klik disini

Minggu, 19 Juni 2016

Hasrat Dalam Kehidupan

Hampir 20 tahun aku membina rumah tangga dengan Mas Ridwan, kami dikarunai 2 orang anak yang beranjak remaja.

Sesungguhnya hidupku boleh dibilang telah lengkap, mas Ridwan adalah seorang manager pada sebuah BUMN dan pendapatannya sangatlah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kami., sementara kedua anakku, Rudy yang sudah SMU kelas 1 dan adiknya Marini kelas 6 SD, adalah anak anak yang patut di banggakan, selain prestasinya di sekolah tidak buruk, mereka juga sangat penurut dan tidak memberikan banyak masalah pada kami selaku orang tuanya. 

Oh ya, perkenalkan namaku Sinta, saat ini usiaku menginjak 40 tahun, kami tinggal di ibu kota, di sebuah kompleks perumahan di selatan ibu kota, kami tinggal di kompleks yang tidak terlalu besar dan keberadaan kami disini sudah lama, merupakan salah satu penghuni pertama dan seiring perkembangan kini sudah menjadi kompleks yang cukup padat.

Dalam usiaku kini, berkat ketekunanku berolah raga, baik senam maupun yoga, walau sudah lebih berat dari saat masih gadis dulu, namun aku masih memiliki bentuk tubuh yang ideal, dengan tinggi 160 CM, pinggangku masih cukup ramping, dengan Bra 36 B dan wajah yang kata orang cantik, masih banyak laki laki yang menoleh saat aku melewatinya.

Awalnya, Kehidupan sex ku sangatlah normal, Mas Ridwan adalah suami yang baik, perhatian dan penuh dengan ide dan variasi dalam melakukan hubungan sex, dia sangat memperhatikan agar aku selalu merasa terpuaskan saat kami melakukan hubungan, dan frekuensi hubungan kamipun termasuk intens, paling tidak 2x seminggu, dan betapapun kesibukannya meningkat namun kewajibannya sebagai suami selalu ditunaikannya. 

Film biru, situs dewasa dan lain lain bukan hal yang asing buat kami, karena memang dasarnya kami terbuka diskusi soal sex.

Namun entah mengapa, beberapa bulan setelah ulang tahunku yang ke 40, rasanya libidoku menurun sangat tajam, kadang hanya karena kewajiban saja aku mau berhubungan saat suamiku menginginkannya 

Hal lain adalah kadang tanpa kusadari hal tersebut rupanya membuatku agak temperamental, mudah marah dan murung.

Sebagai suami yang penuh perhatian, rupanya keadaanku ini tidak lepas dari perhatian Mas Ridwan, hingga suatu malam, dengan lembut suamiku bertanya, "Ma, kelihatannya belakangan ini ada sesuatu yang mengganggumu, kok nggak cerita ?" Sambil tangannya membelai rambutku. 

Perhatian dan kelembutan sungguh meluluhkan hatiku, walau sempat ragu namun aku memutuskan untuk menceritakan apa yang sesungguhnya kurasakan, memang sejak awal kami menikah kami cukup dan selalu berusaha terbuka, sehingga walau bukan tidak pernah namun jarang pertengkaran terjadi diantara kami.

Sambil menyusupkan wajahku di dada bidangnya aku menceritakan semua yang kurasakan, bagaimana gairahku sangat menurun, sakit kepala yang kurasakan dan semua detail lainnya, dan Mas Ridwan tidak sekalipun memotong kata kataku.

Akhirnya, setelah selesai aku bercerita, masih sambil membelai rambutku, Mas Ridwan berkata “mungkin ada gangguan hormonal ma, besok kuantar ke dokter dan kita check ya”, aku hanya bisa mengangguk.

Paginya Mas Ridwan menelpon kantornya menyampaikan tidak dapat datang kekantor dan membuat janji dengan dokter spesialis yang dikenalnya.
Hampir seminggu aku bolak balik ke dokter dan periksa lab, ternyata hasilnya normal, dan memang pada wanita yang memasuki usia 40 banyak terjadi perubahan psikologis yang lebih disebabkan oleh pemikiran rasa takut akan usia yang semakin bertambah

Memang harus kuakui kalau aku khawatir menjadi tidak menarik lagi dan sebagainya.

Betapapun Mas Ridwan berusaha meyakinkanku namun rasa khawatir itu tetap ada.

Malam itu kami sedang berdua saja, sementara anak anak sudah tidur.. aku sedang asyik dengan film di TV sementara Mas Ridwan di laptopnya, tiba tiba suamiku berkata “Lapar ma...”
“Mau makan apa pa ? indo mie ? biar mama bikinin” jawabku
“Nggak ah.. pesan Mc D aja deh ya” jawabnya dengan santai
“Oh ya udah mama telponin” jawabku sambil meraih HP ku

Ting Tong... tidak sampai 20 menit suara bel rumah berbunyi...”ah....kemana sih si papa” batinku karena aku tidak melihat suamiku, memang tadi aku asyik mengikuti film di TV sehingga tidak sadar kalau suamiku beranjak pergi kebelakang

Aku bangkit lalu berjalan ke pintu, namun aku sempat ragu.. pakaianku karena memang sudah malam dan tinggal tidur aku mengenakan gaun tidur yang transparan, tanpa bra dan sangat menerawang. Namun disisi lain aku juga malas kalau harus naik ke atas untuk bertukar pakaian sementara Mas Ridwan tak tampak batang hidungnya.

“Bodo amatlah, nggak kenal ini” pikirku dan membuka pintu

Memang dikompleks perumahan kami tidak ada pagar, karena berbentuk cluster dengan penjagaan yang ketat, dan aku melambai kepada petugas delivery Mc D untuk mengantarkan pesanan yang diantarkan.

Aku tidak sadar bahwa cahaya lampu teras dan sorotan sinar dari dalam rumah membuat pakaianku tambah menerawang, dan saat melihat wajah si pengantar yang seperti terpesona aku baru menyadari keadaanku.

Ada rasa malu, tapi di saat yang sama ada rasa tersanjung, seorang pemuda menatapku dengan sedemikian terpesona, dan aku mencoba bersikap biasa saja.. “sebentar ya kuambil uang dulu kataku sambil menerima pesanan yang diangsurkan”

Sambil meletakan pesanan di meja aku mengambil uang untuk membayar pesanan itu dan saat aku melewati pintu keluar gaun tidurku tanpa sengaja tersangkut ke handel pintu, tanpa dapat dicegah tali kecil penahan baju di pundaku lepas sebelah, dan otomatis payudara kananku terpampang jelas....

Dengan gugup aku membereskan bajuku sambil memberikan uang kepada pengantar itu yang masih terbengong memandangku..”kembaliannya ambil saja’’ kataku sambil berjalan secepat mungkin masuk kedalam dan menutup pintu.

“ih..papa kemana sih..” kataku saat melihat Mas Ridwan mendatangiku dengan senyum lebar di wajahnya.
“kan ke atas barusan, .......” jawabnya santai sambil mengambil bungkusan pesanan makanan dari tanganku dan berbisik ditelingaku “sambil nonton live show” dan langsung menghindar dari cubitanku.

Aku langsung mengambil piring untuk menempatkan makanan yang dipesan itu.

“Wah.. si delivery boy itu pasti termimpi mimpi deh memper oleh pemandangan indah begitu” Mas Ridwan berkata sambil mencocolkan potongan ayam ditangannya ke sambal, sambil melirikku dengan seyum menggoda
“Bikin malu aja... udah bajunya tipis, eh pakai nyangkut di handle pintu” jawabku
“Lho........ justru mama harus bersyukur, terbukti kan papa ga bohong, mama masih cantik dan badannya masih bagus sampai anak muda saja terpesona begitu” jawab suamiku sedikit serius

Malam itu untuk pertama kali setelah sekian lama aku merasakan gairahku sedemikian tinggi, dan Mas Ridwan walau sampai kewalahan namun berusaha dengan sabarnya memenuhi hasratku.....apakah mungkin karena insiden itu ?

Pagi itu setelah anak anak berangkat sekolah, Mas Ridwan ke kantor dan semua urusan rumah beres, aku duduk mencoba merenungkan dan menggali semua ingatanku serta mengevaluasi perasaan perasaanku, 

Memang aku kecukupan, secara materi sama sekali tidak ada masalah dengan kedudukan dan pekerjaan Mas Ridwan, keluargaku harmonis, suamiku penuh perhatian, namun ternyata aku harus mengakui ada rasa takut yang mencekamku, takut pada usia yang merangkak naik, takut kehilangan masa di aku masih menarik dll..............

Dan kejadian semalam walau sama sekali tidak disengaja membuka mataku bahwa aku membutuhkan pujian, kekaguman dan ketertarikan lawan jenis pada diriku..... saat ini usiaku 41 tahun......sebentar lagi tanpa dapat dilawan aku akan memasuki masa menopause dan dengan cepat semua kecantikan yang kumiliki akan menyusut...
“ma, bikin show lagi dong” kata suamiku suatu sore saat kami sedang duduk santai menikmati teh hangat di teras rumah, sekitar seminggu setelah kejadian itu, 
“show apaan pa?’ tanyaku, awalnya aku tidak ‘ngeh’ dengan maksud suamiku itu
“Itu ........show kayak waktu beli Mc D minggu lalu” jawab Mas Ridwan sambil nyengir
“Ih........ masa papa sengaja mau memamerkan badan istrinya ke cowok lain, kok bukannya malah marah” jawabku“Justru malah papa jadi horny mah” jawab suamiku, lalu sambungnya “sejak kejadian minggu lalu itu, mulanya papa heran juga kok malah horny banget, terus papa coba lihat di banyak forum dan literatur kok ternyata memang begitu, wajar saja” terangnya

“iya sih, mama juga sempet kok baca baca yang begituan, cuma tadinya kirain karangan saja” jawabku

“Ada yang karangan tapi banyak juga kok yang real” jawab Mas Ridwan, lalu sambungnya...”jadi bagaimana ? berani?” sambil mengedipkan matanya
Jujur saja aku juga tergoda dengan ‘ijin’ suamiku namun masih banyak keraguan dalam diriku, lagi pula bagaimana kalau ternyata malah aku dianggap tidak menarik ? malah tambah down mentalku..

“Mama sih bukan takut, Cuma kalau nanti malah dianggap udah tua tapi nggak tahu diri bagaimana?” jawabku
Mas Ridwan tergelak...”Nggak mungkinlah............mama tuh masih sangat cantik tahu ?”
“Oh ya ma..Jumat besok papa harus ke Bandung, ada pertemuan sebentar dengan salah satu investor, mama ikut ya” ajak Mas Ridwan 
“Males ah........ nanti papa rapat sampai malam mama sendirian kan anak anak sekolah tidak bisa ikut” jawabku
“Nggak kok, papa cuma terima laporan sebentar dari BUMD disana, kita berangkat Jumat pagi ya” kata suamiku lagi
“Asal nggak lama ya rapatnya” jawabku
“Oh ya papa juga ajak Anton” kata suamiku lagi
“Siapa Anton itu ?” tanyaku
“Dia manager muda di kantor sedang training untuk di tempatkan di Sumatera nantinya, masih muda dan cerdas maka diberi kesempatan di kantor” jawab suamiku
“Ya udah aku nggak ikut ah..papa kan juga udah ada temannya” jawabku 
“Nggak apa...papa ingin mama ikut........we’ll have a good time” Mas ridwan tetap mendesak hingga akhirnya aku setuju, lagipula sudah cukup lama aku tidak mengunjungi Bandung yang katanya semakin ramai sekarang ini

Demikianlah Jumat pagi aku sedang bersiap siap dikamar ketika terdengar suara di ruang tamu... dan setelah selesai aku berdandan aku ruang tamu tampak seorang laki laki sekitar 30 tahunan sedang bicara dengan suamiku, yang langsung berdiri menyambutku dan mengulurkan tangannya
“Anton” katanya sambil menjabat tanganku
“Santi” jawabku 

Dan aku harus mengakui betapa gantengnya Anton, tinggi dan atletis dengan baju yang mencetak bentuk tubuhnya, kulitnya putih dengan sepasang mata yang nampak tajam namun ramah.

Karena rencana bepergian dan aku tahu tidak ikut rapat atau pertemuan, aku berdandan santai, mengenakan celana jeans, baju putih lengan pendek dengan krah agak lebar dan rambutku yang sedikit dibawah bahu kuikat ekor kuda, wajah hanya kupoles dengan make up tipis.

Sesaat aku melihat sinar kekaguman pada mata Anton, namun dengan sopan Anton menutupinya dengan sikap sopannya.

“Sebentar ya Ton....Bapak siap siap dulu” kata suamiku
“Ma..temenin Anton ngobrol bentar ya..”kata suamiku padaku lalu beranjak kedalam
Melihat foto keluarga di ruang tamu Anton bertanya :”sudah besar2 ya putranya mbak”
“iya, yang satu SMU kelas 1 adiknya kls 6 SD” jawabku 
“Tapi serius, nggak nyangka kalau lihat mbak anaknya sudah sebesar itu” kata Anton setengah memuji
“Ih..aku sdh kepala 4 lho” jawabku
“Nggak mungkin.....kalau lihat mbak paling jauh juga 30 lebih sedikit” jawab Anton lagi
“memangnya aku nikah umur 10” jawabku bergurau yang disambut tawa oleh Anton

Perjalanan ke Bandung berlangsung lancar, selain tidak terlalu macet udara juga bersahabat....dan Anton ternyata juga sangat humoris, banyak cerita lucu yang di lontarkan sehingga tanpa terasa kami sudah memasuki kota Bandung.

Mas Ridwan ternyata telah melakukan reservasi di sebuah apartemen berbintang di bilangan Jl. Setiabudi, dan kamipun memasuki unit yang diperuntukkan, sebuah apartemen dengan 2 kamar tidur, lengkap dengan ruang tamu, dapur dan lainnya

Setelah meletakkan barang barang yang kami bawa, kamipun makan siang di sebuah restoran sunda disebelah apartemen itu berada.

Kami kembali ke apartemen dan Mas Ridwan serta Anton pamit untuk menghadiri rapat sesuai tujuan mereka datang ke Bandung, tapi aku berkata “Ah males mama sendirian pa.., drop mama di PVJ aja deh... kan katanya tidak lama, nanti papa jemput lagi disana” 
“Begitu juga boleh.. “ jawab Mas Ridwan

Demikianlah aku turun di sebuah mall yang sangat terkenal di kota kembang ini, dan suamiku bersama Anton melajnjutkan perjalanannya ke tujuan mereka, namun sebelum aku turun dari mobil, mas Ridwan sempat berbisik “beli baju yang sexy ya”
Aku hanya tersenyum dan mengangguk dan beranjak menuju ke dalam mall setelah mobil yang mereka tumpangi bergerak maju.

Sambil melihat lihat akupun memasuki satu demi satu toko yang menjual beragam macam fashion, dan entah mengapa teringat aku akan pesan Mas Ridwan tadi, apa sih rencananya...terbayang kejadian kecil saat pesan Mc D dengan insiden bajuku melorot, lalu permintaan Mas Ridwan, lalu pesanan tadi...dan terbayang tubuh atletis Anton serta senyumnya yang hangat dan pandangan matanya yang jelas sekali mengagumiku..

“Hm.. ok lah...coba sampai dimana Mas Ridwan mau membuat rencana” pikirku dan akupun membuat keputusan untuk mengikuti permainan suamiku tercinta itu.

Sebuah baju terusan pendek hingga jauh diatas paha dengan leher yang rendah berwarna hitam akhirnya menjadi belanjaanku yang pertama, disusul dengan berbagai baju lain yang sexy, beberapa macam kosmetik dan acessories dalam kantong belanja semakin memenuhi tangangku.

Aku juga membeli sebuah hotpants jeans yang sangat pendek dan pasangannya sebuah kaos tanpa lengan dengan bahan yang tipis...

Sebagai wanita di tempat seperti itu waktu seperti tidak terasa, dan tanpa kusadari hampir 3 jam aku berkeliling dan memenuhi tanganku dengan belanjaan, termasuk beberapa potong baju untuk anak anak serta Mas ridwan sendiri, dan entah mengapa aku juga membeli sebuah kaos polo laki laki yang kuperkirakan sesuai dengan ukuran tubuh Anton

Alunan musik The Platters yang menjadi ringtone HP ku berbunyi, “ ma ada disebelah mana?” suara Mas Ridwan terdengar riang, “kami sudah di parkiran nih...” lanjutnya

Akupun melangkahkan kaki sambil bicara dengan suamiku dan beberapa saat kemudian aku sudah berada di jok belakang mobil kami, dan Mas Ridwan mulai menjalankan kendaraannya.

“Bener kan...rapatnya nggak lama” kata suamiku, aku hanya tersenyum menanggapi celotehannya dan tanpa terasa kami sudah tiba kembali di apartemen

“Kita makan malam di Dago pakar ya....viwnya bagus” usul mas Ridwan 
“terserah papa saja sih kalau mama...Anton setuju nggak?”tanyaku
“Terserah bapak sama mbak deh....saya ikut saja” jawab Anton sopan

Sejenak kami duduk di ruang tamu, memesan minum dan pada kesempatan itu kuberikan baju yang kubeli untuk suamiku...”nih...bagus nggak, kubeli buat papa” kataku

Suamiku tersenyum “lha kan juga selalu mama yang beli baju buat papa, pasti baguslah” jawabnya
“Nih untuk mas Anton...semoga cocok...” kataku lagi sambil memberikan sebuah tas belanja kepada Anton
“Aduh..mbak....kok repot repot....., terima kasih” jawabnya sambil menerima tas itu
“Jadi malu.......baru kenal dibeliin sesuatu” katanya lagi
“”ha ha nggak usah malu Ton....itu kebiasaan Mbak mu ini” kata Mas Ridwan sambil tertawa

“Yuk ah...mandi...lalu kita pergi makan malam sudah lewat jam 6 ini” kata Mas Ridwan 

Kami lalu berdiri dan melangkah ke kamar masing-masing, dan tiba tiba sambil berjalan kekamar mas Ridwan nyeletuk kepada Anton..”Bisa mandi sendiri kan Ton...? kalau nggak biar mbakmu yang mandiin kamu” yang disambut Anton dengan senyuman dan aku langsung mencubit pinggang suamiku atas kenakalannya itu

Sampai dalam kamar, aku memberikan belanjaanku sambil berkata “Nih..pesanan papa” kataku lalu sambungku “maksudnya apa sih kok mama disuruh beli baju sexy segala” tanyaku

Sambil duduk ditepi ranjang dan menatapku mas Ridwan berkata “sejak kejadian waktu beli Mc D itu..entah papa kok pingin sekali memamerkan kecantikan dan ke sexy an mama pada orang...”
“Kalau ada yang naksir mama ?” tanyaku menggoda
“Makin bagus.........tapi kan papa yakin kalau hati mama hanya untuk papa seorang” jawabnya 
“Ih...perayu..” jawabku sambil tertawa
“Iya ma ..serius...malah sering berkhayal melihat mama berhubungan sex dengan orang lain, bikin horny” katanya

Aku lalu duduk disamping suamiku...”Kok makin aneh saja pikiran papa” kataku, dan aku tidak dapat menepis kata kata suamiku membuatku membayangkan Anton dengantubuh atletisnya

“Nggak aneh kok....mama googling saja....banyak sekali hal seperti itu” jawab suamiku cepat
“Masa sih papa nggak cemburu..?” tanyaku
“Mungkin gabungan rasa cemburu, rasa bangga memiliki istri cantik yang masih menarik laki laki lain, rasa ingin membuat istri mendapatkan kepuasan justru membuat nafsu” jawab Mas Ridwan
“Tapi bukan alasan untuk papa juga boleh selingkuh kan ?” tanyaku serius
“ Sumpah..........sama sekali nggak ada pikiran kesitu” jawab suamiku cepat
“Nanti deh mama pikirin” jawabku pendek...lalu aku bangkit dan melangkah kekamar mandi...
“papa reservasi tempat ya...” kata Mas Ridwan saat aku masuk kamar mandi

Aku sedang mematut diri depan cermin ketika Mas Ridwan masuk kamar, agak ragu aku memakai baju yang tadi kubeli, selain pendek sekali jauh diatas lutut, juga lehernya rendah sekali sehingga belahan dadaku tampak jelas, selain itu dengan punggung yang terbuka jelas aku tidak dapat menggunakan BH, akan tampak buruk kalau dipaksakan memakai BH

“Wowww....ma...cantik sekali pakai baju itu” kata mas ridwan sambil berdiri dibelakangku dan memandangku melalui cermin
“Tapi terlalu terbuka pa..” jawabku
“Nggak....bagus sekali kok...serius” jawab suamiku lagi “Apa nggak pakai jeans aja pa..” tanyaku lagi mencoba menawar ...
“Jangan....ini perfect ...papa suka banget” katanya lagi sambil memelukku dari belakang lalu mengecup bahuku
“jangan diganti ya....”katanya sambil beranjak ke kamar mandi

Mas Ridwan selesai mandi bersamaan dengan aku selesai berdandan, ketika kami keluar kamar nampak Anton menatapku dengan terpesona, sebuah pujian tanpa kata kata yang sungguh menyenangkan hatiku...
“Bagaimana penampilan kanjeng ratu ini ton ?” tanya suamiku ke Anton sambil tertawa
“Mbak Santi cantik sekali pak...jujur tidak ada yang percaya kalau putranya sudah besar besar” jawab Anton sambil melirikku
“Ha..ha...yuk.............kita jalan...malam ini kita berdua ngedate 1 cewek barengan yaa..” kata suamiku sambil tertawa dan aku langsung mencubit pinggangnya sampai mengaduh

Makan malam berjalan santai, udara bandung yang dingin dan pemandangan yang bagus mebuat suasana tambah relax...setelah makan mas Ridwan memesan bir untuknya dan Anton dan anggur merah untukku, sesuai dengan steak yang kami santap malam ini.

“Jangan banyak banyak minumnya pa..kan nyetir” aku mengingatkan...yang disambut senyum oleh suamiku

Berkali kali Mas Ridwan memotretku dengan HP nya, kemudian dimintanya Anton memotretku bersama dengan suamiku...”Ton tolong ya take picture...” sambil memberikan HP nya ke Anton

Berbagai gaya aku dan suamiku di potret oleh Anton dengan HP Mas Ridwan, dari yang biasa sampai yang mesra........

“Gantian....mama sama Anton....sini kupotretin” kata suamiku

Udara kota Bandung dan suasana rupanya membuatku merasa ringan, tanpa ragu aku berpindah tempat kesebelah Anton... “Jangan seperti anak sekolah mau dihukum begitu dong duduknya.., yang santai “ protes mas ridwan...memang Anton sangat kaku mungkin karena sungkan.

Pengaruh anggur rupanya membuatku menjadi berani, aku merapatkan dudukku ke Anton dan Mas Ridwan mengambil foto kami, “Ton dirangkul dong biar keihatan natural..” perintah Mas Ridwan seperti sutradara saja...Dengan agak ragu Anton merangkul bahuku dan aku makin merapatkan dudukku...berbagai adegan di potret oleh Mas Ridwan dan Antonpun makin santai serta berani... termasuk saat aku mencium pipinya dan langsung Anton juga membalas ciuman di pipiku dan di abadikan oleh Mas Ridwan

Hampir Pk. 11 malam ketika kami meninggalkan restaurant itu.........dalam perjalanan ke mobil aku menggandeng Mas Ridwan dengan tangan kananku dan Anton dengan tangan kiriku.

Dalam perjalanan kembali ke apartemen, kami semakin bebas bergurau, bahkan Mas Ridwan mulai bicara ‘nyerempet’ nyerempet’.
“Ton........kita berdua laki laki..tapi ceweknya Cuma 1 bagaimana membaginya nih...........enak separuh kiri separuh kanan atau atas bawah ya..?” tanya Mas Ridwan dengan tertawa sambil mengemudi...yang diakhiri dengan teriakan mengaduh karena cubitanku

Anton hanya senyum saja mendapatkan pertanyaan begitu...

Sesampainya di apartemen Mas Ridwan memesan coca cola, awalnya aku agak heran karena bukan kebiasaan Mas Ridwan minum coca cola apalagi pada malam hari namun keherananku terjawab saat suamiku itu mengeluarkan sebotol Johny Walker dari tas nya

Kami duduk di sofa di ruang tamu sambil menikmati whiskey cola sambil bercerita tentang banyak hal...rasa hangat dari minuman beralkohol, suasana yang santai dan Anton yang tampaknya saja pendiam namun sesungguhnya humoris membuatku merasa santai dan mulai menanggapai selotehan suamiku yang kadangkala ditimpali Anton...

Saat aku permisi ke toilet, Mas Ridwan menyusulku............”Ma....kan sudah semakin malam nanti sekalian ganti gaun tidur saja ya....” katanya dengan suara lirih...
“Ah..papa...gaun tidur mama kan transparan banget..”jawabku
“Justru itu..maka papa minta mama ganti gaun tidur”jawab suamiku sambil nyengir...
“Malu ah...”jawabku masih menolak
“Apa yang harus dibuat malu ma...mama cantik banget kok”desak suamiku

Dalam keadaan ‘normal’ pastilah permintaan Mas Ridwan tidak akan kupenuhi, namun mungkin pengaruh anggur di restoran tadi dan whiskey cola serta tatapan Anton yang kadang terpesona membuatku akhirnya meng iya kan permintaan suamiku

Entah apa yang merasukiku, keluar dari kamar mandi...aku benar benar mengganti pakaian yang kukenakan dengan gaun tidurku yang berwarna cream, pendek hingga sebagian besar pahaku terlihat dengan hanya tali kecil di yang melingkar dileher untuk menahan keseluruhan gaun itu dan ...sangat transparan, 

Agak canggung aku melihat diriku di cermin..karena buah dadaku yang lumayan besar ini terlihat samar samar...namun kembali dorongan aneh melanda diriku dan pikiran.”toh Mas Ridwan yang minta..” membuatku berani .....walau tetap saja dalam relung hati terdalam rasa senang dikagumi oleh pandangan mata Anton sesungguhnya mendominasi.

Anton nampak terpana menatapku saat aku melangkah ke ruang tamu... kekaguman jelas terpancar dari matanya, sementara Mas Ridwan tersenyum lebar...., Anton sendiri sudah berganti pakian menggunakan celana training dan kaos, sementara suamiku hanya mengganti kemejanya dengan kaos santai

Aku duduk disamping Mas Ridwan dan semakin sering Anton mencuri pandang kadang melirik pahaku kadang melirik dadaku yang menerawang....dan untuk menghilangkan rasa canggung kutambah whiskey dalam gelasku dengan sedikit cola....

“Lanjut ah..., sekarang kan lebih bebas”kata Mas Ridwan, disodorkannya kembali HP nya ke Anton lalu dirangkulnya pundakku...

Dengan sigap Anton berdiri menyambut HP suamiku...Mas ridwan lalu merangkulku erat dan kilatan blitz menerpa ...berbagi pose di abadikan oleh Anton....lalu mas Ridwan memegang daguku dan mengecup bibirku...., kalau semula hanya kecupan..lama lama berubah menjadi lumatan dan akupun makin terbawa suasana...terasa mas ridwan mulai meremas bua dadaku dan jemarinya memainkan putingku dari balik gaun yang kukenakan...aku tak menyadari kalau gaunku makin tersingkap dan tangan mas ridwan mulai membelai pahaku makin keatas...........

Akupun sudah tidak lagi terpengaruh oleh kilatan blitz...bahkan hampir melupakan adanya Anton..ketika mas Ridwan jari jari Mas Ridwan menyentuh vaginaku yang sudah membasah aku mengelinjang....dan dengan pandainya secara perlahan celana dalamku yang semula hanya disibakkan untuk mempermudah akses jemarinya...mulai diturunkan...sekilas kesadaranku masih menolak..”sssh...pa...ada Anton..” kataku berbisik sambil mendesah....
“nggak apa...biar saja ma...lepas ya....”kata Mas Ridwan dan walau dimulut aku menolak malah pinggulku terangkat mempermudah suamiku menurunkan celana dalamku...sementara bibirnya terus melumatku..hanya terkadang pindah keleher dan bahuku...

Akhirnya celana dalamkupun terlepas...dan tali kecil gaunku sudah dilepas ikatannya yang membuat gaunku turun turun sehingga aku tak menyadari kalau buah dadaku terpampang jelas...

Aku semakin terangsang......tanganku mulai meremas kemaluannya dari luar celana yang dikenakannya...namun tiba tiba Mas Ridwan berbisik “Ma gantian foto dengan Anton ya...biar papa yang foto in” 

Aku seperti tersadar kalau disitu masih ada Anton yang asyik mengabadikan semua adegan kami... ; ada rasa ‘nanggung’ dengan berhentinya Mas Ridwan.

Dengan wajah malu aku berhenti....

”Ton ayo gantian....kamu yang difoto berdua Santi...”perintah Mas Ridwan.
“Wah...nggak apa pak...saya jadi fotographer saja..”jawab Anton dengan suara ragu..
“Udah...ayo duduk disebelah Santi...........”desak mas Ridwan lagi..

Dengan sikap seakan akan ‘apa boleh’ buat Anton duduk disampingku, sementara aku sendiri sudah membetulkan gaunku yang sempat acak acakan tadi..
Mulailah Mas Ridwan memberikan ‘komando’ kepadaku dan Anton untuk berpose sesuai keinginannya “Ma...rapetan dong duduknya"....dan "Anton...dirangkul dong” .....

Pose yang diminta makin lama makin ‘panas’ dan Antonpun makin santai karena entah bagaimana aku sendiri yang tadi sudah ‘on’ karena ciuman2 Mas Ridwan dan tambahan minuman yang kuteguk semakin berani berinisiatif....sampai suatu saat aku duduk setengah bersandar dengan kepalaku didada Anton...tangannya kutarik dan kuletakan didadaku....dan terasa walau dengan sangat halus Anton meremasnya....

Suatu kali dalam salah satu pose wajah kami sangat berdekatan....dan entah bagaimana bibir kami sudah bertemu....aku mulai melupakan adanya suamiku yang sibuk mengambil foto...melupakan statusku...dorongan nafsu yang semakin tinggi membuat ciuman kami makin intens...lidah kami saling membelit...dan terasa tangan Anton meremas dan memainkan dadaku...sementara tanganku juga meremas kemaluan Anton yang masih dibalut trainingnya walau sudah sangat keras kurasakan. 

Bahkan tangan Anton sudah berani menyentuh vaginaku yang sudah tak menggunakan celana dalam karena dibuka Mas Ridwan tadi
Kembali gaunku acak acakan ...tali yang tadi kubetulkan sudah terlepas lagi dan gaunku sudah tidak lagi menutupi dadaku yang terpampang lepas... 

Suatu saat ku melirik Mas Ridwan...saat pandangan kami bertemu suamiku memberi tanda dengan memasukan jempol tangannya ke mulutnya.... aku faham maksudnya....kembali sedikit keraguan menerpa diriku...dan kembali..remasan Anton didadaku dan satu tangan lagi yang sedang menyentuh vaginaku mengaburkan logikaku.....nafsuku semakin naik dan semakin tinggi....

Aku merubah posisi.....kali ini aku semakin menyender di tubuh Anton...........dan kepalaku semakin rendah...ketika kepalaku berada di dadanya...kuangkat kaos yang dikenakann...lidahku mulai menjilati kulit dada Anton.....aku semakin merebah hingga akhirnya seperti aku rebahan dengan paha Anton sebagai bantal....lidahku tetap menjilati perutnya....dan terasa bongkahan di selangkangannya makin mengeras...

Merubah sedikit posisi...aku mulai menarik celana training yang dikenakannya semakin kebawah....sementara tanganku sudah menyusup masuk kedalam trainingnya.....”Oh.....Anton ternyata tidak menggunakan celana dalam.....” batinku.....sehingga tangan ku sudah langsung menggenggam batang kemaluan Anton.... terasa lingkaran batang itu lumayan besar...sedikit lebih besar dari lingkar kemaluan suamiku...

Aku semakin bernafsu...kutarik tarining yang dikenakannya dan Anton akhirnya mengangkat pinggulnya sehingga celananya trurun..dan ..”prang” kemaluannya bebas berdiri tegak dengan tanganku menggenggamnya

Tanpa memberikan jeda...kepala kemaluan itu sudah berada dalam mulutku......dan nafsuku sudah semakin tak terbendung.....Anton mendesah saat aku mulai mengulum kepala kemaluannya dan karena posisiku kurang nyaman aku turun dari sofa... dengan berlutut diatas karpet lantai aku semakin liar memainkan batang kemaluan Anton yang ternyata sedikit lebih besar dari Mas Ridwan itu....dengan kedua tangan kuturunkan celana training Anton hingga ke mata kaki nya dan tanpa melepaskan mulutku dari kepala batang kelamulaun laki laki itu..celana Anton berhasil kulepas sama sekali....

Aku semakin mengexplore batang kemaluan Anton...sesekali lidahku menjilati buah zakarnya membuat Anton mendesah seperti orang kepanasan............ sesekali aku melirik ke arah suamiku yang masih mengambil foto dari beragam sudut, wajahnya nampak bernafsu... dan ketika pandangan kami bertemu di acungkan jempolnya..... dan aku yang merasa mendapat ijin berusaha melakukan semampuku.

Dengan satu tangan mengusap buah zakar Anton, aku mulai menggerakan kepalaku naik turun dengan kemaluan laki laki itu dalam mulutku........... sesekali aku berusaha memasukkan sejauh yang aku bisa dan Anton makin mendesah dan menahan gelinjangnya..... dan mungkin karena sejak tadi sudah tegang.....batang kemaluan itu mulai berdenyut...aku tahu tak lama lagi Anton akan menyemprotkan air maninya...
Anton berusaha bergerak untuk melepaskan mulutku dari kemaluannya...mungkin merasa tak enak untuk keluar dalam mulutku “mbak...saya hampir keluar....jangan diterusin...” desisnya.....namun justru semakin aku perkeras hisapanku, bibirku mengatup erat persis dibawah kepala batang kemaluan itu...dan akhirnya dengan suara erangan dan dengusan nafas...batang kemaluan itu mulai mengeluarkan isinya.

“ssrttt....crrrttt.........dua kali semburan kencang pertama menerpa langit langit mulutku...aku terus menghisap sambil menelan semua yang disemprotkan....dan tiga semprotan tidak lagi sekeras yang pertama namun sempat memenuhi mulutku sebelum berhasil kutelan..

Aku memperlembut hisapanku dengan perlahan...dan akhirnya kudiamkan batang kemaluan itu dalam mulutku hingga mulai melemas....
Aku lalu bangkit.......... tanpa memperdulikan gaunku yang sudah melorot hingga ke pinggang ku cium bibir Anton lamaaa.....lalu aku menoleh ke suamiku.

Anton juga bangkit...”Pak..maaf jadi keterusan...” katanya lirih..
“Ha..ha...it’s ok...memang sudah kuijinkan kok” jawab Mas ridwan santai...
Anton lalu pamit ke kamar mandi..sementara aku sudah melepaskan gaunku dan beridri telanjang bulat...

Mas Ridwan lalu meraih pinggangku dan mengajakku ke kamar....setibanya di kamar dengan sangat bernafsu suamiku lalu melumat bibirku, ...tangannya menggerayangi vaginaku yang sejak tadi sudah basah...akupun mengimbanginya dan sebentar saja seluruh pakaiannya sudah terlepas....

Giliranku kini yang mendesah saat lidah suamiku itu menelusuri liku2 vaginaku, sesekali clitorisku diemut, terkadang lidahnya memasuki liang vaginaku...kedua tangannya membantu mebuka vagina mempermudah lidahnya memasuki liang vaginaku sedalam mungkin dan aku yang semakin yang tak tahan akhirnya menari kepalanya....

Mas Ridwan faham apa yang kuinginkan.... tubuhnya merangkak naik diatasku dan tak lama kemudian kedua kelamin kami sudah menyatu....dengan gerakan teratur naik turun...batang kemaluan suamiku keluar masuk sementara ciumannya mendarat di bibirku, terkadang lidahnya menelusuri leherku....akupun berusaha mengimbangi dengan menggoyang dan memutar pinggulku...

Gerakan teratur Mas ridwan akhirnya membawaku kepuncak yang dituju.....”oh....mas...cepet...ga tahan lagi mas.......masssssssssssss” dengan satu jeritan lirih aku memeluk suamiku erat erat dan tubuhku mengejang............gabungan permainan dengan suamiku ditambah rangsangan2 sebelumnya saat berfoto foto tadi membuatku mengalami orgsme yang dahsyat.

Tidak ada satu menit saat aku belum sempat nafasku..mas Ridwan mempercepat gerakannya...makin cepat ...dan “Ma....aaaahh.....sshh....mmmmmhhh” lenguhnyadan ssrrrtttt...terasa semprotan hangat dalam vaginaku, tidak hanya sekali namun 2-3 kali ....dan akhirnya mas ridwan ambruk diatas tubuhku yang kusambut dengan pelukan dan ciuman mesra....saat kemaluannya makin lemas iapun berbalik dan kami berdua telentang bersebelahan....
“Gila..enak banget mas.” Kataku sambil senyum...
“Lihat mama mengulum punya Anton malah sampai keluar begitu bikin horny abisss..” Kata mas Ridwan sambil membelai rambutku...
“Papa nggak cemburu...?” tanyaku...
“Ada sih..tetapi kalah sama rasa terangsang dan rasa ingin bikin mama senang..” jawabnya
“Awas lho...kalau aku ketagihan bagaimana..” tanyaku menggoda
“Nggak apa...mama bilang saja pasti papa ijinkan....”jawabnya lagi sambil terus membelai rambutku...sesekali tangannya menjamah buah dadaku...
“Nggak ah....papa yang harus kasih perintah kalau papa ingin lihat..” jawabku namun tak dapat kupungkiri...pikiranku melayang ke Anton.....terbayang bentuk dan rasa kemaluannya....bagaimana rasa batang kemaluan itu dalam vaginaku ?
“Ma...”desis Mas Ridwan lirih....tangannya masih saja membelai dan memainkan buah dadaku...
“Hmmm....?” aku menjawab sekenanya..
“Kok putingnya keras lagi...?” tanyanya santai..”masih ingin lagi..?” 
“Ih..papa..” jawabku sambil meremas kemaluannya yang masih basah dan lemas itu...
“kasihan Anton....pasti tidak bisa tidur tuh...membayangkan kecantikan mama”Kata Mas Ridwan lagi
“Ya..lalu...? masa mau dipanggil kemari...”tanyaku iseng
“kalau mama mau kesana saja....boleh kok..”jawab Mas ridwan santai
“Ah......kayak apaan aja..”jawabku...namun tanpa kusadari ada denyutan di vaginaku mendengar jawaban suamiku itu.
“Serius....boleh kok...malah papa ngarep...” malah Mas Ridwan mendesakku....
“papa ikut ?” tanyaku lagi meyakinkan diri
“Nggak...tapi mama bawa HP ya..., direkam ya...biar papa punya tontonan istri cantik yang menggairahkan ini ML ”kata mas Ridwan lagi sambil mencium keningku...

Bagaimana juga aku tak ingkar ada rasa ingin dalam hatiku.....maka setelah yakin bahwa suamiku memang menginginkan apa yang dikatakannya...aku lalu beranjak ke kamar mandi membersihkan diri... 

Akhirnya dengan membawa HP dan hanya dengan handuk melibat tubuhku aku melangkah keluar kamar menuju kamar Anton....
Kuketuk perlahan pintu kamar Anton yang langsung dibukanya..
“Belum tidur .....?” tanyaku sambil senyum
“Belum mbak....”jawabnya...dan tanpa menunggu kata kata berikutnya aku melangkah masuk...
“Kok belum tidur..?” tanyaku lagi....sambil duduk ditepi ranjang
“Nggak bisa tidur ....”Jawab Anton...matanya menerawang ke arah tubuhku...
“Apanya yang nggak bisa tidur..?”tanyaku nakal sambil mengerling
“Bapak sudah tidur...?” tanya Anton membelokkan percakapan...
“Tadi sih belum...tapi sudah mengantuk katanya, karena aku belum juga ngantuk maka disuruh kesini siapa tahu kamu belum tidur jadi ada temen ngobrol” jawabku lancar
“Bapak baik ya....”kata Anton

Aku hanya tersenyum, ....”Terus terang ini juga pengalaman kami yang pertama seperti ini...”jawabku sambil bangkit membelakangi Anton...dan meletakan HP ku dimeja dalam posisi kameranya menghadap kearah ranjang...

Aku lalu berbalik...menghampiri Anton...dan sekejab kemudian aku sudah dalam pelukannya...

Aku tengadah dan Anton lalu menciumku mesra....dan dengan lembut di bimbingnya aku ke ranjang...”Mbak cantik sekali..”katanya
Anton lalu membaringkanku...dan mulai menelusuri tubuhku dengan lidahnya....lidahnya turun dari leherku....tangannya meremas buah dadaku dan mengulum putingku hingga aku menggelinjang...setelah puas kedua buah dadaku di cium, dijilat dan di emut....lidahnya terus menelusuri kebawah...hingga akhirnya vaginaku bertemu dengan bibirnya..

Dengan satu tangan diambilnya bantal...diletakan dibawah pinggulku...da mulailah lidahnya menerobos kesana kemari....aku hanya bisa melebarkan kedua kakiku memberikan ruang gerak Anton mengexplorasi vaginaku dengan lidah dan mulutnya..

Tangannya juga tidak tinggal diam...sesekali dimasukan jarinya ke vaginaku membuatku mendesah desah....dan ketika aku tidak tahan...Anton tidak beranjak dari posisinya....dengan jari yang keluar masuk di vaginaku...clitorisku dimainkan dengan bibirnya dan akhirnya aku ‘meledak’’’ orgasme kedua malam ini...

“Ahhh.....ssshh.....Ton...ah....desahku “ tubuhku mengejang dan puncak kenikmatan itu kuraih dengan indahnya
“Ahh...kel..keluar aku...sshhhh” ceracauku
Setelah reda..kutarik Anton dan dengan tubuhnya diatas tubuhku kami berciuman 
“Nakal.....bikin aku keluar’ kataku sambil menggigit lembut bibirnya
“Tadi malah mbak bikin Anton keluar juga..” jawabnya
“Hmm.......enak air mani mu ton....”jawabku sambil mengingat kejadian di ruang tamu tadi saat aku menelan air mani laki laki itu.

Aku lalu membalik...kini aku yang menelusuri tubuhnya dengan lidahku....dan ketika aku sudah sampai di batang kemaluannya yang sudah keras itu...setelah beberapa kali aku menjilat dan menghisap batang itu hingga Anton mendesah desah...kudorong miring tubuh Anton...kakinya kuangkat dan lidahku memainkan buah zakarnya....terus kebelakang...entah dorongan apa yang ada...bahkan kepada Mas Ridwan tidak pernah aku melakukan ini....lidahku bermain di anusnya...dan sesekali menerobos masuk..membuatnya bter engah engah..”mbak..ah...gilaa.aduh.....”lenguhnya...

Aku tak mau membuatnya keluar cepat...kuingin merasakan kemaluan itu dalam vaginaku...dengan posisi diatasnya kuarahkan batang kemaluan itu ke vaginaku dan kuturunkan pantatku.....pelan namun pasti batang kemaluan itu memasukiku..hingga akhirnya terbenak seluruhnya...

“Enak mbak....”kata Anton sambil tangannya meremas buah dadaku
Aku lalu bergerak ..bergoyang dan memutar pinggulku...
Lebih dari 5 menit kami dalam posisi ini....akhirnya Anton membalikan badanku....dengan posisi diatas...diangkatnya sebelah kaki ke pundaknya sehingga terasa kemaluannya masuk dalam sekali lalu mulai menggoyangkan pinggulnya mundur maju...
“ahh....enak ton....” desahku.... 
“aduh.....dalam banget masuknya...ahh....ssshh...”aku mendesah seperti orang kepedasan dan di alam yang dingin itu tubuh kami bermandi keringat...lama Anton dalam posisi ini...dan akhirnya iramanya mulai di percepat .... kakiku sudah tidak lagi di bahunya....tapi melingkari pinggangnya..aku juga merasakan orgasmeku mulai mendekat (lagi) dan “Mbak...aku mau keluar....ssshh..”katanya
“Bareng...ya...”jawabku ter engah ....

Dan Anton mbergerak makin cepat....kemaluannya keluar masuk dengan ritme yang sangat cepat.....”Ton.....................” teriakku lirih sambil memeluknya erat dan aku mengejang ....Anton terus bergerak dan akhirnya dengan satu hentakan...kemaluannya di tekan sedalam dalamnya dan cairan hangat menyiram rahimku .......... air mani dari dua laki laki memasuki tubuhku malam ini...

Lama kami berdiam dengan kemalauan Anton tetap terendam dalam vaginaku...tiba tiba kuingat latihan ‘kegel’ yang rutin kulakukan.....”ih...geli mbak...” kata Anton ketika dengan otot vaginaku kemaluannya seperti ‘diremas remas’ 

Sambil berpelukan kami ngobrol macam macam...dan ketika Anton berbalik telentang...aku duduk....kemaluannya yang basah itu kujilati hingga bersih...
“bapak beruntung ya mbak..punya istri yang cantik dan sexy dan luar biasa sex nya” kata Anton
“Apanya..aku sudah kepala 4 lho..” kataku lagi
“Tapi yang kepala 3 saja kalah jauh mbak” katanya lagi dan pujian itu sungguh membesarkan hatiku

Tanganku bergerak memainkan batang kemaluan Anton...yang setelah beristirahat beberapa saat mulai mengembang lagi... 
Anton mulai bergerak lagi....dan kali ini dimintanya aku dalam posisi dogy style dengan berdiri ditepi ranjang kemaluannya mulai kembali keluar masuk vaginaku dengan gerakan cepat

Suara plak plok beradunya pantatku dengan paha depannya serta suara karena beceknya vagina ku yang masih penuh air mani menambah erotis persetubuhan kali ini....

Hampir 10 menit anton menghajar vaginaku dalam posisi ini.... 
Setelah aku merasa lelah kuminta anton merubah dalam posisi misionary...

Permainan kali ini memakan waktu yang panjang...namun kami tidak terburu buru menggapai puncak...gerakan lembut dan ciuman serta bisikan bisikan pujian membuat semuanya berjalan dengan penuh kenikmatan....

Orgasmeku menerjang begitu tiba tiba.... “Ton....aku keluaarrr...” pekikku lirih.....dan setelah badai kenikmatan itu mereda...kurasakan kemaluan Anton masih sedemikian keras...grakannya membuatku merasa ngilu.... 

”lepas dulu ya..”bisikku..
Anton telentang...dan akhirnya mulutku kembali bekerja menghisap dan mengulum batang kemaluan Anton... 
Kukerahkan segala kemampuanku untuk memberi kepuasan kepada laki laki ini...dan perlahan terasa kemaluan itu makin mengeras dan berdenyut....dan akhirnay dengan erangan yang panjang...Anton melepaskan air maninya dalam mulutku...yang kembali tanpa ragu kutelan hingga habis...kedua kalinya dalam waktu beberapa jam saja

Kembali kamu berciuman dan berpelukan...lalu teringat suamiku di kamar sebelah...aku juga merasa tulang tulangku lelas sekali seperti lepas...
“Aku balik ke kamar ya...”bisikku
“Iya mbak...terima kasih ya...” jawab anton sambil menciumku
Aku kembali kekamar dimana suamiku berada, tak lupa kusambar HP di meja.. dan saat masuk kulihat Mas Ridwan masih terlelap
Rasa lelah begitu menderaku..walau disertai dengan rasa puas yang tak terhingga, tanpa membersihkan tubuh lagi karena lelahnya kau masuk mkedalam selimut dan tidak lama kemudian aku juga terlelap Aku meraih jam tanganku saat terjaga....dan hampir terlompat...Pk. 08.20....tidak pernah aku bangun sesiang ini...Mas Ridwan sudah tidak tampak di kamar....

Kusingkap selimutku....terasa lengket badan dan daerah vaginaku...baru ku ingat sehabis dari kamar Anton tanpa membersihkan tubuh aku langsung tertidur

Sambil mandi aku membayangkan kejadian demi kejadian di Bandung ini........dari seorang istri yang selama perkawinanku hanya melayani suami dan tiba tiba semalam dorongan atas suamiku sendiri dan nafsu yang menyelimutiku aku telah bersetubuh dengan laki laki lain, walau itu atas ijin suamiku.

Ada sedikit rasa khawatir, pagi ini aku belum bertemu Mas Ridwan, apakah suamiku takkan berubah sikap ?

Aku baru saja selesai mandi ketika mas Ridwan masuk kamar....”Hey....udah bangun cantik?” tanyanya dengan riang....lalu di hampirinya aku dan dipeluknya...”terima kasih ya....sudah memenuhi fantasi papa...; I love you..” bisiknya

Kekhawatiran yang tadi sempat sedikit menggangguku lenyap...dan sebelum keluar kamar..Mas Ridwan memberikan bajunya...baju biasa lengan panjang berwarna putih...”mama pakai ini aja ya..., pasti sexy...oh ya papa udah pesan sarapan sebentar lagi datang tuh..” katanya lagi lalu beranjak keluar kamar

Memang kalau di rumah utamanya dalam kamar kadang aku suka mengenakan baju suamiku...sangat kebesaran tentu..tapi juga pendek hanya menutupi bongkahan pantatku...dan Mas Ridwan sangat menyukai tampilanku seperti itu...

Tapi..kan ada Anton...? batinku

Aku tahu aku tak mau mengecewakan Mas Ridwan disisi lain aku juga tahu kalau aku sangat menyukai tatapan penuh kagum dari Anton...akhirnya setelah mengeringkan rambut, kubiarkan rambutku tergerai...berdandan dengan sedikit bedak dan lipstik tipis dan aku langsung mengenakan baju Mas Ridwan, tanpa BH tapi celana dalam kukenakan....

Ketika aku melangkah keluar kamar, Mas Ridwan bersiul....dan Anton menatapku dengan senyum...kulihat mereka sedang merundingkan seusatu dengan banyak berkas berserakan....

“Sebentar ya ma....ini lagi briefing Anton tentang tugas barunya....tidak lama lagi akan ditempatkan di kantor cabang di Medan....”terang Mas Ridwan
Aku mengiakan sambil berjalan kearah dapur kecil yang ada di apartemen ini, mengambil air putih dan meminumnya sgelas penuh....lalu memanaskan air dan membuat teh hangat

“Eh..siapa yang mau kopi..aku lagi panaskan air buat teh ni..” kataku
“papa kopi hitam saja ya ma....” jawab suamiku
“Saya juga deh kopi saja mbak” kata Anton
“Iya...Anton kopi saja...susunya mau langsung dari sumbernya” celetuk Mas Ridwan bergurau yang membuat Anton memerah wajahnya.

‘Ting Tong’ suara bel berbunyi saat aku baru saja menaruh kopi di meja
“pasti itu sarapan datang” kata Mas Ridwan....”Ma..tolong dong bukain pintu..” lanjut nya
“Tapi...” dan aku memberi kode ke Mas Ridwan tentang bajuku.... ya..aku hanya mengenakan kemeja Mas Ridwan yang sangat pendek diatas pahaku...dan baju putih itu cukup tipis sehingga pasti terlihat kalau aku tidak mengenakan BH ...

Tapi suamiku hanya memberikan tanda jempol kepadaku dan mengedipkan matanya....akhirnya akupun beranjak ke pintu dan benar saja..seorang pelayan mendorong kereta kecil berisi makanan yang dipesan telah berdiri didepan pintu

Setelah menata sarapan di meja...pelayan itu lalu mengundurkan diri setelah menerima tip dan bon yang telah di tandatangani...namun aku sempat merasa bagaimana pelayan itu memandangku..

Saat sarapan bersama dengan tertawa Mas Ridwan berkata : “Ton...sempat lihat nggak tadi waiter nya melihat Santi sampai matanya mau lepas”
“Iya pak....tapi maklumlah..siapa yang tidak tertarik memandang mbak Santi yang cantik sekali itu” jawab Anton
“Kalian ni bicara apa sih...” potongku tersipu
“Bicara wanita cantik yang bikin orang terbengong” jawab Mas Ridwan sambil senyum
“Pelayannya saja yang salah lihat...ibu ibu setengah tua kok diliatin”jawabku
“Artinya matanya jeli mbak”jawab Anton mulai berani menimpali...
“Ma...papa tadi sudah extend ya kita disini sampai besok...”Kata Mas ridwan tiba tiba
“Wah..terus anak anak bagaimana pa..?” tanyaku
“Nanti mama telpon ya..kasih tahu..., lagian kan mereka sudah besar harus belajar sedikit demi sedikit makin mandiri” Kata suamiku lagi

Walau ada sedikit kekhawatiran soal anak anak di rumah namun aku tidak memiliki pilihan lain, disisi lain harus kuakui, kejadian semalam dan suasana dengan adanya Anton sungguh membangkitkan kepercayaan diriku dan memberikan nuansa yang sangat menyenangkan dengan adanya perhatian dari laki laki yang jauh lebih muda dariku.

Sehabis sarapan Anton pamit untuk fotocopy berkas berkas pekerjaan yang tadi diserahkan suamiku, “bawa aja mobil ton...”kata Mas Ridwan menyerahkan kunci mobil.., kalau jauh nanti repot” jela Mas Ridwan.
“Terima kasih pak...” jawab Anton sambil menerima kunci mobil dan langsung berlalu setelah pamit padaku.

Sepeninggal Anton dan sisa makanan sudah dibereskan..aku dan suamiku duduk di sofa sambil melihat berita TV....tiba tiba terasa olehku Mas Ridwan sedang menatapku....dan ketika aku menoleh “Kok ngeliatin gitu...........ada apa pa ?” tanyaku
Sambil senyum suamiku menjawab “Papa sudah lihat video di HP semalam...” dengan senyum yang semakin lebar....”Mama hot banget..............” lanjutnya membuat wajahku memerah 
“Kan papa yang nyuruh...” kilahku
‘Iya.....tapi hot banget...” jawab suamiku lagi yang langsung mengaduh karena kucubit tapi langsung tertawa
“Tapi serius ma....asli bikin horny lihat istri sendiri ML...1000x lebih daripada lihat BF” kata suamiku lagi... 
“kok aneh..” kataku cepat
“Faktanya begitu..kan papa ngalamin sendiri..........yang penting semua cuma sekedar refreshing..ga main hati ..”katanya lagi.
“Iyalah...siapa yang mau main hati....memang ABG” jawabku
“Jadi papa bener kan ? kalau mama itu masih sangat cantik dan masih bisa bikin laki laki yang jauh lebih muda sampai ga bisa lepas pandangannya dari mama” kata suamiku lagi
“Ya nggak tahu deh.......” kataku santai
“Selama disini...mumpung nggak ada anak anak ...mama yang genit dong....slutty gitu...” kata mas Ridwan lagi...
“Ih... ga ah...” jawabku cepat
“Kok nggak ..kenapa ?” tanya suamiku
“Malu ah...kayak apaan aja kalau gitu.., ” jawabku
“Ya nggak apa...sesekali kita lepas dari keseharian kan boleh... lagian nggak ada yang kenal kita ini disini...paling Anton tapi pasti malah seneng...” jawab suamiku lagi...
“ntar kalau beneran mama begitu papa marah..............” kataku lagi
“Nggak................kan papa yang ingin mama begitu” jawab suamiku cepat

Kami masih berdiskusi ketika suara bel terdengar dan ketika kubuka pintu nampak Anton datang dengan setumpuk berkas dan beberapa
kantong kresek
“Pak ini sudah saya bundel semua...untuk Medan dan cabang lain sudah saya pisahkan...” kata Anton 
“Mbak...ni ada jajanan..mudah mudahan suka...” kata Anton kepadaku dan menyerahkan kantong kresek belanjaan yang dibelinya..
“Beli apa Ton..?”tanyaku
“Cuma makanan kecil...tadi liat ada tape ketan dan uli nya...juga ada brownies” jelas Anton...
“Wah....tape ketannya kayaknya asyik ni...”kataku riang.
“Pak...untuk data yang terkait proyek yang tadi dijelaskan saya bundel terpisah...........” Kata Anton pada Mas Ridwan dan selanjutnya keduanya asyik berbicara soal pekerjaan sementara aku melangkah ke dapur kecil dalam apartemen itu, mengambil piring dan menata penganan yang dibeli Anton diatas piring.

Sambil menata penganan itu, pikiranku kembali ke diskusi tadi dengan suamiku....”Hmm... ‘become slutty’ sesekali ...kenapa tidak ? selama ini aku memang agak konservatif, bukan kuno tapi selalu menjaga tata krama dan unggah ungguh...dan tiba tiba Mas Ridwan menginginkan aku menjadi agak liar, genit dan berani...

Kubawa penganan yang sudah rapih tertata dalam dua piring dan kuletakkan dimeja...sempat kulihat mata Anton menyambar dadaku...memang aku tidak mengenakan BH dan baju Mas ridwan yang gombrong itu membuat buah dadaku pasti terlihat jelas saat aku membungkuk...

Aku lalu duduk di sebelah kanan Anton...sementara Mas Ridwan duduk disofa ujung sehingga posisinya disebelah kananku tetapi menyiku sehingga cukup dekat, ...kuambil sepotong uli....dicocol ke tape ketan hijau dan kugigit sedikit...”pa...manis banget tapenya”....lalu kusuapkan ke suamiku yang segera membuka mulutnya....aku lalu mengambil lagi sepotong...sama seperti tadi setelah kugigit sedikit “nih..buat yang beli ..”kataku lalu menyuapkan ke mulut Anton...semula Anton agak rikuh menerima perlakuanku tetapi karena tanganku sudah sampai depan bibirnya dibukanya mulutnya...

Beberapa kali kusuap kedua laki laki itu ... “Kita seharian di sini saja pa ?’ tanyaku...

“Sore sih kalau mama mau kita belanja sedikit buat anak-anak...lalu makan malam..” jawab suamiku..

“Sekarang baru jam 11 lewat sedikit...” kataku...lalu dengan gerak tiba tiba aku mencium pipi Anton...menegakan dudukku...membelakangi Anton...”kamu bisa pijit kan Ton..? tanyaku
“ngg...sedikit mbak...” jawab Anton...
“Ya udah tolong dong...pundakku pegel...”kataku...dan dengan gerak yang sangat ragu Anton meletakan tangannya dipundakku lalu mulai memijitku pelan...

Karena Anton dibelakangku..aku kini justru menghadap mas Ridwan...dan dengan memberikan kode dimintanya aku membuka kancing bajuku...yang segera kuikuti..........

Beberapa saat Anton memijatku atau lebih tepatnya meremas remas pundakku...lalu kurebahkan tubuhku menyender ke tubuhnya...tangannya kutarik dan kutaruh di buah dadaku yang secara refleks segera diremasnya...namun mungkin teringat ada Mas Ridwan didepanku dihentikan gerakannya....

Sambil bersender ditubuhnya..kutengadahkan kepalaku...tanganku merangku lehernya dan kutarik wajahnya mendekat...dan kamipun terbenam dalam ciuman yang lembut

Aku bergerak merubah posisi...dengan kancing baju terbuka hingga seluruh buah dadaku terpampang aku duduk di paha Anton berhadapan...
Bibir kami langsung bertemu...lidahnya terasa menrobos mulutku....dan sambil berciuman...kuangkat kaos yang dikenakannya dan terus kuangkat melewati kepalanya hingga terlepas....yang disusul dengan gerakan Anton melepaskan bajuku...

Tangan Anton tak tinggal diam... buah dadaku di mainkannya dengan lembut mendesah tertahan...dan perlahan aku merosot kebawah....lidahku menyapu lehernya dan saat sampai didadanya..dengan lidah dan bibirku kumainkan putingnya....kiri dan kanan... 

Habis itu aku terus begerak kebawah....sambil tanganku melepaskan gespernya dan membuka kancing celana yang dikenakannya yang segera dilanjutkan dengan menurunkannya...tanpa sadar Anton membantu dengan mengangkat pinggulnya.... dan saat batang kemaluannya terlepas dari celana yang mengungkungnya...kepala kemaluannya sudah berada dalam mulutku...sementara tanganku tak berhenti dan terus menurunkan celana berikut celana dalam yang dikenakannya hingga terlepas....

Aku makin asyik menjilati dan memainkan batang kemaluan dengan lidah dan mulutku.....dan tiba tiba terasa pinggulku ada yang memegang....tanpa menoleh aku tahu Mas Ridwan yang memegangku dan menurunkan celana dalam yang kukenakan ....dan sebentar kemudian terasa jari jari tangannya mulai menyentuh vaginaku yang sudah membasah...

Jari jari suamiku mulai masuk ke vaginaku membuatu tambah basah dan membuatku semakin intens menghisap dan menjilati kemaluan Anton....tak lama kemudian aku merasa sesuatu mulai menekan vaginaku ...kugeser sedikit pinggulku dan pelan pelan terasa sesuatu mulai memasuki vaginaku.... aku tahu kalau mas Ridwan mulai membenamkan batang kemaluannya ke vaginaku.....dan blesss....dengan satu dorongan yang membuat ku terdorong sedikit kedepan batang kemaluan itu memasuki vaginaku hingga habis...

Dengan mas Ridwan bergerak maju mundur dan batang kemaluannya keluar masuk..lidahku semakin liar menjilati batang kemaluan dan buah zakar Anton...dan akhirnya aku hanya fokus dengan batang kemaluan itu dalam mulutku, kepalaku naik turun dan tanganku mulai membantu mengocok batang kemaluan Anton....

Vaginaku semakin basah...dan perlahan namun pasti gairahku semakin meningkat....Mas Ridwan semakin mempercepat gerakannya dan mulut serta tanganku juga semakin cepat bergerak.....Rasa nikmat makin menerpa....dan akhirnya gelembung perasaan itu makin besar seperti terjangan air bah yang berusaha memecahkan bendungan....Anton memegang kepalaku...nafasnya makin berat dan desahan serta lenguhannya makin keras...suara plak – plok beradu dan paha Mas ridwan dengan pantatku seperti irama yang menuntun kami untuk mencapai puncak....

Mas Ridwan makin kencang memegang pinggulku dan gerakannya makin cepat.....dan batang kemaluan Anton mulai berdenyut keras dalam mulutku...
“sssshh..aahh....maaa.....”lenguh suamiku sambil mempercepat gerakannya...dan kemaluan Anton makin keras berdenyut...dan.....hampir bersamaan pertahananku ku jebol dan pada saat yang bersamaan pula emaluan Anton menyemburkan air maninya dalam mulutku... Nafasku mendengus keras aku berusaha menelan semua yang disemburkan Anton dalam mulutku....sambil merasakan puncak kenikmatan yang begitu intens menyerang...dan tidak sampai setengah menit dengan satu hentakan serta desahan keras Mas Ridwan menekankan batang kemaluannya....semburan demi semburan kurasakan menerpa dinding vaginaku membuat orgasme yang hampir surut naik lagi sedikit dan akhirnya kami terdiam...aku masih dalam posisi merangkak dengan Mas Ridwan memeluk pinggangku...sementara kepalaku dipaha Anton dan batang kemaluannya yang mulai melemas masih dalam mulutku...

Plop...batang kemaluan Mas Ridwan terlepas dari vaginaku dan aku lalu bergerak naik ke sofa...sementara kurasakan air mani suamiku mulai mengalir keluar dari vaginaku...

Aku masih mengatur nafas dalam posisi setengah berbaring di sofa masih dalam keadaan telanjang bulat, kulihat Mas Ridwan sedang merapihkan celananya..rupanya suamiku hanya menurunkan celananya selutut tadi....dan Anton yang juga telanjang tampak bangkit, diambilnya kotak tissue .... tanpa kuduga Anton lalu berlutut didepan sofa dimana aku duduk lalu dengan lembut di bersihkannya sisa air mani suamiku yang mengalir kepahaku...dan aku tanpa sadar melebarkan kedua pahaku sehingga memudahkan Anton membersihkan seluruh bagian vaginaku.

Dari sisi yang lain Mas Ridwan menghampiriku...dikecupnya pipiku....”You are the best...I love you ma” bisiknya...

Setelah vaginaku bersih Anton lalu bangkit namun saat tangannya mau mengambil pakaiannya aku menariknya hingga duduk di sofa, aku bergerak...bangun...kucium bibirnya lalu aku pun rebahan dengan kepalaku di pahanya...batang kemaluannya yang masih setengah tidur hanya berjarak kurang dari 10 cm dari wajahku.... 

Mas Ridwan duduk berhadapan...dan aku rebahan dengan kepalaku dipaha Anton dalam keadaan telanjang ... rasa rikuh makin hilang dan kami bisa ngobrol dengan santainya...sesekali tanganku memainkan batang kemaluan Anton yang mulai mengeras...

Entah bagaimana kalau ada orang lain melihat, aku dan seorang laki laki telanjang di sofa sementara suamiku duduk dihadapan kami dan kita bisa ngobrol dengan santainya...tangan Anton pun mulai nakal memainkan puting buah dadaku....

Tidak ada komentar :

Posting Komentar