jangan ganggu yang lain. Kalian bisa lakukan apa yang kalian mau sama aku saja. Tolong jangan ganggu kak Sarah atau yang lain�AAUUHHK���, pinta Fitri.

PLAAAKKK tiba tiba Juki menampar Fitri.

�Kamu sudah janji akan menurut semua perkataan kami. Lagian si Chelsea paling cuman pingin ngentot kakak loe doang. Atau loe pingin Sarah kami bunuh?�, kata Juki marah.

Fitri tak bisa menjawab. Akhirnya dia mengambil keputusan, lebih baik membiarkan bajingan-bajingan itu memuaskan nafsu mereka, asalkan nyawa keluarganya bisa selamat.Nah.. gitu dong. Sekarang dengarkan baik-baik perintahku. Kamu harus berlagak bagaikan seorang wanita lacur yang suka sekali dengan seks dan melakukan apa saja untuk mendapatkan kenikmatan birahi. Kamu akan menuruti semua perintah kami dengan senang hati. Kalau aku melihat kamu ragu-ragu dan sedikit saja terlihat bahwa kamu terpaksa bertingkah seperti itu, maka aku akan membunuh semua keluargamu. Jika aku entot kamu di depan keluargamu, kamu akan menikmatinya. Ingat tingkahmu harus benar-benar seperti wanita lacur. Jika aku meminta kamu ngentot dengan siapa saja, maka kamu akan melakukannya dengan antusias dan terlihat benar-benar menginginkannya. Bila sampai kamu terlihat seperti terpaksa maka aku akan membunuh kalian semua. Bagaimana kamu sanggup?”, kata Juki.

Perintah Juki ini sangat mengagetkan Fitri. Dia harus berhubungan badan dengan bajingan-bajingan ini di depan keluarganya? Di depan suaminya? Apalagi dia harus berlagak seperti pelacur yang menikmatinya.

“Nnngg… I… ini… bagaimana mungkin a.. aku..???”, kata Fitri shock. “Jangan membantah perintah. Kalau kamu ragu-ragu seperti ini sekali lagi maka aku akan bunuh kalian semua.”, kata Juki. Fitri pun hanya bisa mengangguk. Dia harus melakukannya demi keselamatan keluarganya. “Sebentar lagi kita akan bergabung bersama dengan keluargamu yang lain. Sesampai disana, tidak akan ada peringatan lagi. Kalau kamu terlihat ragu-ragu dan tidak dengan suka rela melaksanakan perintah kami maka aku akan langsung membunuh kalian semua.

Jadi lebih baik kamu siapkan dirimu.”, kata Juki lagi. Fitri segera berusaha menenangkan perasaannya. Wanita itu mengambil nafas dalam-dalam, lalu mencoba fokus. Fitri bertekad bahwa dia harus bisa menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya. Untung saja Fitri memang sedikit banyak memiliki bakat akting yang pernah diasahnya di klub theater. Wanita cantik itu hanya perlu waktu sekitar lima menitan untuk kosentrasi dengan memejamkan matanya, dan ketika dia membuka matanya, ekspresinya pun berubah. Sorot matanya mengerling nakal, senyuman manis menggoda tersungging di bibir merahnya, dan Fitri pun menghampiri Juki dengan gerak lenggak-lenggok tubuh yang menantang.

Perubahan dratis pada tingkah laku Fitri membuat Juki dan Chelsea pun terkagum.

“Wua..ha..ha… bagus sekali. Perfect. Seperti inilah yang aku mau. Ternyata bukan hanya wajah kamu saja yang mirip Luna Maya, kamu pun punya bakat akting yang luar biasa. Atau jangan-jangan ini memang jati diri kamu yang sebenarnya, seorang wanita binal ha.. ha… ha….”, kata Juki puas. Hati Fitri sakit mendengar ocehan Juki, tapi dia harus menabahkan hatinya demi keselamatan keluarganya. Bahkan ketika pemimpin bajingan itu memeluknya lalu mencium bibirnya, Fitri berusaha membalasnya dengan panas. Wanita itu membayangkan kalau orang yang sedang diciumnya adalah Farrel suaminya. Juki tak membuang-buang kesempatan, tubuh indah Fitri yang memang sudah menjadi incarannya segera dieksploitasi dengan tangannya. Sambil berpelukan Juki meremas payudara Fitri yang bulat menantang. Pantat sexy Fitri pun menjadi sasaran tangan Juki yang satunya lagi. Farrel selalu memperlakukannya dengan lembut, sedangkan Juki menyerangnya dengan penuh nafsu dan sedikit kasar. Tapi Fitri malah merasakan sensasi lain dari perlakuan kasar Juki. “Tidak aahh… aku melakukan ini karena terpaksa. Aku hanya berakting, tak boleh menikmatinya.”, pikir Fitri dalam hati. Juki terus mencumbu Fitri sambil berdiri, lalu perlahan sambil tetap berpelukan dan bercumbu, Juki menyeret tubuh Fitri menuju ruang makan tempat keluarganya disekap. Fitri yang berkosentrasi untuk menahan rangsangan yang diberikan Juki, tapi sambil berakting menikmatinya, tak sadar bahwa dirinya kini sudah dibawa dihadapan keluarganya. “Ha…ha… ha… loe emang bener-bener lihai menaklukan wanita, Juk.”, kata seseorang. Fitri tersentak ketika mendengar nada suara itu. “Itu suara si Gendut, berarti aku ada di aahhh….”, pikir Fitri dalam hati. Fitri membuka matanya, dia melepaskan ciumannya dari Juki, sambil tetap tersenyum agar Juki tak curiga. Sekilas dia melihat kesekeliling ruangan. Terlihat wajah-wajah yang dikenalnya menatapnya dengan pandangan kaget tak percaya. Wanita cantik itu melihat ke arah Farrel, suaminya. Hatinya perih ketika melihat pancaran kemarahan dari laki-laki yang dicintainya itu. “Aahh… maafkan aku, sayang. Aku harus melakukan ini demi keselamatan kita semua.”, jerit Fitri dalam hati. Juki memeluk tubuh Fitri dari belakang, tangannya meremas payudara wanita cantik itu, sedangkan tangan satunya bermain nakal di sela-sela belahan vaginanya. Chelsea dan Barong melihat aksi temannya sambil tertawa, sedangkan Fitri bisa melihat tatapan heran bercampur marah dari seluruh keluarganya. “Ingat. Kau harus menikmatinya seperti seorang wanita lacur.”, bisik Juki lirih di samping telinganya. Fitri pun berusaha berakting bak wanita lacur yang menikmati semua ini. Gerak liar jemari Juki membuat Fitri menjadi mudah untuk berlagak menikmatinya. “Wah..wah..memek si cantik ini ternyata sudah basah. Fit, coba jawab. Apa kamu senang kalo memekmu digosok-gosok begini? Gimana kalau memek kamu dijilat, trus itil kamu dijilatin sambil diisep-isep? Kamu suka?”, kata Juki. “Mmm… iya aaahh… aku suka banget.”, kata Fitri manja. “Ya, Tuhan. Tabahkan hatiku. Aah… Aku harus kosentrasi, tak boleh ragu. Bajingan ini bisa membunuh kami semua kalau aku ragu-ragu.” “Sekarang kamu boleh memilih siapa yang beruntung buat menjilati memek kamu? Ayo.”, kata Juki. Fitri pun melepaskan diri dari pelukan Juki, dan dengan lenggang yang menantang wanita itu berjalan perlahan ke arah suaminya, Farrel. Tapi tiba-tiba Juki menarik tangannya. “Eits, tunggu dulu. Gue rasa suami loe sudah sering ngerasain memek loe itu, jadi gue minta loe pilih orang lain. Gue dan temen-temen gue juga jangan loe pilih, karena sekarang kita cuma pingin lihat doang ha… ha… ha…”, kata Juki. Fitri sangat kaget mendengar perkataan Juki, dia harus menyuruh salah satu keluarganya untuk menjilati memeknya. Wanita cantik itu bingung sekali, dia tak ingin melakukan seks dengan salah satu keluarganya, walaupun cuma oral. “Aah… bagaimana ini? Aku harus melakukannya atau nyawa kami semua terancam. Tapi siapa yang harus aku pilih?”, pikir Fitri. “Ayo, cepet. Kamu pilih siapa, manis ha.. ha.. ha…”, kata Juki lagi. “Hhmm… siapa yah?”, kata Fitri sambil berlagak bagai wanita genit. “Kamu jangan macam-macam. Aku bisa bunuh kalian semua kalau aku hilang sabar.”, bisik Juki lirih disamping telinga Fitri. “Ayo, cepet. Kamu harus pilih sekarang!”, kata Juki. “Cindy.”, jawab Fitri cepat. Fitri sendiri kaget ketika dia selesai mengucapkan nama Cindy. Dia sama sekali bukan lesbi, begitu juga dengan Cindy. Dia hanya tak pernah terpikir untuk melakukan hubungan seks dengan keluarganya yang sedarah. Saat ini yang bukan keluarganya sedarah hanya Cindy dan Joko, tapi Fitri sendiri tak tahu apa alasannya menyebutkan nama Cindy daripada Joko.

“Ha…ha…ha… ternyata kamu doyan sama cewek juga, Fit. Farrel… farrel, gue iri sama loe bisa punya istri yang begitu binal. She’s a wild girl, man ha… ha… ha….”, kata Juki. Farrel melotot ke arah Bajingan-bajingan itu dan Fitri. Dia tak rela adik kandungnya menjadi korban permainan bejat bajingan-bajingan ini dan istrinya yang kini sangat dibencinya. Fitri bisa merasakan kemarahan yang dipancarkan suaminya.

“Maafkan aku mas. Ini jalan satu-satunya agar kita semua bisa selamat aahh….”. Barong dan Chelsea segera melepaskan ikatan tali pada tangan dan kaki Cindy, mereka juga melepaskan saputangan yang menyumbat mulut gadis remaja itu. Tapi mereka memegangi gadis itu hingga Cindy tak mampu melepaskan diri. Barong dan Chelsea segera menyeret Cindy ke tengah ruangan, lalu memaksanya duduk di lantai.

Fitri mengerti apa yang diinginkan bajingan-bajingan itu dengan memaksa Cindy duduk di lantai. Perlahan dengan langkah yang sexy menggoda Fitri menghampiri Cindy. Setelah tiba di hadapan adik iparnya itu, Fitri sedikit melebarkan posisi kakinya hingga Cindy bisa melihat jelas liang vagina Fitri yang indah dengan jelas.

“Kak… kak Fitri… tolong Cindy kak.”, rengek Cindy sambil menangis. “Kamu tenang saja, Cin. Jangan nangis. Mereka nggak akan menyakiti kita asalkan kamu nurut sama kakak.”, kata Fitri. “Maafkan kak Fitri, Cin.”. Cindy hanya menganggukkan kepalanya sambil menangis sesenggukan. “Sekarang coba kamu jilatin memek kakak.”, perintah Fitri. “

A…APA?! Kak Fitri kenapa sih? Nggak! Cindy nggak mau. Itu kan kotor.”, tolak Cindy. “Ayo, donk Cin. Kamu harus nurut sama kakak. Jilatin memek kakak.”, kata Fitri lagi.

“Nggak. Nggak mau. Kak ….. kak Fitri kenapa jadi gini sih? Inget, kak. Kakak itu istri kak Farrel. Tolong jangan paksa Cindy kak. Cindy nggak mau. Nggak hu…hu..hu…”, kata Cindy sambil mulai menangis lagi. Fitri bingung harus berbuat apa. Dia melirik ke arah Juki. Wanita cantik itu melihat kemarahan mulai terpancar dari mata pemimpin bajingan itu. Fitri melihat Juki mulai merogoh pistol yang tadi dia selipkan di balik jaketnya.

“Ya, Tuhan. Bajingan itu marah dan akan membunuh kami semua. Tidak! Aku harus mencegah semua ini.”. Fitri menjambak rambut Cindy hingga gadis remaja itu menjerit kesakitan. Fitri menundukkan kepalanya hingga wajahnya dan Cindy sekarang berhadapan.

“Dengerin kak Fitri, Cin. Kamu harus mau menjilati memek kak Fitri. Kamu harus menuruti semua perintah kak Fitri. Kalo kamu nggak mau, kamu akan diperkosa mereka semua. Sekarang kamu pilih, nurut sama kak Fitri atau diperkosa sama mereka? Ayo, cepat jawab.”, ancam Fitri. Cindy ketakutan mendengar ancaman kakak iparnya itu. Gadis remaja itu melihat ke arah Barong dan Chelsea yang memegangi tubuhnya. Kedua bajingan itu tertawa senang mendengar kata-kata Fitri tadi.

Cindy tak sanggup membayangkan dirinya akan diperkosa kedua bajingan ini jika ia tak menuruti kata-kata kakak iparnya. Cindy heran melihat sikap kakak iparnya itu yang kini bertingkah bagaikan wanita murahan. Dia sebenarnya sangat jijik bila harus menjilati vagina Fitri, tapi dia tak punya pilihan lain. Ini masih lebih baik daripada diperkosa kedua bajingan ini.

“Ba…baik, kak. Cindy mau nurut kata-kata kakak. Ta…tapi tolong jangan suruh mereka perkosa Cindy kak.”, kata Cindy sambil menangis pelan.

“Nah, gitu dong. Sekarang kamu jilatin memek kakak.”, kata Fitri. Cindy pun menurut. Gadis yang berusia 17 tahun itu menjulurkan lidahnya dan mulai menjilat belahan vagina kakak iparnya. Pada awalnya Cindy merasa jijik, tapi ternyata Fitri, kakak iparnya, sangat pandai merawat vaginanya. Vagina Fitri sama sekali nggak berbau pesing. Sempat terselip kekaguman Cindy akan vagina Fitri yang indah terawat.

“Aaah… kamu pintar Cin. Jilat terus memek kak Fitri.”, kata Fitri sambil melebarkan pahanya. Fitri sama sekali bukan lesbian. Dia hanya berpura-pura menikmati percumbuan itu demi keselamatan keluarganya. “Maafkan kakak, Cindy.”

Lama-kelamaan permainan lidah Cindy di liang vagina mulai membangkitkan gairah Fitri. Wanita cantik itu tak lagi berpura-pura, tapi sekarang benar-benar menikmatinya.

“Aaah….sst… terus Cin. Mmm… ya.. disitu.. jilatin itil kakak. Isepin juga aakkhh….”, desah Fitri. Si cantik itu bagaikan lupa dengan sandiwaranya. Fitri mulai hanyut dalam kenikmatan. Dia memberi petunjuk-petunjuk pada Cindy agar adik iparnya itu tahu titik-titik mana yang harus dirangsang.

“Masukin jari kamu ke memek kakak. Aaaghh… ya gitu uugh….kocokin terus…uuff……”, desahan Fitri pun segera memenuhi ruangan itu. Fitri benar-benar telah tenggelam dalam kenikmatan, hingga ia tak lagi mempedulikan tatapan marah dari keluarganya yang menonton perbuatan binalnya itu. Getar-getar birahi mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Hingga Fitri pun menggeliat nikmat saat orgasme datang menerpanya. Ia menekan kepala adik iparnya ke memeknya sampai Cindy hampir kehabisan nafas. “AAGHH…… CIN. Kakak dapet ouugh…….”, fitri pun menjerit nikmat. Fitri sampai tak kuat untuk berdiri. Dia pun jatuh terduduk, dan menikmati sisa-sisa orgasme yang baru saja melandanya.

“Bravo……bravo…… benar-benar pertunjukan yang sangat HOT. Loe emang pelacur yang luar biasa, Fit ha..ha…ha…”, kata Juki sambil bertepuk tangan. Fitri seakan terseret lagi ke alam nyata. “Ya, Tuhan. Apa yang baru saja kulakukan?”, kata Fitri dalam hati. Fitri benar-benar merasa malu dan hina karena dia menikmati pecumbuan pertamanya dengan sesama jenis. “Bener banget Juk. Gue paling demen nonton cewek lesbong kayak gini ha.. ha.. ha..”, timpal si hitam, Chelsea. “Nah, sekarang loe harus ngebales perbuatan Cindy. Masa cuma loe yang enak? Cindy kan juga pengen.”, kata Juki sambil menyerahkan sebilah gunting yang entah dia dapatkan darimana. Sejenak Fitri bingung apa yang diinginkan Juki dengan memberinya sebuah gunting. Tapi setelah Chelsea dan Barong memaksa Cindy untuk terlentang dan memeganginya, Fitri pun paham apa yang diinginkan bajingan-bajingan itu. Fitri menghampiri Cindy yang terlentang tak berdaya, kemudian mulai menggunting kaos yang dipakai adik iparnya itu. “Kak, jangan! Please kak auugh….”, rengek Cindy ketika dengan cepat Fitri menggunakan sebilah gunting untuk melucuti pakaiannya. Tak perlu waktu lama untuk Fitri melucuti pakaian Cindy bagian atas, dan Fitri pun meneruskan aksinya dengan melucuti celana jeans yang dikenakan Cindy. Teriak dan tangisan Cindy membuat hati Fitri terasa perih, tapi wanita itu tak memperdulikannya. Tak lama kemudian Cindy pun terlentang tak berdaya dalam keadaan telanjang bulat karena Fitri juga menggunting BH dan celana dalam yang dikenakan Cindy. Fitri kagum melihat tubuh telanjang Cindy. Ternyata adik iparnya itu selain berwajah cantik, juga memiliki tubuh yang indah. Kulit putih mulus membalut tubuh indah yang mulai mekar itu. Payudara Cindy memang tak sebesar punyanya, karena masih dalam tahap pertumbuhan, tapi payudara Cindy terlihat begitu menantang dengan putingnya yang berwarna merah muda. Jemari lentik Fitri meraba di payudara Cindy, meremasnya lembut. “Hentikan kak. Jangan auughh……”, rengek Fitri tersendat karena Fitri tiba-tiba menyorongkan bibirnya ke arah payudara gadis remaja itu. Cindy dapat merasakan lidah kakak iparnya yang hangat dan basah menjilati putting susunya yang kian mengeras. Kadang Fitri menghisap kuat putting Cindy yang membuat gadis remaja itu mendesah makin keras. Cindy seakan lupa dengan tangisnya. Desah nikmat yang kini berganti muncul dari bibirnya. Rangsangan dan cumbuan Fitri yang lebih berpengalaman dan mengetahui dengan jelas titik-titik kenikmatan seorang wanita membuat Cindy merasakan sensasi yang baru kali ini dia rasakan. Putting payudaranya kian mengeras dan vaginanya mulai basah oleh cairan kenikmatan. “Mmm… kak Fitri ooh………”, desah Cindy yang mulai hanyut dalam kenikmatan birahi. Desahan Cindy membuat Fitri makin bersemangat. Fitri berpikir setidaknya dia harus membuat adik iparnya itu merasakan kenikmatan dalam tragedi yang menimpa keluarga mereka malam ini. Kini tak hanya payudara Cindy yang menjadi sasarannya. Jemari Fitri yang lentik mulai bergerilya ke bawah, mengusap-usap belahan vagina Cindy. Bibir dan lidahnya menyusup ke ketiak Cindy yang tanpa bulu dan juga leher Cindy yang membuat gadis remaja itu sampai merasa bulu tengkuknya merinding.

“Sstt….kak….mmmppp……..” desah Cindy yang tanpa sadar membalas kala bibir Fitri, kakak iparnya, mendarat di bibirnya dan mengajaknya berciuman. Farrel yang duduk tak berdaya terikat di kursi dapat melihat dengan jelas percumbuan yang terjadi antara istrinya dan adik perempuannya. Dia merasa marah terhadap Fitri, istrinya, yang ternya seorang perempuan jalang. Apalagi istrinya itu sampai melibatkan adik perempuannya yang tak berdosa dan dia sendiri tak sanggup berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu terjadi. Tapi selain itu Farrel juga merasa marah pada dirinya sendiri. Dia malu karena saat Fitri menelanjangi Cindy, matanya seakan tak mau melewatkan kesempatan menikmati indahnya tubuh adik perempuannya itu. “Kamu ternyata sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik Cin. Aahh… apa yang aku pikirkan? Cindy itu adik kandungku sendiri. Semua ini gara-gara perempuan laknat itu. Aaahh… setan apa yang merasuki kamu Fit?”, keluh Farrel dalam hati. Tapi tanpa dapat dia cegah, Farrel merasakan kemaluannya mulai mengeras melihat adegan panas yang kini terpampang didepannya. “Kak…. apa yang kakak lakukan?Aaahhhh……. ja..jangan… ssttttt….. itu kan kotor aaahhhh….”, desah Cindy makin larut dalam birahinya ketika bibir Fitri mulai bergerak ke bawah ke arah vaginanya. Fitri menjilati vagina Cindy dengan bergairah. Kini tak hanya paksaan dari bajingan-bajingan itu yang membuat wanita cantik itu melakukan ini semua, tapi nafsu birahinya mulai bangkit mendengar desahan adik iparnya yang menikmati cumbuannya. Fitri merasakan vaginanya sendiri juga mulai basah. Tanpa bosan dia menjilati vagina Cindy yang indah, tanpa bibir yang menggelambir dan bagian dalamnya terlihat begitu merah muda dan segar. Saat Fitri menemukan klitoris Cindy, dia begitu gemas dan menghisap klitoris itu kuat-kuat. “Sslluurppp…slllurrpp…” “Aaaahhh…stttt…aaahhhh….”, desah Cindy makin keras saat Fitri mulai memainkan kelentitnya. Gadis remaja itu merasakan sesuatu yang baru kali ini dirasakannya. Getar-getar birahi menjalar ke seluruh tubuhnya bagaikan gelombang lautan. Dan saat Cindy merasakan orgasme untuk pertama kalinya, dia menjerit keras. Badannya menggeliat sampai pantatnya terangkat. Kedua pahanya menjepit erat kepala Fitri yang tak mau melepaskan hisapan dan jilatannya. “UUGHHH…..kak… Cindy mau…ouuughh……..”, erang Cindy. Gadis remaja itu kemudian merasa tubuhnya seakan lemas. Tapi dia tak akan melupakan kenikmatan yang baru saja dia rasakan.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Lust in The Family

Fitri masih asyik menjilati cairan kenikmatan yang keluar dari memek Cindy sampai sebuah tangan besar menariknya bangkit berdiri. “Hua…ha….ha….. bagus. Loe benar-benar cewek binal Fit. Sini gue juga pengen ngerasain mani adik ipar loe mmmpphhh…..”, kata Juki sambil mencium Fitri dengan liar. Fitri tak kuasa menolak, wanita cantik itu pun membalas dengan panas. Juki menjilati mani Cindy yang tersisa di mulut Fitri. Lidahnya begerak liar di rongga mulut Fitri. Fitri yang memang sudah bangkit birahinya saat mencumbu Cindy melayani permainan Juki. Bahkan ketika dia rasakan jemari Juki yang besar bermain di memeknya yang basah, wanita cantik itu tanpa sadar turut menggerakkan tubuhnya naik turun menyambut tusukan jari Juki.

“Jangan… Tolong….Jangan…..”, teriakan Cindy menyadarkan Fitri. Dia melepaskan diri dari Juki dan menoleh ke tengah ruangan. Dilihatnya Barong sudah melepas pakaiannya dan bersiap-siap akan menggagahi Cindy yang sedang dipegangi Chelsea. Hati Fitri merasa sakit melihat apa yang dia takutkan akan terjadi. Dia kasihan melihat nasib Cindy. “Hoi Rong. Berhenti!!!”, bentak Juki melihat ulah barong. Hati Fitri merasa agak lega ketika melihat Juki sepertinya tidak menyetujui tingkah temannya itu. “Ya Tuhan. Semoga mereka tak mengganggu Cindy. Biarlah aku yang menerima semua cobaan ini.”, Fitri berdoa dalam hati. “Kenapa Bos? Gue kan juga pengen.”, kata Barong.

“Loe gak sabaran amat sih Rong. Entar loe pasti dapet kesempatan loe. Tapi mana sopan santun loe? Gadis itu kan masih perawan. Masak loe yang bukan siapa-siapanya dia mau ngambil keperawannya? Biar kehormatan itu kita kasih buat kakaknya, ya nggak?”, kata Juki. Fitri terkesiap mendengar kata-kata Barong. Bajingan-bajingan itu akan memaksa suaminya memperawani adik kandungnya sendiri. Farrel tak kalah kagetnya mendengar kata-kata yang diucapkan Juki. Dia merasa jijik mendengar ide itu. Tapi di sisi lain tanpa dapat dia cegah, Farrel merasa kemaluannya semakin mengeras. Saat Barong mendekatinya dan melepas celana Farrel dengan menggunakan pisau, Farrel tak kuasa mencegahnya. Dan kini kemaluannya yang sudah tegang mengacung dengan gagahnya. Wajah Farrel memerah karena malu. “Hua…ha…ha…. lihat Bos. Ternyata cowok ini suka ngeliat istrinya maen ama adiknya. Atau dia ngaceng gini gara-gara mau kita kasih kesempatan ngentot adiknya sendiri ha… ha… ha…”, kata Barong. “Jangan…. lepasin saya….aahhh…. jangan.”, teriak Cindy ketika Chelsea mengangkatnya ke arah kakaknya. Bajingan itu hanya tertawa. “Loe pasti udah lama nunggu kesempatan kayak gini. Sekarang loe jawab, loe pasti sering ngebayangin ngentot sam adik loe yang cantik itu, ya nggak?”, kata Juki sambil melepaskan ikatan pada mulut Farrel. “BRENGSEK! BAJINGAN KALIAN SEMUA. JANGAN GANGGU ADIK GUE.”, umpat Farrel ketika mulutnya terbebas. Tapi bajingan-bajingan itu tak mempedulikannya. Bahkan Chelsea yang mengangkat tubuh Cindy, memaksa gadis itu duduk di pangkuan Farrel dengan posisi berhadap-hadapan. Cindy hanya bisa menangis. “Sekarang loe harus kehilangan perawan loe. Loe boleh pilih siapa laki-laki yang beruntung itu, kakak loe atau kita ha…ha…ha…”, kata Barong pada Cindy. “Jangan ganggu dia… tolong…. kalian boleh ambil apa aja yang kalian mau tapi jangan ganggu dia.”, kata Farrel memohon. “PLAKKK….. Diam kau. Nah Cindy sekarang loe harus milih.” Cindy menangis. Gadis remaja itu bingung apa yang harus dia lakukan. Tapi tak lama kemudian, Cindy meneguhkan hatinya. Jemarinya bergerak ke bawah dan memegang kemaluan kakaknya. Terasa olehnya kalau kemaluan kakaknya begitu besar dan keras. Perlahan dia mengarahkan kemaluan itu ke arah mulut vaginanya. “Cin…Cindy… apa yang kamu lakukan? Jangan. Ingat kita kakak-adik.”, teriak Farrel saat dia menyadari apa yang terjadi. “Nggak apa-apa kak. Lebih baik Cindy melakukannya dengan kak Farrel. Cindy rela kok.”, kata Cindy. Cindy perlahan menurunkan tubuhnya hingga kemaluan Farrel mulai merobos vaginanya yang masih perawan. “Auukhhh…”, teriak Cindy kesakitan saat kepala kontol Farrel dipaksanya masuk ke memeknya. Cindy menaikkan badannya lagi. “Ayo, gadis cantik. Itu sudah bener kok. Memang pertama kali pasti sakit, tapi entar loe pasti ngerasa enak kok ha…ha…ha… Lebih baik loe paksa masuk dengan sekali gerakan, biar sakitnya cepert selesai.”, kata Barong memberi nasihat. Cindy mencoba menyiapkan dirinya. “Jangan, Cin. Kamu jan….uughhh….”

Tidak ada komentar :

Posting Komentar