Cukup lama kami dalam keadaan seperti itu...lama lama batang kemaluan Anton makin membesar dan mengeras, rabaan dan jari jari Anton di putingku membuatku kembali terangsang.... akhirnya aku mengangkat kepalaku dan lidahku mulai kembali menjelajahi batang kemaluan Anton yang tangannya juga semakin nakal dan berusaha menjamah vaginaku...
Jilatanku membuat batang kemaluan Anton basah dan terlihat berkilat....dan akhirnya aku bangkit....kulihat Mas Ridwan masih duduk dihadapan kami....
Aku memposisikan diriku duduk dipangkuan Anton membelakanginya dan mengahadap suamiku....dengan tanagn kiri kuarahkan batang kemaluan laki laki itu tepat di vaginaku dan perlahan aku menekan kebawah.....terasa kepala kemaluan itu mulai membelah vaginaku dan akhirnya memasuki vaginaku......dan setelah menaik turunkan pantatku sehingga ‘posisi’nya tepat dan dinding vaginaku makin basah....dengan keras kutekan dengan berat badanku dan bless....seluruh batang kemaluan itu terbenam hingga kepangkalnya disertai lenguhan nikmat dari Anton...
Aku bergoyang pelan sambil berdesis menahan rasa nikmat yang kurasakan, Anton juga berusaha dalam posisinya menggerak gerakan pinggulnya......sementara mataku terus menatap suamiku yang menonton bagaimana batang kemaluan laki lai lain masuk dan mengaduk aduk vaginaku.....dan goyanganku semakin keras sehingga aku merasakan buah dadaku berayun ayun....
Rupanya Mas ridwan tak tahan.....dihampirinya kami dan celananya diturunkan hingga lututnya...dan disodorkannya batang kemaluannya ke mulutku yang langsung kusambut dengan antusias...
Mas Ridwan berdiri dihadapanku...pantatnya maju mundur dengan batang kemaluannya dalam mulutku, tangannya memainkan buah dadaku, untuk kedua kalinya pagi ini kedua batang kemaluan itu masuk dalam tubuhku hanya berbeda tempat...kalau tadi Anton di mulut dan mas ridwan dengan doggy style di vaginaku kini Anton di vaginaku dan Mas Ridwan di mulutku....
Semakin lama Mas Ridwan semakin cepat bergerak kepalaku dipegangnya sehingga terkadang aku sulit mengambil nafas...pantatnya maju mundur dengan cepat dan kemaluannya keluar masuk mulutku dengan cepatnya....
Aku merasakan Mas Ridwan tidak lama lagi akan ‘meledak’.....dengan tangan kanan kupegang pangkal kemaluannya... sehingga dorongan suamiku tidak membuat kemaluannya terlalu dalam masuk ke mulutku...bibirku menjepit dengan erat .......
Denyutan kemaluan laki laki yang 20 tahun telah menjadi suamiku itu makin keras....dengan segenap kemampuanku aku berusaha membuat hisapan hisapan dan Mas Ridwan terus memaju mundurkan pantatnya......dan dengan satu erangan ditekannya kemaluannya dalam mulutku sedalam dalamnya....untung tanganku menahan pangkalnya sehingga masuknya tidak terlalu dalam dan aku masih bisa mengatupakn bibirku....dan 'srrtt...srrrttt...........’ cairan hangat kental memasuki mulutku dan aku berusaha secepat mungkin menelannya.....
Tiga semprotan yang lumayan banyak sempat memenuhi mulutku sebelum akhirnya berhasil kutelan....dan akhirnya aku melepaskan kemaluannya dari mulutku.... “enak banget ma....ssshh...” desis suamiku...
Mas Ridwan lalu mengambil tissue dimeja, dibersihkan batang kemaluannya dan dinaikkan kembali celananya yang tadi sempat turun hingga ke lutut sementara aku masih kembali berkonsentrasi dengan kemaluan Anton di vaginaku.....namun posisi ini menyulitkan Anton untuk bergerak padahal dorongan untuk mendapatkn kembali kenikmatan puncak begitu menguasai perasaanku.
Aku lalu berpaling ke Anton...”ganti dong..aku dibawah..”bisikku
Anton mengangguk...dan aku lalu bangkit...terasa kosong vaginaku saat kemaluan Anton terlepas....dan saat Anton bangkit aku langsung merebahkan diri di sofa...
Tanpa disuruh Anton menempatkan diri dan menempelkan batang kemaluannya di vaginaku...karena sempit...satu kakiku kukaitkan ke senderan sofa sehingga vaginaku terbuka lebar dan dengan satu dorongan.....blesss......kembali batang kemaluan Anton bersarang di vaginaku...
“Ah....sssh....”desisku
Anton lalu mulai menggerakkan pantatnya maju dan mundur dengan irama tetap...dan tiba tiba saja tanpa kuduga...bibirku diciumnya..yang kusambut dengan hangat...terlupa sudah kalau baru saja suamiku menumpahkan air maninya dimulutku dan nampaknya Anton juga tidak peduli.
Aku berusaha menggoyangkan pinggulku sebisa mungkin...dan Anton juga terus memompa vaginaku...kemaluannya keluar masuk dengan teratur....nafasnya mulai memburu...
“ah....ton...enak....cepetttin......sshh..” desahku
“Ahh....aduh...enak....terussss...ton.......ahhh.. ”aku tak mampu membendung eranganku....
Dan tidak lama kemudian...aku merasa terjangan kenikmatan yang begitu intens menerpaku...”Tonnn......buruannnn...aku sampaiii.......ahhhh...............Tonnnnnnnnn...” erangku....tanganku memeluk dan kakiku yang semula mengait kaki kursi kini menlingkari pinggangnya.....
Orgasmeku..belum reda ..dan karena Anton terus memompa dengan cepat ..rasanya seperti terjadi ‘ledakan-ledakan kecil’ yang sulit kujelaskan dengan kata kata....dan “mbak...aku mau keluar.....”kata anton sambil mendesah...
“keluarin....ton....cepettt....” sahutku dan tiba tiba anton melumat bibirku...pantatnya bergerak dengan sangat cepat dan "Mbakk....keluuaarrr...ssshh...aah...” dengan satu hunjaman kemaluan anton masuk sedalam ia mampu dan denyutan serta semprotan hangat menerpa dinding vaginaku....
Walaupun tidak sedahsyat sebelumnya..namun semprotan hangat itu memberikan aku ‘ledakan’ kecil yang sungguh nikmat...”ahhh....keluarinn...ssshhh” desahku lagi.
Anton ambruk diatas tubuhku dengan nafas memburu...dan aku memeluknya sambil mengatur nafasku sendiri... Persetubuhan kali ini sungguh memberikan kenikmatan yang luar biasa...mungkin karena cukup lama kemaluan Anton berada dalam vaginaku saat aku duduk dipangkuannya tadi...mungkin karena adany suamiku yang menumpahkan air maninya di mulutku...entahlah.
Aku melirik ke Mas Ridwan, wajahnya nampak kemerahan...tangannya menekan selangkangannya yang tampak menggembung...nampaknya suamiku kembali terangsang menonton persetubuhanku dengan Anton....
Anton bangkit disusul diriku...terasa keringat membasahi tubuhku dan cairan air mani Anton mulai mengalir keluar....”sebentar ya..aku ke kamar mandi dulu.....”kataku lalu beranjak...namun kusempatkan sebentar untuk mengambil minum dan segelas air putih tandas kuminum...
Aku mandi lagi sambil membersihkan sisa sisa air mani di vaginaku, dan menghilangkan keringat yang tadi membasahi tubuhku......terasa agak lelah tubuhku setelah persetubuhan kali ini.
Keluar kamar mandi baru kuingat bajuku di luar di sofa ruang tamu...memang masih ada baju lain di koper..tapi kuputuskan untuk memakai baju yang tadi...sehingga denga tubuh tanpa sehelai benangpun aku melngkah keluar kamar
Saat aku keluar kulihat mas Ridwan sedang menonton TV, Anton tak terlihat mungkin sedang di kamarnya atau di kamar mandi....dengan telanjang bulat kuhampiri suamiku...duduk dipangkuannya dan berbisik “makasih ya pa....udah mengijinkan mama mendapatkan kenikmatan”
Suamiku memelukku erat..”justru papa yang seneng...mama sexy luar biasa dan bangga sekali papa punya istri cantik, sey dan bisa nakal...”katanya sambil mengecup buah dadaku
“Logika bangganya dimana sih pa..?” tanyaku
“Hmm......analogi papa ya....misalkan papa punya ferari....terus ada yang kagum...terus pinjam sebentar...udah ngerasain enaknya... tapi kan cuma terbatas itu aja....tetep aja ferari nya papa punya, orang lain apa lagi yang udah ngerasain kan tambah iri...” jawabnya panjang sambil senyum
Kucubit paha suamiku..”enak aja..mama disamain mobil...”
“kan analogi..........biar faham gitu...”jawabnya lagi....
Aku pura pura cemberut namun sesungguhnya aku memahami logika aneh suamiku itu..
‘klek’ suara pintu kamar terdengar terbuka...aku tahu Anton akan segera muncul, kucoba mengambil bajuku namun ditahan oleh Mas Ridwan..” jangan pakai baju...selama disini mama polosan aja...” katanya sambil mengedipkan matanya..
“Udah seger..?’tanyaku ketika Anton muncul...kini Anton mengenakan celana jeans dan kaos berkerah yang serasi
Anton menjawab dengan senyuman dan menganggukkan kepalanya...bagaimanapun rupanya masih ada keseganan pada Mas ridwan selaku atasan dan suamiku karena menggauliku... walau jelas bahwa itu atas ijin Mas Ridwan sendiri.
Aku masih di pangkuan Mas Ridwan....sementara Anton mengambil tempat duduk diseberang kami....”Ton... selama sisa waktu disini...menurut kamu mending aku pakai baju atau nggak ya..?” tanyaku iseng
‘Wah... bagaimana baiknya menurut mbak dan Bapak..” jawab Anton diplomatis
“Aku nanya pendapatmu kok.....mending mana...?”desakku
“mmm.....kalau menurut saya sih....bagus nggak pakai mbak...” akhirnya Anton menjawab sambil tersenyum dan matanya melirik ke suamiku
“Nah............mama kalah...secara demokratis suara dua lawan satu telah menang” kata suamiku tertawa
“Ada yang lapar nih kayaknya..” kata Mas Ridwan tiba tiba saat mendengar bunyi di perutku...memang aku merasa lapar sekali...persetubuhan tadi benar benar menghabiskan energiku.
“iya.... makan apa ya...”tanyaku sambil mengambil daftar menu di meja..
Akhirnya setelah memilih Anton beranjak ke telepon dan memesan makanan...
Suasana makin santai kami ngobrol kesana kemari.....dan aku makin terbiasa dengan ketelanjanganku...bahkan ada rasa nyaman sesekali terbebas dari pakaian yang biasa menutupiku...Ting Tong” suara bel mengagetkanku..... “Pasti makanan kita datang” Kata Mas Ridwan
Mengingat keadaanku, aku mau berlari ke kamar, tapi tanganku ditahan oleh suamiku.....”Pa...mama pakai baju dulu.....” kataku sambil menarik tanganku
“Pakai ini aja...”kata mas Ridwan sambil memberikan bajuku...
Aku menatap suamiku yang dibalas dengan kedipan matanya....”kan perannya lagi be a slutty wife” bisiknya....
“Ton...kita jangan kelihatan room boynya ... , ntar grogi tumpah pula makanan kita” Kata mas Ridwan yang lalu beranjak ke kamar...dan dengan senyum lebar Antonpun melangkah kekamarnya...tapi aku tak mendengat suara ‘ceklek’ pintu kamar.....”hm....pasti pada ngintip” batinku...
Dengan apa boleh buat, aku mengenakan kemeja yang semula kukenakan, namun aku tak berhasil menemukan celana dalamku...
Hampir tertawa aku melihat reaksi bellboy yang mengantarkan makanan...untung saja tidak tumpah saat meletakan makanan di meja.... matanya tak lepas memandangku dan sampai tergagap ketika aku bertanya ...”lho bill nya mana....? kan mesti ku tanda tangan...” kataku
“Oh..ma..maaf bu... ini ..” katanya sambil menyodrkan map hitam tempat bon pesanan seperti biasanya..
Aku lalu berbalik menuju meja samping, kutahu disana ada uang untuk memberikan tip....sengaja aku membungkuk...dan aku tahu pantatku yang polos dapat terlihat jelas... ; sengaja aku agak berlama lama dalam pose seperti itu, sambil menanda tangani bon pesanan. Dan ketika aku berbalik jelas terlihat kalau bell boy itu sangat menikmati pemandangan yang kuberikan barusan...
Sambil menikmati makan siang yang sudah agak terlambat itu, kami bersenda gurau, terutama Mas Ridwan yang nampak sangat senang dengan pertunjukkan yang kuberikan pada bell boy itu...
Lepas senja aku memakai hotpants pendek, tanktop ketat tanpa lengan tanpa BH dan dengan sedikit pulasan lipstik serat rambut diikat pony tail, dan kami menuju ke sebuah steak house di bilangan Jalan Riau Bandung, aku mencoba cuek saja melihat para cowok memandangku dengan tatapan penuh arti, sementara para wanita banyak yang terlihat mencibir, mungkin iri hati (kuanggap saja demikian) dan ternyata sedikit exhibionism begitu memberikan gairah tersendiri bagiku..
Kami makan sambil banyak bergurau, Anton sudah semakin santai dan relax, banyak canda, juga tidak canggung menggodaku.
Selesai makan kami berputar sejenak keliling kota, dan di sebuah mini market Mas ridwan memarkirkan mobilnya, “Ma......beliin coca cola dan keperluan lainnya ya...”katanya
Aku mencubit suamiku...rupanya sengaja Mas Ridwan berhenti di Indomaret yang sedang banyak anak muda nongkrong.......
“pa...itu banyak anak anak muda tuh......” kataku
“Santai aja...papa dan anton awasi dari sini kok...kan keliatan tuh kedalam kalau ada yang aneh aneh ..”jawab suamiku..
Dengan ‘apa boleh buat’ aku turun dari mobil, dan mencoba berjalan dengan penuh percaya diri memasuki mini market itu, benar saja...suara decak...ssst.sssstt..dan bisik bisik terdengar saat aku melintas anak anak muda yang sedang duduk dan minum serta makan di bangku di teras mini market itu...
Aku mengambil keranjang...mengambil semua yang diperlukan...coca cola, kacang kulit, tissue, dan rokok, permen dan makanan ringan lainnya...antri di kasir...kebetulan kasirnya masih muda ...sopan namun matanya tetap saja nakal memandang putingku yang tercetak di tank topku.
Selesai membayar aku keluar diiukuti pandangan nakal dan suitan suitan agak keras dari sekelompok anak anak muda itu.....
Aku hampir mencapai pintu mobil ketika seorang anak muda menyusulku...”Tante Santi.........?” tanyanya
Aku menengok dan ....deg...jantungku kaget... “kamu Roy ?” tanyaku
Walau jantungku berdebar kencang...... aku mencoba tenang...Roy adalah anak Bu Ira, tetanggaku sebelah kompleks juga satu grup senam ...bisa masuk infotainment kompleks pikirku kalau sampai Ibu ibu kompleks tahu atau mendengar penampilanku malam ini...
“kamu kok disini Roy..?” tanyaku lagi...mengagetkan pemuda itu yang sedang menatapku dengan mata tak berkedip..
“eehh..iya..kan Roy kuliah disini tante..di Dipati Ukur" jawabnya sambil menyebut nama sebuah perguruan tinggi
“Sama siapa tante..?” tanyanya lagi
“Sama Oom tuh...ada di dalam mobil..”kataku...menunjuk ke mobil dan Mas Ridwan yang tanggap sudah menurunkan kaca mobil melambaikan tangannya
melirik mas Ridwan..yang sedang memberi kode padaku ..”bentar Roy..tante taruh dulu belanjaan di mobil ya..”
“Iya tante...” dan saat aku memasukan belanjaan Mas Ridwan berdesis “minta Pin BBM nya ma...”
Aku tidak menjawab, setelah menaruh belanjaan aku kembali ke tempat roy berdiri dan entah mengapa malah bilang..”kamu sama siapa Roy sekarang..?”
“Oh..sama temen temen aja tan....ngisi waktu malam minggu”
“Eh..Pin BBM kamu berapa ?” tanyaku sambil mengeluarkan HP ku dan kami lalu saling invite
”Tante nginep di apartemen G.S, tapi besok sudah kembali ke Jakarta” kataku lagi yang di iyakan oleh Roy...terlihat konsntrasinya sama sekali tidak pada perkataanku namun matanya yang seperti berusaha menelanjangiku
Kudengar mas Ridwan sudah menghidupkan mesin mobilnya..”Ya sudah tante jalan dulu ya Roy...nanti sebentar tante bbm kamu” kataku
“Eh i..iya tante..” jawabnya dan aku melambaikan tanganku lalu masuk mobil
“Kacau nih pa....bisa geger sekompleks kalau Roy cerita ke mamanya melihatku begini” kataku begitu masuk mobil
“makanya papa suruh minta Pin BBM nya, kasih tahu suruh jangan bilang” jawab suamiku santai
“Kalau iya dia turuti... , jawabku..”kalau nggak ?”
Belum 5 menit mobil berjalan.. tiba Hpku berbunyi....kulihat “waduh.............Bu Ira telp pa” kataku agak panik,
Mau tidak mau kuterima telpon itu
“Ya...mBak Ira, hallo” kataku
“Hey San........” suara mbak Ira terdengar jelas di telingaku
“Kamu di Bandung ya...barusan Roy telp kalau ketemu kamu” katanya lagi
“Iya...aku lagi di bandung sama Mas Ridwan” jawabku
“Anak anak...?” tanyanya lagi
“mereka dirumah...sesekali jaga rumah” jawabku berusaha santai
“Cieeee......honey moon ya.., sampai kapan di Bandung ? ” goda mBak Ira dan langsung bertanya
“Mmm.. besok juga sudah pulang mBak, kan anak anak Senin sekolah” jawabku
“San..aku mau minta tolong dikit ya....”kata mBak Ira melanjutkan kalimatnya
“Apa tuh...kalau bisa pasti kubantu mBak” jawabku
“Gini...kan aku suruh Roy nagih uang daganganku untuk barang barang yang kutitipkan disana, nah uangnya sudah di Roy...maksudku kalau kamu nggak keberatan, biar Roy antar uangnya ke hotelmu, besok kalau pulang tolong bawain...soalnya kan besok minggu mana Seninnya Roy masuk pagi, takut nggak keburu setorin ke bank” mBak Ira panjang lebar menjelaskan.
Dalam hati aku merasa lega..anak itu ternyata tidak cerita soal penampilanku ke mamanya
“Oh...boleh saja mBak..., suruh roy hubungi aku saja ya..” jawabku
“oke deh.....makasih sebelumnya ya...soalnya aku lagi tekor nih...”kata mbak Ira disambung tertawanya
“Ok deh..aku telp Roy suruh hubungi kamu ya..ciaooo”
Aku lalu menjelaskan pada mas Ridwan percakapanku dan suamiku mengangguk anggukan kepalanya ..”Suruh aja ke hotel ma..” jawabnya
Ping..........BBM ku berbunyi.. ternyata dari Roy
Aku lalu membalas dan menjelaskan supaya dia langsung datang saja dan kujelaskan no unit kami
Sesampainya di hotel, setelah meletakan barang belanjaan yang tidak seberapa banyak, sambil duduk dan membuka kacang kulit ..Mas Ridwan memandangku dengan mata setengah di picingkan...wajahnya nakal sekali, sementara Anton sedang ke kamarnya
“Apa....” tanyaku sambil melemparnya dengan kulit kacang..
“mau coba brondong nggak?” tanyanya
“Ah..papa...ntar jadi masalah..” jawabku..namun mau tak mau terbayang wajah anak muda itu, tinggi, atletis pada usianya yang masih 2o tahun, wajahnya simpatik dan senyumnya menarik, terasa desir di hatiku ketika suamiku berkata begitu
“Justru menghindarkan masalah..., masa kalau dia sendiri nakal akan cerita..?” jawab suamiku
“Nanti kalau dia BBM sudah di bawah kasih tahu papa sama Anton ke lounge..sekalian denger musik sekalian diskusi soal kerjaan..mama urus saja si Roy...” katanya
Benar saja tak lama kemudian BBM berbunyi...Mas Ridwan lalu mengetuk kamar Anton dan mengajaknya turun ke lounge...dan setelah mereka keluar pintu aku lalu menghubungi receptionis agar diberi akses masuk kepada Roy, tidak sampai 5 menit bel unit kami berbunyi
Kupersilahkan Roy masuk... “mau minum apa roy..” tanyaku
“Ah nggak usah repot tan..tadi kan baru minum...oh ya ini titipan buat mama” katanya sambil menyodorkan amplop yang agak tebal
“Tante nggak hitung ya..., kan cuma titipan” kataku sambil menerima amplop tersebut
“Iya..tan..”jawabnya,
‘lho Oom kemana tan.? Tanyanya
“Lagi ketemu relasinya Roy...tadi Cuma drop tante di hotel terus jalan lagi...paling masih 2-3 jam baru datang” jawabku sembarangan
“Bentar ya...tante ganti baju dulu yang agak santai, kamu duduk aja dulu..tuh ada kacang... kalau mau minum ambil aja ”kataku lagi lalu meninggalkannya dan masuk kamar
Aku lalu mengganti pakainaku dengan kimono...tanpa kancing hanya diikat tali dipinggang dan setelah menyemprotkan sedikit parfum lalu kembali ke ruang duduk
Masih dengan tatapan terpesona Roy memandangku...
“kamu tuh...kayak belum kenal aja kok mandang terus” kataku
“Nggak kok ...habis tante beda banget dengan di jakarta, cantik banget” jawbnya polos
“Hus..aku kan hanya beda dikit dengan mamamu umurnya” kataku
“masa sih...kayaknya jauh deh..” jawab oy lagi
“Awas ya..kubilangin ke mamamu kamu bilangin dia tua” kataku bergurau sambil duduk disebelahnya
“serius deh..tante cantik banget..tadi aja waktu bilang mau ketemu tante temen2 pada maksa mau ikut” kata Roy menjelaskan
“kok nggak diajak..? “tanyaku
“Nggak ah ntar pada ngaco..untung nggak diajak..mana Oom nggak ada..ntar pada godain tante.., namanya anak anak muda gitu..” jawabnya lagi
“bentar..haus nih...”kataku lalu berdiri dan mengambil coca cola yang tadi kubeli, kutuang ke dua buah gelas, tanpa terlihat aku mengendorkan ikatan tali kimonoku lalu dengan membawa gelas aku kembali ke ruang duduk..sengaja aku mebungkuk dengan kimono yang sudah longgar sehingga aku yakin Roy dapat melihat kedua payudaraku menggantung bebas
Ketika aku melirik, benar saja matanya menatap tak berkedip dan wajahnya agak memerah
Aku pura pura tidak tahu lalu kembali duduk disebelahnya sambil menumpangkan sebelah kaki kiriu diatas kaki kananku sehingga kimono tertarik keatas dan pahaku bebas terlihat
“ayo diminum Roy...”kataku menawarkan...
Sambil memegang gelas kami bicara ringan..namun jelas pemuda itu kehilangan konsentrasinya dan duduknya gelisah..
“Nggak nyangka ya kamu sudah sebesar ini ..” kataku..yang dijawab dengan senyum
Aku lalu mengambil HP ku...”sini deketan..kita selfie bareng” kataku
Klak..klik..beberapa foto kujepret...
“kamu kayak apaan aja..jauh gitu..mana bagus hasilnya” kataku lagi..
Kutarik tangannya...kuletakan dipundakku dan klik...
Satu adegan karena banyak bergerak buah dadaku terpampang jelas sementara wajah kami berdempetan dan terlihat jelas di hasil foto itu...”hihi..kalau mamau lita yang ini aku bisa di musuhin nih..” kataku sambil menjukkan foto itu
“Hapus tan....ntar kalau Oom liat..” katanya khawatir
“nanti tante hapus...belum puas nih foto 2nya...”
Makin lama adegan yang di foto makin intim..dan keberanian remaja itu makin meningkat...pura pura tidak sengaja buah dadaku berkali kali disentuhnya...dan aku merespon dengan menumpang tanganku di pahanya sesekali menggeser ke arah gelembung keras didalam celananya
Pada suatu saat wajah kami sangat berdekatan dan entah bagaimana, tiba tiba saja bibir kami sudah bertemu, dengan penuh nafsu Roy melumat bibirku yang kuimbangi dengan memainkan lidahku menerobos mulutnya, lidah kami saling membelit, dan terasa tangan Roy sudah meremas buah dadaku yang sudah terbuka.
Perlahan kepala Roy turun dan lidahnya menyapu leherku...terus kebawah hingga berhenti di buah dadaku dan putingku sudah dalam kulumannya....aku makin menggelinjang...tanganku bergerak kearah selangkannganku meremas benda yang mengeras di situ.
“sss..h.....kita kamar saja Roy..” bisikku
Kutarik tangan anak muda dan melangkah kekamar yang diikuti denga patuhnya...sambil berjalan kimonoku kulepaskan dan...sesaat kemudian di atas ranjang aku sudah tak mengenakan apapun
Dengan penuh nafsu Roy menggelutiku...kutarik kaosnya keatas.... sambil menjilati tubuhku, kepalanya terus bergerak kebawah dan akhirnya berlabuh di vaginaku...
Lidah Roy bermain dengan lincahnya, mencucuk dan menjilati semua bagian vaginaku...sesekali clitorisku di emutnya membuatku menggelinjang dan menahan desahan nikmat yang menerjang...
Cukup lama Roy menjilati, menghisap dan memasukan lidahnya dalam vaginaku...akhirnya kepalanya kutarik keatas...dan kembali kami berciuman..hanya wajahnya sudah basah dengan cairan dari vaginaku sendiri.
Aku duduk...kuturunkan celana Roy yang masih belum terlepas....dan batang yang lumayan panjang dan besar itu tegak didepan wajahku...
“aaah.........tan...ssshhh...”desahnya saat mulutku menghisap batang itu...kusuruh Roy rebah dan aku mulai memainkan seluruh bagian kemaluan anak muda sepuasnya dengan mulutku... lidahku bermain di lubang kencingnya....sesekali menjilat buah zakarnya...batangnya kujilat dan sesekali masuk keedalam mulutku sedalam mungkin....
“Tan...aduuhh..oh....”Roy terus mendesah dan mengerang nikmat menerima seranganku....dan aku yang juga sudah tak tahan akhirnya melepaskan batang kemaluan itu dari mulut...berjongkok diatasnya dan meletakan kepala batang kemaluan itu di pintu masuk vaginaku....kutekan diriku kebawah dan blesss.... batang itu terbenam dalam vaginaku
Roy menarik tubuhku dan mulutnya melumat dadaku...mengulum putingku...sesekali sambil aku diatas kami berciuman dengan liarnya...tubuh kami mulai bermandi keringat...
“Tan..gantian Roy yang diatas ya..” bisiknya...dan tanpa melepaskan kemaluannya dari vaginaku kami berbalik dan Roy mulai menggenjot kemaluannya keluar masuk vaginaku dengan kecepatan tetap.
“oh...ah....terus...” celotehku sambil menjambak rambutnya...Roy terus menggenjot dengan irama yang sama.....dan aku mulai merasa pertahananku mulai bobol..
“Roy..cepetan.....mau keluar nih...” desahku....
Roy makin mempercepat gerakannya....suara beradunya kemaluan kami mebuat irama yang erotis...ditambah desahn kami....dan dia bergerak semakin cepat....
“Royyyy...”aku menjerit nikmat... ketika aku mencapai orgasme....dan Roy menkan kemaluannya sedalam mungkin...dan menggenjot secepat, sekuat dan sedalam mungkin..........dan belum tuntas orgasmeku berlangsung gelpmbang kedua menerjang...membuatku kembali mengerang dan kali ini pada saat yang sama Roy bergerak dengan keceoatan penuh...lalu menekan kemaluannya sedalam mungkin dan.....”srrt....................srrrt............ rasa hangat terasa sekali saat kemaluan pemuda itu menyemburkan isinya dalam rahimku....
Lalu tubuhnya ambruk diatasku yang kusambut dengan pelukan dan kucium bibirnya
“Pintar banget kamu Roy...” bisikku
“Tante yang cantik banget...” jawabnya...
Akhirnya kemaluannya yang sudah lemas itu terlepas...Roy bangkit...tpi kudorong lagi hingga telentang...aku bangkit lalu mulai membersihkan cairan kemaluan kami yang membasahi kemaluannya dengan lidah dan bibirku......
“PING”... BBM ku berbunyi...
Kuambil Hpku...
“Roy.. si Oom datang tuh...”
Hampir tertawa aku melihat Roy langsung loncat dan dan mengenakan pakaiannya secepat mungkin...
Masih dalam keadaan telanjang dan air mani Roy mengalir membasahi pahaku aku mengantarkan Roy kepintu...”tan..boleh Roy BBM nanti..? tanyanya penuh harap
“Boleh............” jawabku dan Roy pun berlalu setelah mengecup bibirku
Aku lalu kembali ke kamar, soalnya aku tahu Mas Ridwan membawa akses card sehingga bisa masuk sendiri...dan tanpa membersihkan diri serta tetap dalam keadaan telanjang aku rebah telentang sambil memikirkan perubahan hidup yang terjadi ini
Minggu siang itu kami kembali ke Jakarta, kembali kepada rutinitas hidup, banyak hal yang kupikirkan dalam 2 hari terakhir ini, dimulai dari sebuah ketidak sengajaan saat pengantar Mc Donald itu melihat bajuku terbuka, dan membuka “cakrawala” suamiku, hingga dalam 2 terakhir setelah sekian tahun hanya 1 laki laki suamiku sendiri yang pernah berhubungan sex denganku, tiba tiba aku sudah menikamti 2 laki laki lain, Anton dan Roy.
Namun satu hal yang kusyukuri, keterbukaan dengan suamiku yang total dan memahami kemauannya, membuat kami melakukan petualangan ini menjadi sangat menyenangkan, dengan telaten Mas Ridwan mendorongku untuk mengexplore semua sisi dalam diriku hingga fantasi terliarku dan tanpa jengah Mas Ridwan juga membagi fantasi dan semua sisi dalam dirinya, khususnya dalam masah sex.
Aku ingat semalam.............
Aku tertidur ketika Mas Ridwan masuk kamar, hal terakhir yang kuingat adalah setelah mengantarkan Roy ke pintu dan aku lalu terlelap dengan tubuh telanjang.
Aku terbangun ketika kurasakan ciuman lembut mendarat dibibirku, dan ketika kubuka mata ternyata suamiku sedang menatapku dengan mesra, kurangkul dan kami lalu berpelukan dengan eratnya.
Setelah membersihkan diri, kami lalu berdiskusi panjang dari ke hati...........
“Pa............apa nggak kita sudah terlalu jauh keluar jalur nih..?” tanyaku
“Maksudnya ?” tanya Mas Ridwan
“Ya...mama sih nggak nyangkal...senang dapat perhatian laki laki...kayaknya dengan usia begini masih bisa membuat orang tertarik secara wanita ya senang...juga nggak nyangkal kalau memang menikmati sex yang terjadi, tapi dalam ikatan perkawinan kan sudah keluar jalur” tanyaku
“mmm...gini” Jawab Mas Ridwan
“Sejak pas nggak sengaja liat mama terbuka bajunya waktu beli Mc D itu, entah kenapa kok ada rasa horny, ada rasa bangga, juga cemburu tapi campur aduk, dan bikin papa jadi merasa betapa berharganya mama” jawabnya.
“Nah...” sambungnya sementara aku mendengarkan...”Papa explore semua informasi soal itu, bukan ke forum sex saja lho...tapi lebih ke jurnal ilmiah kayak jurnalnya Master n Jonhson, Tina Holmes dan lain lain......dan semua itu sebetulnya ada kok dalam sisi semua manusia, hanya apakah kita bisa berpikir dan bersikap dewasa ? bisa menjaga kepercayaan ? jujur dan terbuka karena batasannya memang tipis, hanya kalau kita ada ikatan yang kuat dan penuh kepercayaan juga keterbukaan dan kematangan berpikir yang mapan maka semua itu akan jadi bagian dari yang menyenangkan” Jelasnya panjang lebar
Malam kemarin kami ngobrol lama dan terbuka, tanpa ada rahasia apapun dan aku merasa sangat...sangat beruntung memiliki suami sepert Mas Ridwan
Hari sudah menjelang maghrib ketika kami sampai di rumah, disambut dengan penuh kegembiraan oleh anak anak dan tak lama Anton pamit, aku masih sempat mengajaknya ke ruang kerja Mas Ridwan, memeluknya dan saling berciuman, “terima kasih ya ton..........” bisikku
“Anton yang terima kasih mbak...kenangan yang nggak akan terlupakan..., salut luar biasa sama Bapak” katanya
Mumpung belum malam..aku masih sempat menyuruh anakku rudy ke rumah Bu Ira yang tidak jauh mengantarkan uang titipan Roy dalam amplop dan sekedar oleh oleh yang memang sengaja kubeli.
Jam menunjukkan pukul 10.30 malam, aku sedang duduk di sofa bersenderkan pada Mas Ridwan yang sedang menyimak berita di TV, ketika BBMku berbunyi
“Malam tante... ditutup dengan icon senyum”
“Malam roy....kututup juga dengan icon senyum”
“Ganggu ..nggak tan..?” tanyanya disertai icon ‘wink’ kedipan mata
Aku memperlihatkan isi bbm itu pada Mas Ridwan yang dibalas dengan senyum “layani aja ma..”katanya..
“nggak kok...lagi santai...eh itu titipan kamu sudah diantar Rudy ya ke mamamu” kuketik jawabanku
“Oh iya...makasih tan..mama udah telp kok” jawabannya cepat sudah muncul di layar HP ku
Kulihat tulisan ‘writing..” lama menggantung di layar, aku senyum bisa kutebak apa yang hendak di tulisnya namun ragu ragu.......
“eh roy.................. kemarin kok bisa jadi kejadian begitu yaa..”tulisku duluan
“iya...tan....roy juga nggak nyangka...” jawabnya cepat
“nyesel..??”tanyaku lagi
“ih.........mana mungkinnn nyesel tan.., itu sih hadiah paling berkesan seumur roy..” jawabnya
“huuuu..merayu...” jawabku
“tan..hati hati..di end chat ya kalau udah bbman ...takut kebaca si oom..” tulisnya mengajari
‘iya...jangan kuatir...” tulisku menjawab dan ketika kuperlihatkan kepada mas Ridwan, dia tersenyum sambil menujukkan jempolnya
“tan...kirimin foto tante dong..............kangen nih..” rajuknya
“nggak ah.... itu yang bahaya” jawabku cepat
“he he..ya udah..jadi kapan ke bandung lagi nih tan..” tanyanya lagi
“wah ya belum tahu....” jawabku cepat
Masih beberapa saat kami bbm an namun tidak terlalu panjang d ditutup dengan icon cium dari roy
Hari hari berjalan kembali normal seperti biasa, dengan rutinitas yang biasa..., kadang Roy kirim BBM, kadang Anton yang sudah di medan, namun tidak sering dan aku senang karena mereka memahami kedudukan kita masing masing
Kalau membaca cerita cerita di berbagai forum, nampaknya mudah saja mendapatkan teman sex, namun dalam kenyataannya tidaklah semudah itu......
Hampir 2 minggu sejak cerita di Bandung ............”Ma.........bikin show lagi dong” rayu suamiku malam itu saat kami hanya berdua di rumah..anak anak sedang study tour dan baru besok sore mereka kembali
“Hmmm...show ke siapa?” tanyaku santai...... memang sih harus kuakui kejadian di bandung membuatku mulai menikmati perhatian dan rasa penasaran untuk lebih mengexplore sisi kewanitaanku
“Ini papa lagimikir.... soalnya memang harus hati-hati, nggak bisa sembarang orang...”jawab suamiku..
“Ya iyalah pa...kalau sampai orang tahujadi gosip ..kacau semua” jawabku cepat
PING.......belum sempat suamiku menjawab, BBM ku berbunyi dan tertera tulisan..”Hai tan...... aku di Jakarta nih...........”
“Dari Roy...dia di Jakarta” kataku pada Mas Ridwan yang matanya langsung berbinar
“Telp aja Roy” balasku via BBM dan tidak sampai 1 menit HP ku sudah berbunyi
“Kamu dimana Roy..?” tanyaku
“Di rumah ni tan... pingin mampir sih ke rumah tante...hehehe” jawabnya
“Ya udah datang saja....siapa yang melarang..?” jawabku santai
“Cuma Roy ada temen...susah ninggalin mereka di rumah...temen kampus soalnya tan..” jawab Roy lagi...
“Lho...ya diajak aja....memang kenapa ?” tanyaku
“He he ....” taw Roy... cuma itu jawab Roy...
“Ya udah kita kesana deh ya tan...Oom ada ? tanya Roy
“Ada....” jawabku lagi...
“Hmm..ya udah deh kita kesana, minimal bisa mandang tante cantikku..”Jawab Roy sambil tertaa
“Huuh..masih kecil udah pintar merayu..” jawabku
“Tuh..pa...Roy mau mampir dia lagi di Jakarta, tapi ada temennya..” Jelasku ke Mas Ridwan
“Ya suruh saja mereka mampir ma..., eh..itu ganti bajunya...pakai yang attractive ya ” jawab Mas Ridwan dengan senyum penuh misteri
“Malam tante......................” Sapa Roy ketika aku membukakan pintu dan menyilahkan masuk...
“Hey.........apa kabar...sehat kan ?” jawabku
“Sehat tente....as always “jawabnya dengan ceria
“O ya..kenalin tan..ini Karel......., ambon kesasar ke Bandung, kebetulan ikut ke jakarta , maklum...temen kost” katanya panjang lebar sambil mengenalkan temannya...
“karel..”suaranya agak berat..dengan rambut ikal dan berkulit gelap dengan tubuh lebih tinggi sedikit dari Roy...wajahnnya tampan untuk seorang pemuda asal Indonesia Timur..
“Eh..Oom..apa kabar “ tanya Roy sambil menjabat Mas Ridwan ketika Mas Ridwan muncul menemui mereka...
“baik...baik.....kuliah lancar ?”tanya Mas Ridwan
“Alhamdullah Oom...” Jawab Roy
Kami duduk di ruang tamu dan terasa tatapan kedua anak muda berusaha menilai ku, saat itu aku hanya mengenakan daster tanpa lengan, agak pendek dengan 3 kancing depan, dan dari pandang mata mereka aku yakin Roy pasti sudah cerita ke kawannya soal di bandung waktu itu....
Mas Ridwan tidak lama menemani kami....namun tak lama kemudian sudah muncul lagi dengan rapih...”ma.... papa pergi dulu ya.., Pak Indra barusan BBM ada yang harus didiskusikan untuk audit besok di kantor...” Jelasnya...aku langsung dapat menangkap ‘maksud’ suamiku... dan tanpa memberi kesempatan kepadku untuk menjawab, suamiku langsung berkata ke Roy dan Karel...”Roy...Oom titip ya, jangan uru buru santai saja ...tante sendirian soalnya... “Rudy dan Marini lagi di oma nya.., malahan Bi Iyem dibawa juga” jelasnya
“Iya Oom...”Jawab Roy
Dan setelah mengecup keningku Mas Ridwan beranjak ke garasi
Setelah menutup pintu garasi di bantu kedua pemuda itu kami kembali ke dalam..
“Di ruang tengah aja yuk Roy...” kataku sambil melangkah masuk
Kulirik ruang tengah yang biasa kami duduki dan mataku lengsung melihat beberapa benda yang tidak biasanya ada disana...dalam hati aku tersenyum...itu spy cam yang disamarkan dalam bentuk macam macam pajangan...rupanya sengaja ditaruh disana...
“mau minum apa Roy dan ..Karel ?” tanyaku
“Apa aja tan...yang simple aja? jawab Roy santai
“Ya udah..yang gampang ya..”kataku sambil menuju kulkas dan mengeluarkan 2 kaleng coca cola sementara kau memngambil gelas minumu yang masih terisi teh manis sisa tadi
“Nah...kok bisa ada di Jakarta nih..? tanyaku
“Iya tan...biasa si mama suruh ambil barang barang titipannya...sekalian kasih hasil tagihan...”terang Roy
“Kok nggak pakai paket saja ..kan praktis ? kalau uang tinggal transfer “tanyaku
“Biasa juga begitu sih...tapi ada beberapa item yang perlu penjelasan ..ya udah sekalian nengok deh..lagian pas ada libur 2 hari” terang Roy lagi panjang lebar
“Terus kapan balik Bandung ?” tanyaku
“Besok pagi tan...”jawab Roy lagi
“Kamu kok pendiem..?Tanyaku sambil tersenyum kepada Karel yang dibalas dengan senyum saja
“Diem diem..jemuran hilang tan kalau dia mah..”potong Roy diikuti tawanya
“Kebetulan sih kalian datang....soalnya kalau nggak sendirian deh...paling liat TV” kataku
“Iya si oom sibuk aja ya btan..”kali Karel yang bicara
“Nggak selalu sih...kadang saja kalau ada urusan..maklum lah namanya pekerjaan”Jawabku
Kami masih ngobrol santai ... memang kadang canda dan ucapan makin ‘menjurus’ namun sikap sopan dan unggah ungguh kedua pemuda itu yang terdidik dengan baik membuat sulit untuk bisa lebih mendalam dalam waktu singkat.
Tiba tiba terbersit sebuah ingatan dalam benakku..
“Roy sini deh”...........kataku menyuruh duduk disampingku..sambil tanganku meraih HP ku
“masih ingat nggak ini....? “ tanyaku sambil membuka folder dalam galeri di HP ku dan menunjukkan beberapa foto selfie saat di Bandung dulu...foto dengan wajah berdempetan.... aku bersandar di Roy sampai sedang berciuman..
“Aduh tan..........kalau oom tahu bagaimana” tanyanya malah kuatir
“Ku password kok...” jawabku santai
Melihat Karel yang matanya memancarkan rasa ingin tahu, kusodorkan HP ku..”nih kelakuan temenmu” kataku sambil senyum dan yang diterima dengan antusias
Folder berisi gambar gambar itu memang tidak banyak isinya, hanya beberapa fotoku dengan Roy, dan hanya terbatas sampai berciuman saja ..
Sementara Karel masih asyik melihat HP ku yang berisi foto itu, Roy yang duduk disampingku mulai iseng menyentuhkan jari jari tangannya ke tubuhku ..”Ih..genit amat sih kamu” kataku
“Bukan genit..tapi tante terlalu cantik sih...” jawabnya
Aku menengok ke arah Karel..sambil mendiamkan tangan Roy yang tidak berhenti bergerak....”Kok bengong..? “ tanyaku
“I...iya tan...tapi Roy betul bahaya foto foto di HP tante kalau sampai Oom atau anak anak lihat..” katanya
“Ya..nanti kuhapus...”jawabku cepat
Tiba tiba saja HP ku berbunyi...dengan cepat Karel memberikan kepadaku....kulirik display nya..’Mas Ridwan’
“Ma..lupa kasih tahu...kalau lanjut..ajak aja mereka ke kamar tidur tamu ya...tapi jangan di matikan lampunya...tadi sempat kok taruh beberapa cam disana...” terang suamiku
“Ok...deh happy hour.........” katanya lagi...dan sambunganpun diputus
“Dari oom...katanya agak larut dia baliknya, kalian suruh jagain tante” kataku kepada kedua pemuda itu
“Wah..disuruh jagain...upah kita apa nih..?” tanya Roy ke Karel sambil senyum dan mengedipkan mata
“Ya terserah mau apa upahnya...”jawabku asal saja sementara tangan Roy makin jahil...bahkan entah kapan kancing depan dasterku sudah terbuka....
“Roy...nakal sekali sih kamu...” kataku
“Kan..upahnya....”jawab roy sambil meremas buah dadaku
“Tuh...nggak adil...Karel bengong aja..mmh...” aku menggelinjang ketika Roy mendekatkan wajahnya ke leherku dan lidahnya menyapu telingaku
Kuberi tanda ke Karel untuk duduk disampingku yang langsung diturutnya dan dengan diapit kedua pemuda itu , kedua tanganku juga mendarat di masing masing pangkal paha mereka yang sudah menggelembung.
“sstt.............jangan disini” kataku ketika kedua anak muda itu makin agresif...dan tanpa menunggu jawaban aku bangkit sambil menarik tangan mereka dan menuju kamar tidur tamu yang terletak di lantai atas...
Aku lalu masuk kamar mandi yang memang juga ada di kamar itu..., sedikit membersihkan diri dan ketika keluar kedua pemuda itu sedang duduk santai di ranjang ...
Tanganku ditarik oleh Roy dan akupun terjatuh ke pangkuannya dan leherku langsung diciumnya hingga aku menggelinjang dan tangan nakal pemuda itu dengan cekatan melucuti pakaian yang kukenakan....
Tidak butuh waktu lama dan aku sudah sepolos bayi yang baru lahir....dan tanpa dikomando kedua pemuda itu juga segera melepaskan pakaian yang mereka kenakan
Aku sempat terhenyak ketika melihat batang kemaluan Karel berdiri tegak saat celana dalamnya dilepas..., kuyakin panjangnya tidak akan kurang dari 20 Cm dengan lingkaran yang terlihat besar dan terlihat sedemikian perkasanya dengan urat yang melingkar da terlihat sangat jelas.
Kuminta Karel berbaring...dan aku mulai memainkan lidahku di batang kemaluannya yang besar itu...sementara Roy sibuk menciumi punggungku dan lidahnya makin kebawah menuju bongkahan pantatku....
“Ahh...sssshh...” ketika lidahnya menyentuh anusku...dan lidahnya mencoba menerobos masuk..hal itu membuatku makin bernafsu menjilati, menghisap dan menelusuri batang kemaluan Karel... kujilati buah zakarnya dan Roy terus menurunkan kepalanya hingga bibirnya bertemu dengan lubang kemaluanku... dijilatinya dengan penuh nafsu sesekali clitorisku di emutnya yang membuatku makin tak tahan ...
Aku masih asyik dengan milik Karel yang telentang dihadapanku dengan posisi agak menungging ketika kurasakan Roy menempelkan batang kemaluannya dari belakang dan dengan satu dorongan dilesakkannya batang kemaluannya itu dalam vaginaku.
“sssaahh....ahhh” desisku ketika rasa nikmat menyeruak dalam diriku, dan Roy mulai memaju mundurkan pinggulnya sementara aku berusaha tetap memberikan “service” pada Karel dengan mulutku......................
Roy terus memaju mundurukan pinggulnya dengan irama tetap, sementara Karel yang posisinya telentang dan aku yang menungging diantara kedua pahanya masih terus memainkan batang kemaluannya dengan lidah dan mulutku...hampir tak muat mulut mungilku ketika aku berusaha menghisap nya, dan posisi ini bertahan cukup lama..
Dengan memegang pinggulku, Roy makin mempercepat gerakannya...aku merasa orgasme ku mulai bangkit, namun sebelum aku bisa mencapainya, dengan satu hentakan, dibenamkannya kemaluannya sedalam mungkin dan disertai erangan kemaluannya menyemprotkan spermanya dalam vaginaku...terasa beberapa kali kedutan saat batangnya menyemprotkan spermanya....
“aah...enak banget tann...” desisnya sambil ambruk diatas punggungku.................
Setelah kemaluan Roy terlepas, Karel bergerak dan memposisikan dirinya diatas tubuhku...batang kemaluannya ditempelkan di vaginaku yang masih penuh dengan sperma Roy dan perlahan ditekannya dan dengan perlahan kepala kemaluannya yang besar itu menyeruak masuk membelah vaginaku.
“sss...hhh......”aku mendesis seperti kepedasan saat batang kemaluan Karel yang besar itu menerobos masuk lubang kemaluanku...terasa begitu penuh dan membelah diriku......
“pelann dulu....” desisku ketika Karel menekan pinggulnya dan kemaluannya menerobos makin dalam... dengan lembut Karel menekan dengan perlahan...beruntung sperma Roy membantu melicinkan lubang vaginaku yang memang masih banjir dengan limpahan sperma Roy sebelumnya..batang kemaluan itu masuk makin dalam...makin dalam...dan akhirnya seluruh batang kemaluan itu terbenam dalam vaginaku...
Terasa begitu penuh...dan batang kemaluan anak muda itu mencapai titik titik yang tidak pernah tersentuh sebelumnya dalam vaginaku...sensasi yang kurasakan sungguh tak terperikan...dan aku hanya bisa mendesah...kurangkul erat tubuh Karel dan Karel mulai menggerakan pinggulnya..
Karel melumat bibirku tanpa menghentikan gerakan pinggulnya dan aku hanya bisa mendesah nikmat...”ssshhhhh...aahh........uhhh...enak bangeeetttt............”desahku........... dan tiba tiba saja orgasme yang dahsyat melandaku....; biasanya orgasme ku selalu tiba dengan didahului tingkatan yang akhirnya menjadi puncak kenikmtan, namun kali ini berbeda, tanpa aba aba tiba tiba saja puncak kenikmatan menerjangku dengan dahsyatnya, dan dengan mengejang serta merintih nikmta aku hanya merasakan sensasi kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya...
Karel yang memahami apa yang terjadi...hanya bergerak pelan dan lembut dengan membenamkan kemaluannya sedalam mungkin...dan orgasme panjang yang kurasakan akhirnya mereda.....dan aku terkulai lemas....
Dengan lembut Karel mencium bibirku sementara pinggulnya bergerak sangat perlahan membuat kenikmatan yang kurasakan bertahan cukup lama...dan ketika pemuda itu mulai mempercepat gerakannya..aku menahannya....”sebentar lagi ya......ngilu nih..” bisikku....
Dengan patuh Karel menuruti kemauanku.....kemaluannya tetap terbenam dalam diriku, namun gerakannya sangat....sangat perlahan dan lambat laun rasa nikmat kembali mulai menerpaku....sempa kulirik Roy yang tampak dengan intens mengamati pergumulan kami....dan aku tersenyum kepadanya...
Perlahan namun pasti Karel mulai mempercepat gerakannya dengan tetap dalam posisi diatasku.... dan kini aku mulai dapat mengimbanginya....”ahh.....ssshhh....terus.....aaa hhh...”rintihku.... dan gerakan pinggul Karel makin cepat....makin cepat.....dan rasa nikmat menjalar makin dahsyat menerjangku dan akhirnya dengan satu lenguhan panjang dan hentakan yang keras Karel membenamkan kemaluannya sedalam dalamnya.... menyentuh mulut rahimku...dan tak dapat ditahan lagi aku kembali mendapatkan orgasmeku ....dan hampir bersamaan semburan yang begitu hangat memenuhi vaginaku....”aaahhhhhhhhhh......keluarrr lagi.............ssshhh.....” rinihku sambil memeluk Karel erat dan disusul dengan dengusan pemuda itu disertai desisannya....’aduuh......tan....ssshhh......aaahh h...”
Dan akirnya tubuhnya ambruk diatasku......
Hampir semenit kami terdiam dalam keadaan seperti itu....dan akhirnya kemaluan pemuda itu terlepas dari vaginaku...dan aku merasakan betapa banyak cairan yang mengalir keluar dari lubang kemaluanku....sperma dua pemuda yang malam ini menyetubuhiku.
Illustrasi diriku
Tidak ada komentar :
Posting Komentar