Part XXVII : Rahasia Mbak Puji
"hey.. lu dicari'in mama gue tuh ?", ucap agnes kepadaku.
"iya dah tau.. udah aku BBM juga mamamu !", jawabku.
"emang lu serius mau bantu mama gue besarin butiknya... ?", tanya lagi agnes kepadaku.
"iyalah... buktinya mamamu ku ajak ke tempat relasi papaku !?", jawabku lagi ke agnes.
"bukannya bokap lu bakal marah kalau tau ini, lu kan disuruh cuma fokus pada sekolah aja ?", tanya agnes.
"hehehe... ini aku lakuin tanpa sepengetahuan papa, yang penting relasi papa ga banyak omong dan mamamu bisa jadi partner yang baik, aku yakin semua akan berjalan dengan lancar !", terangku ke agnes.
"ohh gitu toh mas !, ehh.. pulang sekolah nongkrong di GI yuk ?", ajak agnes kepadaku.
"ehm.. besok aja deh, nanti sore aku ada urusan !", tolakku halus.
"kayak orang penting aja lu... urusan apa seh ?", tanya agnes.
"aku mau ngajak tanteku ke tempat om teguh, dan akan ku bongkar semua yang aku ketahui tentang masalah di keluarga ini ?", jawabku serius.
"woow.. seru nih !, ceritain yee hasil akhirnya gmn !?", ujar agnes.
"beres bos.. !", ucapku.
"konyol amat keluarga lu !", celetuknya lagi.
"emang keluargamu gak konyol !", sautku balasnya.
Detak jantung berdebar kencang seakan terpacu untuk segera mengakhiri masalah ini, tidak ada lagi perselingkuhan, rahasia atau apa pun itu, ini semua akan segera berakhir setidak-tidaknya aku akan memecahkan satu masalah tentang Om dan tante, aku sudah menyiapkannya dengan matang dan juga sudah memikirkan solusinya. tapi semua rencanaku ini tergantung kepada keputusan om dan tante sendiri, apa mereka akan memulai dengan lembaran atau ingin mengakhiri ini.
Dering bel sekolah terdengar sangat keras tanda kegiatan belajar di sekolah ini telah usai untuk hari ini. dengan cepat ku rapikan semua peralatan sekolahku lalu bergegas pulang kerumah, langkah demi langkah di iringi doa supaya semua rencanaku ini berjalan lancar. sesampainya di gerbang rumahku, mobil tante terparkir di garasi sendirian tanpa anda mobil kak rina, ini akan menjadi mudah untuk membujuk tante. aku pun masuk kedalam rumah menuju kamarku untuk mengganti pakaianku kemudian menuju ke kamar tante untuk memulai pembicaraan.
"tok.. tok.. tok.. !", aku mengetuk pintu kamar tante.
"Ohh.. kamu nath, ada apa ?", tanya tante setelah membuka pintu.
"ada yang mau aku omongin tante, penting !", jawabku.
"ya udah masuk !", ujar tante dengan mengajakku masuk ke dalam kamarnya.
Sesaat aku pun masuk ke dalam kamar tante dan duduk di sofa kamarnya, tante pun mengikutiku dengan duduk sofa tepat di sampingku, aku pun membuka obrolan dengan santai tapi serius.
"tante, aku ingin bertukar informasi dengan tante tapi dengan satu syarat tante harus menjawab semua pertanyaanku dengan jujur !", kataku dengan nada serius.
"apa yang kau ingin ketahui dari tante, bukankah kau sudah mengetahui semua tentang tante ?", jawabnya dengan tertunduk lesuh.
Aku lihat ekspresi tante yang begitu penuh penyesalan membuat merasa yakin bahwa tante telah benar-benar sadar akan perbuatannya, dengan begini bertukar informasi tentang keberadaan Om teguh juga tidak masalah, tapi sebelum itu aku harus memastikan bahwa tante telah terbebas dari pengaruh selingkuhannya dan bisa untuk berpikir jernih lagi.
"masih ada yang mengganjal di benakku, jujur aku diam-diam telah menyelidiki semua letak camera yang tante pasang di rumah ini, tapi kenapa di kamar mbak puji tidak tante pasang kamera, sedangkan di kamarku, kamar kak rina dan kamar tante sendiri pun di pasang kamera. jika ingin mengetahui semua gerak-gerik penghuni yang ada di rumah ini seharusnya tante juga memasang kamera di kamar mbak puji ?", tanyaku panjang lebar.
"aku di perintahkan olehnya untuk memasang 12 camera di sudut rumah ini tanpa sepengetahuan penghuni rumah, sedangkan tidak adanya kamera di kamar puji di karenakan puji hanyalah pembantu biasa yang tidak banyak omong dan penurut, lalu kami pun memanfaatkan puji untuk tutup mulut akan perselingkuhan tante dan dirinya !", jawab tante.
"ok.. lalu aku sempat menguping pembicaraan tante dengan mbak puji di pagi hari sebelum tante berangkat ke pasar, tentang kotak titipan yang ada di mbak puji. aku ingin mengetahui kotak apa itu ?", tanyaku.
Tante pun beranjak pergi dari sofa menuju ke laci riasnya dan di ambilnya sebuah kotak kecil berwarna merah darah kemudian dia bawa ke arahku dan dia tunjukan kotak iitu kepadaku.
"ini adalah kotak cincin yang berisi cincin tunangan !", jawab tanteku.
"cincin tunangan... apa maksudnya ini ?", jawabku serasa tak percaya.
"iya benar... dia telah berjanji akan menikahiku, dan cincin ini adalah bukti keseriusannya !", jawab tanteku.
Sebentar... apa benar pria itu benar-benar mencintai tante sehingga berniat akan menikahi tante, jika dia mencintai tante lalu kenapa bayi yang di kandung tante di gugurkan, kecil kemungkinan jika kak rina bohong kepadaku waktu itu, sekarang hanya ada 2 hal di dalam pikiranku, yang pertama adalah pria itu tidak menginginkan adanya bayi itu dan cincin itu sengaja diberikan untuk bujuk rayunya supaya tante mau mengugurkan kandungannya.
Hal kedua adalah tante sendiri yang ingin menggugurkan kandungannya karena takut ketauan oleh Om teguh, tapi kalau di lihat dari sifat tante yang perfeksionis seharusnya tante sangat detail dan bisa mengantisipasi supaya kondisi seperti ini tidak terjadi, dan jika dilihat dari sudut pandang tante yang telah diberikan cincin dan dijanjikan akan di nikahi oleh pria itu, sangat kecil kemungkinan hal kedua ini bisa terjadi, bisa di tarik kesimpulan bahwa pria itu sengaja ingin menggugurkan kandungan tante dan kak rina berkata jujur kepadaku waktu di caffe itu.
"apa karena dia akan menikahi tante sehingga tante terlihat begitu menyesal dan sangat sedih sekarang ?", tanyaku.
"tidak.. aku menyesal atas semua kelakuan tante selama ini, tante sangat mudah termakan godaannya. tante sadar bahwa tante hanya di manfaatkan saja olehnya, untuk mendapatkan kepentingan pribadinya. ", jelasnya kepadaku.
"sudah lama tante ingin membuktikan kepada keluarga besar suryadharma, bahwa tante pantas berada di tengah-tengah keluarga ini walaupun tante berasal dari kalangan bawah, dengan dukungan dari suami tante dan bermodal kesabaran akhirnya tante di beri kesempatan untuk mengelolah cabang perusahaan keluarga ini, semua pengorbanan tante dan suami tante seakan pupus begitu saja gara-gara kejadian ini, semua karena kebodohan tante !", penjelasan tante di iringi dengan derai air matanya.
"sudahalah tante tenangkan diri tante !", ucapku menenangkan.
Sepertinya tante benar-benar menyesali semuanya, hatiku pun iba dibuatnya. tak ada lagi pikiran busuk yang ingin menjerumuskan tanteku, semua alasan ini sudah cukup bagiku untuk mengajak tante bertemu dengan Om teguh.
"tante, cepatlah ganti pakaian dan ikutlah denganku sekarang juga !", ujarku.
"kemana nath ?", tanya tante.
"bukankah tadi aku sudah bilang bahwa akan melakukan barter informasi, sekarang waktu aku memberikan informasi penting kepada tante !", jawabku.
Aku pun menunggu tante ganti pakaian di luar kamar, saat itu pun aku menghubungi mbak lina untuk meminta pertolongannya, panggilanku pun di angkatnya.
"hallo cantik.. !", sapaku dengan godaan.
"berisik.. ada apa telepon-telepon ?", tanyanya dengan nada galak.
"galak amat bu.. dah kayak guk-guk, hahaha.. !", candaku.
"buruan cerita atau aku mati'in ?", ucapnya serius.
"ok.. aku cuma mau minta tolong kalau tidak sibuk seh ?", ucapku.
"minta tolong apa ?", tanyanya ketus.
"datang ke tempat om teguh sekarang dan bawa juga kedua orang tuamu !", pintaku serius.
"Hah... buat apa ?", tanyanya lagi.
"lah kan aku mau ngelamar kamu, hehehe... !", candaku lagi.
"aku serius.. berani bercanda lagi aku bakal marah sama kamu !", ucapnya dengan nada ancaman.
"demi tuhan.. aku juga serius, aku cuma mau mempertemukan kedua orang tuamu dengan tante, aku sekarang akan membawa tante ke tempat Om teguh !", penjelasanku.
"ehh.. tapi jangan bilang om teguh yaa.. !", sautku lagi.
"gak janji !", ucapnya singkat.
Tut.. tut.. tut.. dia pun langsung mematikan teleponnya tanpa memberikan jawaban yang pasti, Yaa.. harap di maklumi saja mungkin dia sedang PMS !. tak selang begitu lama setelah aku menelepon mbak lina, tante pun sudah terlihat rapi dan aku pun mengajaknya keluar rumah menuju tempat om teguh berada.
"kita mau kemana nath ?", ucap tante yang duduk di sampingku.
"lihat aja nanti, kalau di kasih tau sekarang nanti ga seru donk !", jawabku dengan menyetir mobil tante.
"aku harap apa pun yang akan terjadi, bisa menjadi yang terbaik untuk kalian !", gumamku.
"kau sedang bicara apa.. ?", tanya tanteku.
"ohh.. ini lho aku sedang nyanyi-nyanyi sendiri, hehehe.. !", jawabku.
Sejam kemudian aku pun tiba di tempat Om teguh berada, kulihat wajah tante yang kebinggung melihat rumah besar yang sangat tertutup dengan pagar rumah yang menjulang tinggi sehingga menutupi setengah bangunan rumah itu, aku pun memarkirkan mobil di garasi rumah tersebut dan kita pun turun dari mobil dan menuju ke dalam rumah tersebut.
"ini rumah siapa nath ?", tanya tante.
"aku juga gak tau tante ini rumah siapa !", jawabku santai.
"lah terus kamu ngapain ngajak tante kemari ?", tanya tante.
"untuk mempertemukan tante dengan seseorang !", jawabku.
Aku pun mengajak masuk tante ke ruang kerja Om teguh, dimana disana om teguh sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Hi bro.. aku bawa oleh-oleh special nih !", ucap sapaku kepada om teguh.
"hi bro.. oleh-oleh apa nih ?", tanya om dengan sedikit kaget melihat kedatanganku.
Aku pun menyuruh masuk tante ke dalam ruang kerja, suasana yang tadinya tenang kini pun berubah menjadi haru, ketika dua pasang insan manusia yang beberapa waktu lalu terpisah di pertemukan kembali. saat kedua pandangan mereka menjadi satu, getaran asmara pun kembali merajut asa yang telah sirna, cinta merekalah yang menghilangkan semua amarah dan saling memaafkan, dan pelukan hangat pun terjadi dari kedua insan itu.
Tetesan air mata pun tak terbendung lagi dan bercucuran keluar dari kedua bola mata mereka, kata-kata maaf dan penyesalan pun terlantun syadu keluar dari mulut mereka. ini bukan cerita tentang drama korea atau pun sinetron FTV yang semua akan indah di akhir ceritanya, tapi ini adalah cerita tentang bagaimana keteguhan seseorang terhadap cintanya. aku pun berharap ini akan berakhir dengan damai, walaupun dulu aku sempat berpikiran sangat buruk terhadap tanteku.
Ok.. kita hentikan dulu cerita mellow nya, waktunya kita kerja lagi untuk menjalankan rencana selanjutnya, karena ini semua masih belum berakhir.
"udah ahh nangisnya, yuk kita lanjutin ke tahap selanjutnya !", ucapku memecah suasana haru.
"makasih nathan !', ucap tanteku dengan menahan tangis.
"ini masih belum selesai tante, aku masih perlu bantuan tante. yuk kita bicarakan sambil duduk !", ucapku.
Kami pun menuju tempat duduk di ruangan itu, tante duduk berdampingan dengan om, dan om memeluk tubuh tante yang sedang rapuh oleh tangisannya. dan aku duduk di depan mereka dengan memandangi dua orang yang sedang termehek-mehek melepas kangen, lalu kita bertiga pun memulai pembicaraan dengan santai.
"apa yang tante bisa bantu ?", ucapan tante.
"aku ingin bertanya tentang renald saputra selingkuhan tante dan tentang mbak puji !", sautku santai.
"nathan.. sudah cukup, om tidak ingin membahas tentang dia lagi !", saut om teguh memotong pembicaraan kami dengan nada sedikit membentak.
"percayalah om.. aku memerlukan informasi ini untuk membawa kak rina kembali ke dalam keluarga ini, aku berani bersumpah kalau aku tidak ada maksud apa pun !", jawabku mencoba menyakinkan om teguh.
"baiklah, tante percaya kepadamu.. tante akan ceritakan semua yang tante ketahui !", ucapan tante menghentikan perdebatanku dengan om teguh.
"saat itu dia datang ke kantor tante untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan keluarga kita, tante pun menyetujuinya. semakin sering kita bertemu, pertemanan kita yang hanya sebatas mitra kerja pun menjadi lebih intim, tak tau apa yang sedang terjadi dengan tante, tante termakan bujuk rayunya dan tergoda olehnya untuk melakukan semua ini !", papar tanteku.
"apa yang dia inginkan dan lakukan ?", tanyaku.
"tante tidak tau apa yang dia inginkan atau tujuannya yang sebenarnya, tapi yang dia lakukan adalah hanya untuk melindungi tante dan membebaskan tante dari kurungan keluarga besar suryadharma !", jawab tanteku.
"membebaskan tante dari kurungan besar keluarga suryadharma, apa maksud dari kata-kata ini ?", tanyaku lagi.
"dia membujuk dan merayu tante untuk menceritakan tentang keluarga suryadharma, lalu dia menyimpulkan bahwa tante hanya di manfaatkan oleh keluarga ini dan dia pun berani memutuskan untuk membebaskan tante dari keluarga besar ini !", ucap tanteku.
"ceritakan kepadaku tentang semua latar belakangnya atau identitas lengkap dirinya ?", tanyaku frontal.
"Renald Saputra, 23 tahun. dia merupakan direktur utama dari PT. Antrops, kalau di akumulasikan sampai saat ini mungkin dia sudah 2 tahun berada disini, dia lulusan salah satu universitas ternama di london. keluarganya berada di london, perusahaan itu merupakan peninggalan dari keluarganya yang di serahkan kepadanya. cuma itu saja yang tante ketahui !", penjelasan tanteku.
"menurut tante apa dia tau banyak tentang seluk beluk keluarga besar suryadharma sebelum tante bercerita tentang keluarga kita kepadanya ?", tanyaku.
"tante kurang tau tapi sepertinya dia hanya menyimpulkan dari semua cerita tante !", jawab tanteku.
"nathael.. sudahlah, dia sudah meninggal buat apa lagi kau mencari tau tentang dirinya !", ucap om teguh untuk menghentikan pertanyaan frontalku kepada tante.
"aku tidak tau kenapa tapi aku memiliki firasat buruk tentang ini !", sautku menjawab pernyataan om teguh.
Tok.. tok.. tok.. suara seseorang mengetuk pintu ruang kerja om teguh, aku pun melangkahkan kaki untuk membuka pintu tersebut, terlihat lah sosok polisi cantik dengan kedua orang tua di sampingnya, dan aku pun menyuruh mereka untuk masuk menemui om dan tanteku.
"om ada yang ingin ketemu nih !", ucapku kepada om teguh.
"siapa.. suruh masuk aja !", ucap om teguh.
Mereka pun masuk kedalam ruangan, dan sontak saja tante berlari menuju ke arah mereka dan langsung memeluknya, tangisan yang tadinya sudah terhenti kini kembali bercucuran dengan derasnya.
"maafkan aku bi... !", ucapan tante dengan menangis.
"sudahlah nyonya.. bibi sudah memaafkannya, bibi senang bisa melihat nyonya lagi !", ucapan bibi tersebut.
"kau nampak sudah besar lina ?", tanya tanteku kepada mbak lina.
"iya bu.. !", jawab mbak lina.
Derai air mata mengalir deras membasahi wajah mereka, sialan aku pun menangis menyaksikan adegan ini. aku pun mengajak mereka untuk duduk bersama kami dan bergabung dalam pembicaraan yang telah kita mulai.
"hey.. kenapa telat ?", tanyaku dengan berbisik di telinga mbak lina.
"macet !", jawabnya ketus.
"hi.. nih orang tuamu bukan ?", tanyaku kepada mbak lina.
"diem.. atau ku sumpal mulutmu dengan ini !", ucapnya dengan menunjukan kepalan tangannya ke wajahku.
"nathan.. apa ini ulah mu, mengumpulkan kita semua disini ?", tanya om kepadaku.
"hahaha... aku merindukan kehangatan seperti ini, makanya aku kumpulkan semuanya disini !", ucapku dengan riang.
"tante berhutang kepadamu nathan.. !", ucap tante.
"iya benar.. aku sengaja membuat semua orang berhutang kepadaku, supaya aku bisa menagihnya di akhirat nanti untuk bekalku masuk surga, ahahahha... !", candaku untuk meredakan suasana yang haru ini.
Hahahaha... suara tawa mereka membahana ke setiap sudut ruangan ini, kehangatan yang lama telah sirna kini muncul kembali, kelembutan kasih sayang yang telah pudar kini mengalir dengan sejuknya.
"aku boleh melanjutkan pertanyaanku ?", ucapku.
"silahkan.. !", kata tante dengan senyum damai tersirat di wajahnya.
"aku sudah mengetahui semua tentang keluarga ini, aku ingin tanya tentang siapa sebenarnya kak rina, apa dia benar kakak tiriku?", tanyaku kepada tante.
"iya benar.. dia kakak tirimu !", ucap singkat tanteku.
"berarti semua prediksiku benar adanya !", sautku.
"lalu aku ingin tau tentang mbak puji, dan apa saja yang telah tante lakuin terhadap mbak puji ?", tanyaku lagi.
"puji, dia adalah orang yang selalu melindungiku saat aku sedang berselingkuh, dia selalu berusaha menutupi kelakuan buruk dan membelaku di depan om. bahkan renald pun percaya dengan dirinya, oleh sebab itu tante tidak di perbolehkan oleh renald memasang camera di kamarnya, semua hal yang berhubungan dengan renald pasti puji tau semua !", penjelasan tante.
"ok, sudah cukup.. walaupun belum 100% tapi ini sudah cukup untuk aku membeberkan analisaku. sebenarnya aku ingin menjebaknya dan membiarkan dia sendiri yang membuka kedok aslinya tapi otakku buntu memikirkan bagaimana cara menjebaknya, hehehe.. !", tuturku dengan sedikit canda.
Aku pun mulai berbicara tentang analisaku di depan mereka :
Sebenarnya aku mencurigai adanya musuh terselubung di dalam keluarga ini, orang yang sengaja di masukan ke dalam kehidupan sehari-hari keluarga ini untuk mengintai seluruh penghuni rumah. mendengar jawaban dari tante membuatku merasa yakin bahwa mbak puji adalah musuh terselubung yang sengaja di masukan ke dalam keluarga ini untuk mengetahui seluk beluk keluarga ini dan mencari celah untuk menghancurkannya.
Kecurigaanku berawal dari pengaruh besar yang di berikan pria itu kepada tante, pria itu dengan leluasa bisa mengendalikan rumah om dengan media tante, dia juga bisa menghasut tante untuk menceritakan semua tentang seluk-beluk keluarga suryadharma, lalu aku pun menyimpulkan bahwa dia sebenarnya sudah tau dari awal semua tentang keluarga kecil om ini dengan informasi yang dia dpt dari mbak puji, dia cuma memancing tante untuk bercerita hanya sekedar untuk menyamarkan keberadaan mbak puji, hal ini terkesan bahwa pria itu tau semua rahasia keluarga ini dari tante.
Alibiku ini di perkuat dengan tidak adanya camera yang di pasang di kamar mbak puji dan itu juga atas perintah yang di berikan oleh pria itu, karena pria itu takut kedok asli mbak puji akan terbongkar. jadi mbak puji adalah orang yang sengaja di utus oleh pria itu dan di tempatkan di rumah om.
"jika benar seperti itu, berarti puji ada hubungannya dengan rina, dan rina ada hubungannya dengan pria itu. karena rina adalah orang yang membawa mbak puji ke dalam keluarga ini ?", tanya om teguh dengan menatap tajam kepadaku.
"bagus sekali perkiraanmu om.. aku dengan sengaja menggiring kalian untuk memikirkan hal ini tapi aku tidak boleh membuka hubungan kak rina dengan pria itu !", ucap ku dalam hati.
"menurut dugaanku, pria itu dengan sengaja memakai kak rina sebagai alat perantara memasukan mbak puji ke dalam keluarga ini. jika menggunakan tante pasti akan di curigai !", jawabku.
"berarti pria itu mendekati rina sejauh ini tanpa sepengetahuan kita ?", tanya om dengan nada tinggi.
Aku harus menekan pemikiran om yang mencurigai kedekatan kak rina dan pria itu, terpaksa aku harus berbohong demi kebaikan keluarga ini.
"tidak.. tidak mungkin, jika pria itu sudah lama mendekati kak rina pastilah tante sudah mencurigainya. ", ucapku.
"benar.. jika dia mendekati rina pasti aku mengetahuinya, soalnya dia sangat terbuka kepadaku !", saut tante.
"aku hanya berpikir kak rina hanya di manfaatkan untuk memasukan mbak puji saja !", ucapku memperjelas.
"menurutmu apa yang harus kita lakukan ?", tanya om kepadaku.
"tante harus meninggalkan rumah itu dan tinggal di rumah dinas om untuk sementara waktu !", jawabku.
"dan aku minta kepada orang tua mbak lina juga tingal disana menemani tante, mungkin ini bisa menjadi tempat untuk menenangkan pikiran dan jiwa tante setelah mengalami rentetan masalah ini !", tuturku lagi.
"dan kehadiran orang tua mbak lina akan memberikan energi positif bagi tante, dan satu hal lagi jangan terlalu sering ke tempat ini dan tinggalkan semua aktifitas tante yang berhubungan dengan perusahaan, silahkan tante pilih orang kepercayaan tante untuk menggantikan posisi tante sementara waktu !", ucapku.
"tapi nathan.. pria itu kan sudah meninggal, untuk siapa puji sekarang bekerja dan apa perlu kita melakukan semua ini ?", tanya tante kepadaku.
"tepat sekali.. aku juga sedang mencari jawaban dari pertanyaan itu, tapi firasatku mengatakan kalau aku harus melakukan ini demi menyelamatkan keluarga om dan tante !", jawabku.
"sudahlah, kita akan ikuti perintahmu... lalu bagaimana dengan rina ?", tanya om kepadaku.
"berikan aku waktu satu minggu untuk menjalankan rencanaku !?", ucapanku.
"baiklah om percaya... tapi kau harus janji menjaganya dan membawa dia kembali kepada kita !", ucap om ku.
"aku berjanji akan menjaga nya... tapi untuk membawa kembali kak rina ke keluarga ini kemungkinan ku tidak lebih dari 30% !", jelasku kepada om teguh.
"kenapa kau bisa menyimpulkan kalau kemungkinan mu hanya 30% ?", tanya tante kepadaku.
"aku tidak bisa menjelaskannya.. tapi aku akan tetap maju menggunakan 30% kemungkinanku untuk melawannya, menang atau kalah aku sudah siap dengan semuanya !", paparku.
"satu hal lagi berikan aku mobil tante, karena aku membutuhkannya untuk rencanaku !", pintaku.
"baiklah.. nanti aku akan meminta lina mengantarku ke rumah dinas suamiku !", tutur tante.
"ohh.. jangan sampai satu orang pun tau tentang ini semua termasuk kak rina, yang harus kalian lakukan adalah percaya kepadaku dan bersabar selama satu minggu ini !", ucapku.
Setelah selesai mempertemukan mereka semua dan menjelaskan semua analisaku, aku pun berpamitan pulang ke rumah dengan membawa mobil tante, tetapi sebelum pulang om teguh menghampiriku dan berkata sesuatu.
"nathan.. om sangat berterima kasih atas semua yang telah kau lakukan terhadap keluarga ini, sekarang tugasmu hanya tentang rina, hanya rina !", ucap om ku untuk menyakinkan tugasku.
"iya aku tau om akan tugasku, tenang saja !", ujarku.
"jangan melangkah terlalu jauh atau aku sendiri yang akan memotong kakimu untuk menghentikan langkahmu, camkan itu !", ucap om dengan nada mengancam.
Teruslah bersikap seperti itu, semakin kau keras terhadap pendirianmu semakin aku mencium sesuatu yang sengaja kau sembunyikan dariku. aku sangat mengagumimu melebihi orang tuaku sendiri, bahkan aku rela melakukan semua ini untuk menyelamatkan keluargamu, tidak peduli siapapun itu aku akan terus maju melangkahkan kakiku.
Sepertinya aku butuh liburan untuk merefresh otakku, setidaknya keluar sebentar dari semua permasalahan yang begitu pelik ini. ehmm... mungkin aku akan izin om untuk mengajak mbak lina liburan menemaniku, hehehe... akan aku ajak ke puncak atau ke lembang, udara dingin akan membuatnya menggigil dan membutuhkan kehangatan, lalu kugunakan obat bius atau obat perangsang, hahahaha.... sepertinya otakku sudah kram sehingga tidak bisa berpikir sehat lagi.
Setidaknya satu permasalahan sudah terselesaikan, dan misi terakhirku sekarang adalah Rina Oktavia.
Next Part : Nathael VS Rina Oktavia
Tidak ada komentar :
Posting Komentar